The understanding of moko is related to the identity of the Alor people. Historically, moko was brought from Vietnam and became a heirloom which was passed down from generation to generation. In practice, moko can be used as a dowry of marriage, clan identity, musical instruments, and several other uses. This study provides novelty on the moko symbolization as a socio-religious harmony of Alor society. The problem to be resolved in this research is “how does the moko symbolize socio-religious harmony in the people of Alor, East Nusa Tenggara?” The theoretical concept used in this article is Geertz’s ‘religious as the cultural system” which is paired with Epicurus' opinion about the three levels of harmony. This study used the phenomenological method of Edmund Husserl. The results of this study are moko symbolization as a rhythmic leader of musical instruments related with social messages in the ownership it and the function of moko as a dowry of marriage. In addition, the results of the study also show that the symbolization of moko becomes a part of the harmony embodiment in the life of the Alor people. This symbolization process occurs at the level of ideas and manifests in behavior. The novelty in this research is the characteristics of the Alor community as a heterogeneous society place the symbols of a set of conventions. Moko as part of the convention symbol embodies social harmonization. This part becomes an interesting character because moko is not an original object from the Alor community, but it has been adopted as a cultural symbol. Social harmonization occurs at the level of ideas which are adhered to customary law. This really depends on the values held in society.
Tulisan ini berisi tentang pemaparan singkat bentuk musik yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memahami musik baik klasikal atupun hymnal. Tulisan ini juga bertujuan sebagai refrensi yang dapat digunakan oleh mahasiswa musik.
Musik popular adalah istilah yang muncul pada abad ke-18 di Eropa dan abad ke-19 di Amerika. Istilah ini bukan hanya mewakili sebuah genre musik tetapi sebuah gerakan perubahan seni musik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: 1) Perkembangan teknologi ditandai dengan revolusi industry di Eropa; 2) Berakhirnya perang dunia I; 3) word beat yang terus menyebar ke seluruh penjuru dunia; 4) idiom musi baru yang pada intinya berkembang dari berbagai alirang musik untuk berusaha keluar dari harmoni konvensional menuju ke harmoni yang lebih “kontemporer”. Idiom musik yang dimaksud tentunya bukan semata-mata idiom yang baru tetapi juga diolah kembali dari idiom musik sebelumnya. Perkembangan jaman musik tersebut diprakarsai oleh pergerakan musik impresionis dan impresionis tinggi dan juga musik-musik yang berkembang di Amerika dalam world view sebagai “benua harapan". Tulisan ini mendeskripsikan idiom musik popular dan penerapannya dalam penggubahan musik.
Musik gerejawi telah mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Berdasarkan dari latar belakang sejarah, musik dikelompokkan ke dalam beberapa zaman yaitu musik Abad pertengahan, Renaisans, Barok, Klasik, Romantik, Impressionis, Modern dan Post-Modern . Penggubahan musik menjadi bentuk kesenian yang dapat diterapkan dengan prinsip musikal. Artikel ini akan membahas tentang penggubahan akord dalam nyanyian jemaat berserta variasinya
Webster’s new Word; Dictionary of Music yang dimaksudkan dengan aransemen ialah: Adaptation, trancription, or reduction of a composition for performance on an instrument, or by any vocal or instrument combination, for which it was not original writen. Sedangkan menurut The Harvard Brief Dictionary of Music aransemen ialah The adaptation of a composition for a medium different from that for which it was originally written, in such a manner that the musical subtance remains essentially unchanged. The American Federation of Musicians mendefinisikan aransemen sebagai: The art of preparing and adapting an already written composition for presentation in other than its original form. An arrangement may include reharmonization, paraphrasing, and development of a composition, so that fully represent the melodic, harmonic, and rhythmic structure. Dari pernyataan di atas kata aransemen dapat diartikan sebagai seni mengelola dan mengadaptasi sebuah komposisi tertulis untuk dipresentasikan dalam bentuk yang berbeda dari aslinya. Sebuah aransemen dapat berisi pengharmonisasian kembali, parafrase, dan pengembangan dari sebuah komposisi, jadi benar-benar menunjukkan perubahan dari segi melodi, harmoni dan struktur ritme.Beberapa Karya Ilmiah lainnya dapat dilihat dala daftar Pustaka di akhirkarya ini
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.