Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2017 di UPT.Puskesmas Kertak Hanyar yang diperoleh data dari petugas kesehatan masalah gizi salah satunya balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 35 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaa, Pendapatan,dan Asi eksklusif) pada balita. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (disain potong lintang), dimana pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2017 . Popolasi dalam penelitian ini adalah balita dengan jumlah 3541 balita. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 balita. Teknik dalam pengambilan data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan uji chi square, bila tidak memenuhi pakai uji fisher dengan derajat kemaknaan 5%. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita yaitu tingkat pendidikan ibu (p.value = 0,017), tingkat pengetahuan ibu (p.value = 0,043), pendapatan keluarga (p.value = 0,046), Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu status pekerjaan ibu (p.value = 0,394), dan ASI Eksklusif (p.value = 1,123). Pada penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan penelitian mengenai pola asuh sehingga dapat terlihat gambaran pola asuh orang tua terhadap anak balita. Disarankan ibu balita untuk lebih memperhatikan pola makan dan asupan konsumsi makan sesuai dengan kebutuhan gizi setiap anak balita. Dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari biasakan dengan menu seimbang, yaitu nasi lengkap dengan lauk-pauk, sayuran dan buah.
Koinfeksi lepra dan tuberkulosis (TB) paru pada satu individu jarang terjadi, tercatat 2-6 per 100.000 penduduk per tahun di dunia. Koinfeksi dapat terjadi akibat kondisi imunokompromais. Seorang perempuan berusia 51 tahun datang dengan keluhan benjolan kemerahan yang nyeri di seluruh tubuh, hilang timbul sejak 1 tahun. Pasien minum metilprednisolon 2 kali sehari selama setahun. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul dan plak eritem multipel di seluruh tubuh, konjungtiva hiperemis dan penebalan saraf common perineus kiri. Tidak didapatkan bercak mati rasa dan slit skin smear negatif. Biopsi kulit tampak gambaran infiltrat limfosit dan neutrofil di dermis, foam cells, grenz zone dan pannuculitis lobular yang sesuai dengan lepromatous leprosy dan eritema nodosum leprosum. Radiologi thorak tampak fibroinfiltrat dan konsolidasi, dicurigai TB paru. Pemeriksaan sputum Tes Cepat Molekuler menunjukkan very low detected untuk kuman tuberkulosis yang sensitif rifampisin. Pasien mendapatkan multidrug therapy untuk Morbus Hansen Multibasiler, metilprednisolon serta Obat Anti Tuberkulosis kategori 1 dan memperlihatkan perbaikan klinis. Koinfeksi lepra dan TB jarang terjadi, diduga karena adanya kekebalan silang. Biasanya infeksi lepra mendahului TB, karena periode inkubasi lepra lebih lama. Mekanisme koinfeksi pada kasus diduga akibat penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Terapi koinfeksi TB paru dan lepra dilakukan secara bersamaan dengan dosis rifampisin mengikuti dosis terapi tuberkulosis. Kata kunci: lepra, koinfeksi, tuberkulosis.
AbstrakPemakaian kontrasepsi, khususnya alat kontrasepsi hormonal bisa mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause. Menopause dipengaruhi beberapa hormone, salah satu hormone yang mempengaruhi adalah hormone estrogen, dengan menurunya hormone estrogen yang diproduksi indung telur mulai mengalami perubahan secara fisik. Peningkatan berat badan, kerontokan rambut, perubahan kulit, dan kerutan pada vagina. Pada wanita menopause dengan riwayat KB memiliki perubahan fisik yang hampir sama dengan perubahan fisik menopause tanpa KB, tetapi wanita menopause dengan riwayat KB memilki resiko penyakit hipertensi, dan kanker leher Rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganriwayat penggunaan alat kontrasepsi (KB) di Desa Sluke Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan menggunakan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 347 dan responden yang diambil sebanyak 77 dengan menggunakan tehnik random sampling uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan perubahan fisik dengan kontrasepsi hormonal 64 (94,1%), perubahan fisik dengan kontrasepsi non hormonal 6 (66,7%), diperoleh nilai Pvalue sebesar 0,000 < 0.05. Kesimpilan dari penelitian ini adalah ada hubungan riwayat penggunaan alat kontrasepsi (KB) dengan perubahan fisik pada menopause di desa sluke kecamatan sluke kabupaten rembang.
Blood pressure is the most important part of the body’s circulation. Factors that affect blood pressure are hereditary factors, age, weight, gender, stress, unhealthy eating patterns, lack of physical activity, alcohol consumption, caffeine, smoking, history of hormonal contraceptive use, and other diseases. Indonesian Society of Hypertension (InaSH) survey conducted in may 2017 shows that hypertention cases tend to increase in erderly women. The purpose of this study was to determine the Relationship of age of menopause, contraceptive history, weight, withchanges in blood pressure in menopausal women in Angkatanlor Tambakromo Pati Village. This study was a quantitative research with correlational analysis and using a cross sectional and restropective approach. The sample used in this study was 120 respondents. Then, the data in this study was collected by questionnaire sheet by interview. The results of this study showed that there was relationship between age of menopause ( p = 0.001 ), history of hormonal contraceptive use (p = 0.000 ), weight ( p = 0.003 ) withchanges in blood pressure. Conclusion : Ha Accepted and Ho was rejected
Background: Condylomata accuminata (CA) is a sexually transmitted infection caused by the Human Papillomavirus (HPV), which has more than 40 subtypes classified into high and low risks. The incidence of coinfection involving HPVs in genitalia varies between 2%–71%. Coinfection events increase in immunosuppressed patients. Purpose: To know the types of HPV in CA lesions and the risk factors of a high and low-risk HPV coinfection. Case: A 45-year-old woman presented with genital warts appeared three weeks before. The patient had a breast cancer history and undergone chemotherapy. The examination revealed multiple papules with verrucous surface, firm borders, with whitish color around the urethra and on the vaginal wall. Acetowhite test was positive. The biopsy examination showed squamous epithelium arranged to form papils and foci suspected as koilocytes suggesting CA. The Human Immunodeficiency Virus (HIV) rapid test, VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) and TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination) examinations showed non-reactive results. The HPV deoxyribonucleic acid (DNA) genotyping test showed positive results for HPV type 56 (High-Risk Genotypes) and HPV type 6 (Low-Risk Genotypes). She was treated with electrosurgery and consulted to the urology department. Discussion: Coinfection of HPVs might cause a persistent HPV infection for a longer duration, as well as the risk of developing into cancerous lesion. The mechanism of high-risk and low-risk HPV coinfection in immunosuppressed individuals might be due to faster replication of the virus or reactivation of a latent infection. Conclusion: Coinfection of 2 types of HPV could happen in immunosuppression condition such as in patient undergone chemotherapy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.