Marriage is the first step in forming a family. The expected family is, of course, a family filled with harmony with the presence of children who become jewelry and conditioning the hearts of all parents. The emergence of rifts and friction in the family is commonplace. However, the level of ability of each person is different. A harmonious family to old age is the result of his efforts in maintaining and maintaining relationships. On the other hand, when a family is damaged which leads to divorce, it is a failure to maintain relationships. In this case, the main party who is harmed is the child. Where he had to experience many changes in his life, especially from the social-emotional side. However, all problems must have a solution. Likewise for children who are victims of broken homes, both parents, neighbors, friends and teachers have their respective roles in how to deal with and treat children who are victims of a broken home. But basically it is parents who have an important and mosttimportant role in determining the fate of youngsters. The family is a madrasa for their children

The purpose of this study is to understand the moral development tried by Islamic religious learning educators at SMP Negeri 2 Dringu, Probolinggo Regency,recognize supporting aspects and obstacles to strengthening student ethics at SMP Negeri 2 Dringu, Probolinggo Regency.The method used by the researcher is qualitative, where this method is more of a description, which is intended to describe the information contained in the research position. Procedures for collecting information through observation, interviews and documentation. The analysis of information uses methods of reduction, presentation of information and drawing conclusions. The results of the deepening show thatstrategies for islamic learning educators at SMP Negeri 2 Dringu, Probolinggo Regency, to strengthen student ethics, including mentoring strategies, supervision or monitoring strategies, adjustment strategies, linkages, using reward strategies and supporting aspects as well as barrier aspects to strengthen the morals of students of SMP Negeri 2 Dringu, Probolinggo Regency,The supporting aspect is the school's habit that is suitable for the moral development of students and has a vision, mission and purpose that is in harmony. On the contrary, the barrier aspect is the conflicting background of students, the lack of a balance between the school area, the family area and the residents' area, obstacles arise from the students themselves.

AbstrakGerakan ini dipusatkan pada penanganan sampah yang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, misalnya botol bekas dan kardus bekas guna meraih tujuan pemanfaatan strategi metode community based participatory aktivitas partisipatif berbasis lingkungan dengan latihan yang berbeda mengingat menasihati dan mempersiapkan serta praktek langsung. Ada beberapa anggota yang terdiri dari ibu-ibu serta bapak-bapak dari Desa Kalisalam, Kec Dringu, Kab Probolinggo. Tinjauan ini akan menganalisis sebab akibat antara pengetahuan daur ulang sampah menjadi bahan yang berguna. Informasi tentang penggunaan daur ulang sampah rumah tangga tentang partisipan dibentuk dari informasi yang diserap oleh individu melalui stimulus yang di siapkan sedemikian rupa sehingga individu memahami sepenuhnya manfaat daur ulang. Botol plastik dan kardus bekas menjadi penyebab masalah dan lagi-lagi sampah ini sangat membuka peluang usaha. Penyusunan pemanfaatan kembali sampah ini diharapkan dapat memberdayakan anggota agar memiliki barang yang tepat dan jiwa kepeloporan karena pemanfaatan kembali sampah. Kerja keras yang dilakukan tidak hanya dapat ditawarkan untuk membangun gaji keluarga, tetapi juga mengurangi berapa banyak sampah yang terbuang di saluran air.Kata kunci : Daur Ulang Sampah

Keberadaan media pembelajaran menjadi begitu penting didalam suatu pengajaran yang dikarenakan dengan adanya suatu media pengajaran, guru akan lebih menjadi kreatif dan terampil pada saat menyampaikan sebuah materi pembelajaan yang disampaikan pada siswa. Penelitian ini bertujuan adalahuntukmemberi pengetahuan lebih jauh mengenai penerapan penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas I SD Negeri Gejugan Kabupaten Probolinggo dalam pembelajaran PAI. Tata cara peneliitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas ataupun PTK dan hasil penlitian menampilkan kalau pada siklus I memiliki nilai rata-rata 52,5 dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih dikatakan minim dan belum mengalami peningkatan. Dan apabila dilihat pada siklus II nilai rata-rata siswa 82,0 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 90, dari hasil siklus II ini bisa menampilkan kalau siswa sudah mengalami kenaikan dalam belajar walaupun terdapat ada satu siswa yang masih mempunyai nilai rendah. Hingga dari hasil pretes tersebut dalam pendidikan bias disimpulkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas I SD Negeri Gejugan Kabupaten Probolinggo dengan pemakaian media audio visual.