This study aimed to explore perceived determinants of condom use behaviors among male clients of female commercial sex workers (FCSWs) in Belu and Malaka districts, Indonesia. One-on-one in-depth interviews guided by the Health Belief Model (HBM) were used to collect the data from participants (n = 42). The Framework analysis for qualitative data was employed to analyze the data. Results demonstrated several factors associated with lack of and inconsistent condom use among the participants. They included self-perceived risk of contracting HIV infection, knowledge of the severity of HIV illness and its impacts, and condom use: its benefits and its influencing factors. Additionally, factors including reduced sexual pleasure and the lack of knowledge of how and where to access condoms were important perceived barriers to condom use among participants. Having seen images of HIV-/AIDS-positive people, knowing friends and relatives suffering from HIV, and knowing FCSWs as a high-risk group for HIV infection were the cues to using condoms among several participants. Likewise, self-efficacy was also associated with condom use behaviors among the participants. The findings indicate the needs for HIV/AIDS interventions that include dissemination of HIV/AIDS knowledge, condom promotion, and improvement in the availability of condoms for both FCSWs and their clients.
Semakin meningkatnya kejadian PTM, maka perlu adanya edukasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk melaksanakan deteksi dini atau skrining terhadap PTM, terutama pada kelompok yang berisiko. Sasaran pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat yang beresiko dan usia lanjut sebanyak 150 orang di Kabupaten Demak, Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, dan Kecamatan Pudak Payung. evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner tentang tingkat pengetahuan dan pemantauan hasil laboratorium, dan tekanan darah. Evaluasi akan diukur dari tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Peningkatan PTM dapat ditekan melalui pengendalian factor risiko yaitu pengurangan konsumsi rokok, alkohol, gula dan garam, peningkatan konsumsi buah dan sayur, meningkatkan aktifitas fisik melalui olah raga, mencegah kegemukan, pengendalian stress dengan kegiatan rekreasi serta melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah secara teratur. Upaya pencegahan PTM dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri melalui kegiatan Posbindu.
Saat ini, banyak anak dan orang tua mengabaikan tentang pentingnya olahraga bagi kebugaran jasmani dan daya tahan jantung. Cardiovascular endurace yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja anak dengan intensitas lebih besar dan waktu lebih lama tanpa kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan cardiovascular endurance pada anak usia sekolah 10-12 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimental dengan desain penelitian one group pre test dan post test. Sampel terdiri dari 21 orang anak usia sekolah 10-12 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Seluruh sampel diberikan latihan skipping sebanyak 8 kali dalam waktu 10 menit setiap pertemuan dan dilaksanakan pada pagi hari antara pukul 07.00-09.00 WIB. Pelaksanaan pre-test dan post-test menggunakan Rockport Walking Fitness Test untuk menilai cardiovaskular endurance. Hasil uji beda simple paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara data pre-test dan post-test dengan p value = 0.000 dan t = 5,362. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan cardiovascular endurance pada anak usia sekolah 10-12 tahun.
In this report maried couple tend to use modern contraception rather than traditional. The objective of the research was to describe the contraceptives methods of family planning among marriage couple. Methods was used nationally representative data from the Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) 2017. This was cross sectional household survey data, designed to be representative at the national, rural urban, and provincial level. There were 47,963 households respondents targeted, from 33 provinces and 497 districts/cities. The data were selected from all households with currently married women age 15-49 years. The descriptive analyze was used in this research. Result showed 53.95% of married women were currently using modern method of contraception and 6.64% traditional method while 39.42% were not using any method. Among women they prefer to using pill, implants, injections, and IUD than sterilization 11.62%, 5.02%, 4.18%, 4.17% and 3.74% respectively. Additionally, among men prefer used Male condom (2.33%) rather than Male sterilization (0.14%). In conclusion the unmet need of contraception is reducing and people are moving towards modern contraception instead of permanent methods, which in turn accelerates the improvement in women's health.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan rasio kompresi dan mengetahui seberapa besar memori yang bisa dihemat tetapi masih mempertahankan kualitas. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-analitik yang mengujikan data simple random sampling. Algoritma Singular Value Decomposition (SVD) merupakan metode matematis untuk menguraikan matriks tunggal dengan mengkompres menjadi tiga matriks yang lebih kecil dengan ukuran yang sama dengan mengurangi data pada kolom dan baris. sedangkan Discrete Wavelet Transform (DWT) memiliki keunggulan mengelompokan energi citra terkosentrasi pada sekelompok kecil koefisien, metode ini dapat juga memberikan kombinasi informasi frekuensi dan skala, sehingga lebih akurat dalam rekonstruksi citra. Penggabungan metode-metode ini merupakan sistem kompresi yang bersifat lossy compression. Hasil proses kompresi dilakukan melalui perhitungan tingkat kompresi dan MSSIM. Berdasarkan seluruh hasil pengujian, sistem kompresi menggunakan metode kombinasi SVD-DWT memiliki performansi yang baik. Pada Threshold_T=15 dan rank Kriteria_K=4 menghasilkan tingkat kompresi dari 15,04%-39,67% atau rata-rata=29,35% dan MSSIM antara 0,9951847-0,9994172 atau rata-rata yaitu=0,996219 dengan status hampir mendekati 1 yang berarti citra hasil kompresi dan citra asli tidak bisa dibedakan secara visual, dengan penghematan memori sebesar = 29,81%. Ini lebih baik dari metode DWT yang diujikan pada kasus yang sama, dengan hasil tingkat kompresi = 28,85%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.