Learning achievement and creative thinking skills are core competencies that students must achieve in programming subjects. The purpose of this study is to describe differences in student achievement and creative thinking skills between students who learn with social networks-based e-learning, gamification-based e-learning and content-based e-learning. This research used quasi experiment method. The research design used was a pretest-posttest control group design. The independent variable in this study is e-learning design which is divided into 3 (three) types, namely social networks-based e-learning, gamification-based e-learning and content-based e-learning, while the dependent variable in this study is learning achievement in programming and students' creative thinking skills. The number of samples in this study were 99 people taken by the random assignment method. This study used two test instruments, namely the learning achievement test and the creative thinking skills test. Analysis of the data used is Multivariate Analysis of Covariate (Mancova) with hypothesis testing using a significance level of 0.05. The results showed that there were differences in learning achievement and creative thinking skills between students who learned with social networks-based e-learning, gamification-based e-learning and content-based e-learning. Groups of students who learned with e-learning based on social networks have better creative thinking skills than groups of students who learned with gamification-based e-learning and content-based e-learning AbstrakPrestasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif merupakan kompetensi inti yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran Pemrograman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa antara yang belajar dengan e-learning berbasis jejaring sosial, e-learning berbasis gamifikasi dan e-learning berbasis konten. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah desain e-learning yang dibagai menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu e-learning berbasis jejaring sosial, e-learning berbasis gamifikasi dan e-learning berbasis konten, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran Pemrograman dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 99 orang yang diambil dengan metode random assignment. Penelitian ini menggunakan dua instrumen tes, yaitu tes hasil belajar dan tes keterampilan berpikir kreatif. Analisis data yang digunakan adalah Multivariate Analysis of Covariate (Mancova) dengan pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif antara siswa yang belajar dengan e-learning berbasis jejaring sosial, e-learning berbasis gamifikasi dan e-learning berbasis konten. Kelompok siswa yang belajar dengan e-learning berbasis jejaring sosial memiliki keterampilan berpikir kreatif yang lebih baik daripada kelompok siswa yang menggunakan e-learning berbasis gamifikasi dan berbasis konten.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengembangkan sistem pendukung keputusan diagnosa penyakit gangguan jiwa dengan metode Dempster-Shafer. (2) Untuk menguji kesesuaian dan tingkat akurasi sistem pendukung keputusan diagnosa penyakit gangguan jiwa dengan metode Dempster-Shafer. Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi kendala dalam mendiagnosa penyakit gangguan jiwa yang dilakukan oleh dokter. Dalam menentukan penyakit yang diderita pasien, dokter terlebih dahulu melakukan proses konsultasi terhadap pasien. Proses konsultasi inilah yang dibantu dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Pengambilan keputusan ini didadasarkan pada data – data rekam medis dokter sebelumnya. Metode yang digunakan untuk menentukan penyakit pasien adalah Dempster-Shafer. Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan dengan model Waterfall.Implementasi penelitian ini diterapkan dengan bahasa pemrograman PHP dengan bantuan framework Laravel. Untuk proses pengujian, dilakukan empat (4) tahap proses pengujian yaitu: (1) uji whitebox yang menyatakan bahwa implementasi kode program sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, (2) uji blackbox yang menyatakan bahwa alur proses, masukan keluaran pengguna, dan fungsi-fungsi yang diinginkan sudah sesuai, (3) uji kesesuaian sistem yang menyatakan bahwa sistem sudah sesuai dilihat dari proses perhitungan manual dan sistem, (4) uji akurasi sistem menggunakan metode k-fold cross validation menyatakan bahwa persentase akurasi sistem dengan akurasi kesesuaian penuh (full accuracy) adalah 47%, akurasi dengan kesesuaian sebagian (half accuracy) 32%, dan tidak akurat (not accuracy) sebesar 21%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.