This study aimed to investigate teachers' perceptions about the need to develop critical thinking tests. The research method used quantitative descriptive. Research involved 20 biology teachers who taught at the senior high school in Riau. The data collection instrument was a questionnaire accompanied by a discussion with the teacher. The questionnaire contained questions regarding the teacher's knowledge of critical thinking, the availability of critical thinking instruments, and their implementation in learning. Data analysis was carried out in a quantitative descriptive. The results of the study show that the teachers’ knowledge of critical thinking is developing. The teacher also explained that it is crucial for students to have critical thinking skills so that measurements need to be taken. The availability of instruments to measure critical thinking when viewed from the percentage of teachers who provide them is 70%. In its implementation, the teacher makes critical thinking questions sourced from the question bank, articles, and books. The questions prepared by the teacher are also able to measure critical thinking even though they do not yet cover all aspects of critical thinking. Based on the research results, it can be recommended that the development of critical thinking tests can be carried out by the aspects of critical thinking (basic clarification, bases for a decision, inference, advanced clarification, supposition and integration, and strategies and tactics) and in line with the material being studied at school.
Penelitian merupakan penelitian kualitatif, yang berkepentingan untuk menggambarkan konsep pengembangan bakat dan minat di UPTD SD N 04 Mendo Barat, tanggal 03 Desember 2021. Bakat merupakan suatu potensi lahiriyah yang ada pada diri – sendiri yang masih dipengaruhi gen dari orang tua dan masih perlu untuk dikembangkan. Minat merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri dan menimbulkan sebuah ketertarikan pada sesuatu yang biasanya bersifat menyenangkan. minat harus ada keyakinan niat dan kemampuan diri sendiri karena akan dapat tersalurkan dengan maksimal terhadap hal yang disenanginya. Penelitian ini mengambil siswa kelas 6 sebagai responden, yang terdiri dari 23 siswa. Metode yang di lakukan adalah pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Teknik observasi dilaksanakan dengan beraangota 4 orang dengan membagikan angket kepada seluruh siswa. Analisis data bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan minat dan bakat siswa pada anak sekolah dasar di UPTD SD N 04 Mendo Barat siswa banyak yang memiliki bakat dan minat dalam cabang olahraga badminton dan sepak bola. Sedangkan para siswi lebih banyak yang memiliki bakat dan minat dalam bidang seni seperti sholawat dan lain -lain. Jadi dapat dilihat bahwa anak kelas 6 di UPTD SD N 04 Mendo Barat sudah bisa memilih mana bakat dan minat yang ingin mereka pelajari dan mereka tekuni.
Jamur endofit adalah jamur yang terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan. Jamur endofit dapat diisolasi dari akar, batang dan daun tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengisolasi jamur endofit dari daun jahe merah (Zingiber officinale) menggunakan medium Potato Dextrose Agar Chloramphenicol (PDAC), Yeast Extract Agar Chloramphenicol (YEAC), dan Malt Extract Agar Chloramphenicol (MEAC). Setelah isolat jamur endofit diperoleh dan dimurnikan, lalu dilakukan karakterisasi untuk mendapatkan profil isolat jamur endofit dengan metode makroskopik dan mikroskopik. Hasil penelitian adalah diperoleh tiga isolat jamur endofit yang tumbuh pada daun jahe merah. Tiga isolat jamur endofit yang diperoleh memiliki karakteristik berwarna hijau kehitaman 1, hitam dan hijau kehitaman 2.
This research aims to increase understanding of concepts through interactive media This research is research and development (Research and Development) which adapts the ADDIE development model. Subjects in this study are students of SMPN 11 Langgudu in class XI IPA. While the object of research is media development interactive learning using Microsoft PowerPoint material content and animated visualization on hydrostatic pressure material. Collecting data in research using a scale questionnaire 5 with data analysis used to determine the feasibility of the media interactive learning is descriptive qualitative with percentages. Based on research results 1) Assessment of the feasibility of interactive learning media by educators averaged 3.61 in the very good category while eligibility is equal to 90.36% with a very feasible category. 2) Assessment questionnaire validation by educators obtained an average of 3.50 with a very good category while the eligibility is equal to 87.5% with a very decent category. 3) The media expert's assessment obtained an average of 4.74 with a very good category while the eligibility was 97.58%. 4) the assessment of the results of material experts obtained an average of 4.61 with a very good category with a very feasible category while the feasibility is equal to 88.26%. 5) The response of class XI IPA students with their presence of interactive learning media using Microsoft Powerpoint on hydrostatic pressure material. In the limited trial, an average score of 3.50 (very good) was obtained and feasibility of 70.50% (very feasible). Finally, this interactive learning media is expected to provide motivation to educators and students in implementation of learning in schools to be better
Pemahaman guru-guru selama ini tentang berbagai instrumen penilaian perlu dikaji melalui self assessment terhadap instrumen penilaian yang selama ini mereka gunakan. Untuk membantu dalam penyelesaian masalah asesmen dalam proses pembelajaran di SMPN 1 kuok dilakukan melalui FGD dan penyampaian informasi. Sasaran kegiatan adalah guru-guru di SMPN 1 Kuok. Peserta kegiatan yang hadir berjumlah 13 orang guru dan Kepala Sekolah. Waktu pelaksanaan kegiatan pada hari Sabtu/03 September 2022. Instrumen yang digunakan adalah angket. Indikator yang dilihat terdiri dari adanya kriteria penilaian yang jelas, kemampuan menentukan bentuk, prosedur, dan alat penilaian, adanya tugas dan aktivitas sebagai bukti pembelajaran yang jelas, adanya tindak lanjut dari hasil penilaian. Hasil self assessment menunjukkan indikator yang memiliki persentase tertinggi adalah adanya kriteria penilaian yang jelas (82.05%) dan indikator kemampuan menentukan bentuk, prosedur, dan alat penilaian juga memiliki persentase 82.05%. Indikator lainnya yaitu adanya tugas dan aktivitas sebagai bukti pembelajaran yang jelas dan adanya tindak lanjut dari hasil penilaian memperoleh persentase secara berurutan sebesar 68.38 dan 66.67. Selama kegiatan pengabdian masyarakat guru-guru menyimak penjelasan materi yang disampaikan. Berdasarkan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu memahami asesmen namun dalam pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.