Bahan restorasi resin komposit tidak dapat berikatan langsung dengan struktur gigi sehingga diperlukan suatu bahan adhesif. Kekuatan ikatan adhesif dipengaruhi oleh keberadaan smear layer yang dapat dibersihkan menggunakan cavity cleanser. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) sebagai cavity cleanser terhadap kekuatan tarik bahan adhesif self etch generasi VIII. Metode: Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian true eksperimental laboratorium menggunakan posttest only control group design. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine mengukur besarnya gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan pelekatan antara dua bahan. Kelompok perlakuan terdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok I tidak diberikan bahan apapun (kontrol negatif), Kelompok II diberikan chlorhexidine (kontrol positif), dan kelompok III diberikan air perasan jeruk nipis sebagai cavity cleanser setelah prosedur preparasi kavitas. Selanjutnya diaplikasikan bahan adhesif selfetch dan tumpatan resin komposit GV Black kelas V dan dilakukan uji kekuatan tarik. Hasil data kemudian dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Hasil: hasil penelitian berdasarkan uji Oneway ANOVA dan posthoc test LSD menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan diantara ketiga kelompok penelitian. Hal ini disebabkan karena air perasan jeruk nipis mempunyai kandungan saponin dan asam sitrat yang dapat membesihkan smear layer. Simpulan: Air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) memiliki pengaruh meningkatkan kekuatan tarik bahan adhesif self etch.
Virus corona merupakan patogen yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan menginfeksi saluran pernafasan, gastrointestinal, hati, dan neurologis. Pandemi COVID-19 menyebabkan dokter gigi menjadi salah satu tenaga medis yang rentan terpapar virus corona karena berhadapan dengan langsung untuk memberikan perawatan dental kepada pasien positif. Tindakan perawatan dental yang menggunakan rotary instrument, handpiece highspeed, air-water syringe yang menghasilkan aerosol dapat menularkan virus corona. Aerosol merupakan partikel padat atau cair yang berdiameter 50 mikron. Dokter gigi dan asisten diwajibkan untuk menggunakan masker N95 untuk tindakan yang menghasilkan aerosol. Masker N95 secara signifikan dapat menyaring 0,3 mikron partikel. Masker N95 efektif digunakan untuk tindakan dental yang menghasilkan aerosol. Masker N95 memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan hipoventilasi, dermatitis kontak, eritema, produksi sebum meningkat, reaksi alergi (kemerahan, ruam, gatal) dan menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman dalam waktu lama serta tidak diindikasikan untuk petugas dengan memiliki banyak bulu wajah serta deformitas wajah, karena dapat mengurangi kerapatan dari masker tersebut.
Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesif yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui sistem bonding. Prosedur preparasi menghasilkan smear layer yang terdiri dari bakteri, hidroksiapatit dan kolagen yang terdenaturasi. Smear layer dapat menghalangi proses terjadinya perlekatan yang sempurna bahan adhesive terhadap struktur gigi. Chlorhexidine dan asam poliakrilat 10% merupakan molekul kation yang biasanya digunakan sebagai bahan cavity cleanser dan dapat menghapuskan smear layer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aplikasi chlorhexidine 2% dan asam poliakrilat 10% terhadap kekuatan tarik bahan adhesive self etch restorasi resin komposit. Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit dengan chlorhexidine 2% sebagai cavity cleanser, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit dengan asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu 37°C. Sampel kemudian dilakukan thermocycling dengan suhu 60° C dan 4°C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitian tersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000 (P0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi chlorhexidine.
Th€ Influence oIHert Activation and Cu Addition on Zeolite lowards the Anlimicrobial EfT€ct on Stuphllococcus tureus, Zeolite is a pore mineral occupied by ions and water molecul€s Heat activalion of zeolite causes the release water molecules, ftom the pores and increases zeolite adsorbance caPacity Zeolite can he used as an anlimicrobial agent by shifting its cation with other cation that has antimicrobial effect The aim of this research is to determine the influence of heat activation and Cu addition on zeolite lowards its antimicrobial effect on Staphytococcus aureus. 'Illere were 5 groups for heat activation of zeolite experiment: 'oom tenp€rature (100"c, 200"c, 300'c, and 4000c) Using effective heat activation temPemture' the research was continued to determine the effect of Cu addition ot Staphvlococcus aureus giowth There were 4 goups of Cu concentration addition on zeolil€r 0.025 M, 0.05 M, 0.lM, and 0 2 M. Antimicrobial test ofCu-zeolite was determined by diffusion method. The dala wer€ analyzed by using Anova and LSD The r€suli showed that tbere was a significant diflerenc€ among various zeolite heat activation toward S/aphylococcus aurcus gtowrh (p<0.05). Th€ t€nperaor€ of 200"C bfcame the effective heat activation of zeolite against Staplrylo.occus mreus growth.It also showed a significant €ffect of various Cu concentration additions on zeolite towards Staphytococcui aweus gtowth (p<0.05). In conclusion, zeolite heat activation up lo 400"C and the addition of Co on zeolite up lo 0.2M influence the antimicrobial effe.t on Staphylococcus aweus lndonesian Jautnal of
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.