Mual muntah adalah salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress pada awal kehamilan. Terapi nonfarmakologi merupakan jenis terapi komplementer yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi mual. Self management education emesis gravidarum mengadopsi konsep dari Corbin dan Straus dalam Kate dan Halsted (2003) tersebut, yang dituangkan dalam bentuk modul yang bertujuan agar ibu hamil dapat mengedukasi diri sendiri sehingga mampu untuk mengatur hidup sendiri, mengatur tujuan, dan menyediakan penguat untuk diri sendiri dalam menangani mual muntah yang dialami.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan setelah self management education menghadapi emesis gravidarum. Penelitian ini penelitian analitik dengan desain penelitian pre eksperimen (quasi experiment design) dengan rancangan one group pre test – post test design. Penelitian ini akan dilakukan di BPM Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan . Populasi penelitian ini ibu hamil yang datang ke BPM wilayah kerja puskesmas IV Denpasar Selatan. Sampel penelitian ini ibu hamil yang mengalami mual muntah pada trimester I yang memenuhi kriteria inklusi dimana tehnik sampling pada penelitian ini acidental sampling . Analisa Bivariat akan dilakukan uji t Test untuk menguji perbedaan dua distribusi pre dan post test sebelum diberikan self management education dan setelah pemberian self management education menghadapi emesis gravidarum. rata-rata pengetahuan sebelum diberikan modul self management adalah 59,1 , nilai standar deviasi 10,856, nilai minimum dan maksimum 33-87. Nilai rata-rata pengetahuan setelah diberikan modul self management adalah 73,6 , nilai standar deviasi 13,874 dengan nilai minimum dan maksimum 47-100 Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil Trimester I, Mual Muntah
Background: Nausea and vomiting in pregnancy are called morning sickness, which is experienced by around 70-80% of pregnant women, is a phenomenon that often occurs at 5-12weeks of gestation. Since long time ago, ginger has been known as a plant with a million of medicinal properties. Non-pharmacological intervention measures by giving ginger aromatherapy is part of the comfort intervention which aimed to provide physical comfort to pregnant women.Methods: The design of this study was pre-experimental (Quasi experiment design) with one group pretest-posttest design on the group that was given ginger aromatherapy. The population in this study was pregnant women who made antenatal visits at Private Practice Midwives (hereafter BPM) Ni Wayan Suri in Denpasar City in 2018 with purposive sampling technique. The samples in this study were first trimester pregnant women who experienced nausea and vomiting in BPM Ni Wayan Suri in Denpasar City and met the inclusion criteria. The number of samples in this study was 30 people. Data were analyzed through t-test to compare the results of the pretest and posttest.Results: The average nausea and vomiting of pregnant women in the first trimester before receiving ginger aroma therapy was 8.1. The average nausea and vomiting of pregnant women in the first trimester upon receiving the aroma of ginger therapy was 6 with a p value of 0.00 which means that there was an effect of ginger aromatherapy on nausea and vomiting of pregnant women in first trimester in Private Practice Midwives BPM Ni Wayan Suri in Denpasar City.Conclusions: There is an effect of ginger aromatherapy on nausea and vomiting of pregnant women in first trimester in Private Practice Midwives BPM Ni Wayan Suri in Denpasar City.
Peningkatan kematian ibu di Bali pada tahun 2021 secara absolut sebanyak 125 memperburuk kesehatan ibu dengan ditambah adanya penyebaran COVID-19 Walaupun pencapaian AKI di Kabupaten Tabanan sesuai dari capaian Provinsi Bali dan target MDG’s kita sebagai tenaga kesehatan harus tetap menjaga penurunan AKI di Indonesia. Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang komprehensif/berkelanjutan (Continuity of Care/CoC). Asuhan kebidanan yang komprehensif dapat mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penerapan asuhan kebidanan sesuai standar secara komprehensif, berkesinambungan dan komplementer di TPMB Siti Zakiah.Studi Kasus : Seorang pasien perempuan berumur 33 tahun multigravida beserta anaknya mulai Trimester III kehamilan hingga nifas 42 hari sesuai Standar, komprehensif berkesinambungan dan asuhan komplementer dengan penerapan Gentle Birth dan Persalinan Maryam. Hasil studi kasus menunjukkan sebagian besar asuhan telah diberikan seseuai standar asuhan kebidanan.Diharapkan seluruh bidan dapat melakuukan asuhan kebidana secara komperehensif dan berkelanjutan.
Kepuasan pasien merupakan bagian menyeluruh dalam pelaksanaan jaminan mutu layanan kesehatan yang meliputi lima dimensi tangible, reability, responsiveness, assurance dan empaty. Kepuasaan pasien sangat tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan (Pohan, 2006). Desain penelitian ini adalah cross-sectional analitik. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas III Denpasar. Besar sampel yaitu 78 orang, dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel bebas adalah umur, pendidikan, pekerjaan dan status kepesertaan dan variabel terikatnya kepuasaan pasien. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariate (chi square) dan multivariate (regresi logistic). Sebagian besar usia pasien kategori dewasa (51.3%), sebagian besar pendidikannya tinggi (76.9 %), sebagian besar tidak bekerja (62,8%), sebagian besar status kepesertaan asuransi (56,4%) dan sebagian besar menyatakan puas terhadap pelayanan (66.7%). Analisi bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara umur (p=0.002), pendidikan (p=0.004), pekerjaan (0.008) , status kepesertaan (0.024) dengan kepuasaan pasien. Pada analisis multivariate umur memiliki faktor dominan yang berhubungan signifikan dengan kepuasaan (p=0.014, OR=4,307). Simpulan dari penelitian ini ada hubungan antara variable umur, pendidikan, pekerjaan, pendidikan dan status kepersertaan terhadap kepuasaan pasien. Variabel umur memiliki hubungan yang bermakna dan berpeluang 4 kali lebih besar dari pendidikan, pekerjaan dan status kepesertaan dalam mempengaruhi kepuasaan pasien
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.