ABSTRAKBahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang berasal dari pelapukan sisa mahluk hidup. Bahan bakar fosil bersifat tidak terbaharukan, maka pencarian bahan bakar alternatif yang terbarukan perlu dilakukan salah satunya bioetanol. Tetraselmis chuii dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume bioetanol yang dihasilkan dari Fermentasi Tetraselmis chuii. Kultur Tetraselmis chuii selama 6 hari. Hidrolisis dilakukan dengan menambahkan H 2 SO 4 0,2 M pada suhu 121 o C dengan tekanan 1 atm selama 30 menit, Fermentasi dengan Saccharomyces cereviseae selama 5 hari. Penelitian ini menghasilkan gula reduksi Tetraselmis chuii dengan kadar gula 4% dan hasil fermentasi Tetraselmis chuii menghasilkan 12 ml etanol dengan konsentrasi 1%. ABSTRACT THE ROLE AND UTILIZATION OF MICROALGAE Tetraselmis chuii AS BIOETHANOL.Fossil fuels are the fuel produced from the weathering of living things. Fossil fuels are non-renewable, therefore the research of renewable energy is needed. Bioethanol could be good solution. Tetraselmis chuii can be used as the raw material for bioethanol. The purpose of this study was to determine the volume of ethanol through fermentation of Tetraselmis chuii. Tetraselmis chuii was cultured for 6 days. The hydrolysis used 0.2 M H 2 SO 4 at 121 0 C and pressure of 1 atm for 30 minutes, and the fermentation used Sacscharomyces cereviseae for 5 days. The results showed that Tetraselmis chuii produced 4% sugar and The fermentation produced 1% bioethanol with volume was 12 ml.
Bahan bakar fosil yang semakin menipis menimbulkan permasalahan baru dalam mewujudkan ketahanan energi didunia. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jumlah bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa Nannochloropsis oculata dan Tetraselmis chuii. Kultur Nannochloropsis oculata dan Tetraselmis chuii selama 5 hari, hidrolisis asam dilakukan dengan menggunakan H2SO4 0,2 M dengan suhu 121 oC dan tekanan 1 atm selama 30 menit, fermentasi menggunakan Saccaromyces cereviciae selama 5 hari. hasil hidrolisis Nannochloropsis oculata memiliki kadar gula sebesar 4%, hasil fermentasi Nannochloropsis oculata mengandung etanol sebanyak 12 mL dengan konsentrasi 4%. Hasil hidrolisisyang dilakukan menghasilkan kadar gula 4%. Hasil fermentasi menghasilkan 1% bioetaniol.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.