Excessive pain will cause anxiety which can trigger the production of the hormone progstatglandin which can cause stress and affect the body's ability to withstand pain. Purpose: to assess Endorphin Massage and Deep Back Massage on Pain Intensity during the Active Phase I in Maternity. Methods: This is a quasi-experimental study using the two groups post test only design method. Samples were all mothers giving birth with accidental sampling technique as many as 20 people in the experimental group and 20 people in the control group for 6 months. Data analysis consisted of univariate and bivariate with Independent t-test. Results: The results showed that the intensity of labor pain in the group given Endorphin Massage and Deep Back Massage for mothers in labor showed a mild pain scale with a mean value of 4.95. The intensity of labor pain in the group that was not given Endorphin Massage and Deep Back Massage in laboring women showed a scale of severe pain with a mean value of 7.45. Conclusion: Endorphin massage and back deep massage have an effect on labor pain in the first stage of the active phase of labor with a p-value <0.0001

Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dilakukan bersama dengan pemberian vaksinasi HPV sebagai upaya proteksi spesifik. Sembilan puluh lima persen penyebab kanker serviks berasal dari lingkungan yang berupa Human Papiloma Virus (HPV) dan 5 % lainnya adalah faktor keturunan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh metode konseling terhadap pengetahuan dan sikap tentang vaksinasi HPV pada remaja putri. Jenis penelitian ini quasi eskperimen dengan pre-test and post-test with control group design. Teknik pengambilan sampel simple random sampling. Sampel terdiri dari 25 orang pada kelompok eksperimen dengan metode konseling dan kontrol menggunakan metode ceramah sebanyak 25 orang. Penelitian dilakukan bulan Juni sampai Agustus 2019. Analisis data menggunakan paired t-test, independent sample t-test dan Manova. Rerata peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperimen sebesar 54.92 p-value <0,0001 dan kelompok kontrol 38.60 p-value <0,0001. Peningkatan sikap pada kelompok eksperimen 45.40 p-value <0,0001 dan kontrol 34.16 p-value <0,0001. Selisih perbedaan pengetahuan pada kelompok eksperimen sebesar 84.15 dan kontrol 68.55 dengan taraf signifikan <0,0001. Selisih perbedaan sikap pada kelompok eksperimen sebesar 84.38 dan kontrol 72.45 dengan taraf signifikan <0,0001. Metode konseling berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap tentang vaksinasi HPV pada remaja putri dengan nilai p-value <0,0001.