Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat penurunan fungsi pankreas. Salah satu bagian tumbuhan yang diketahui unutk menurunkan kadar gula darah yaitu kulit buah rambai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keamanan dalam penggunaan tumbuhan sebagai obat herbal agar tidak menimbulkan efek berbahaya yang tidak diinginkan, maka perlu dilakukan uji toksisitas pada hati mencit dengan mengamati degenerasi dan nekrosis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Glibenklamid), dan ekstrak etanol kulit buah rambai dengan dosis bertingkat 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, 1600 mg/kgBB yang diberikan secara oral. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dan apabila perlakuan berpengaruh maka diuji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian ekstrak etanol kulit buah rambai berpengaruh nyata terhadap kerusakan pada sel-sel hati mencit diabetes. Kerusakan yang disebabkan degenerasi dan nekrosis pada sel hati. Dosis aman ekstrak etanol kulit buah rambai ialah 1600 mg/kg BB yang dapat dijadikan obat antidiabetes dikarenakan rerata sel degenerasi dan nekrosis sel hati lebih rendah dibandingkan kontrol positif (glibenklamid).Kata Kunci: Diabetes melitus, Baccaurea motleyana, hati, degenerasi, nekrosis
Kulit buah rambai (Baccaurea motleyana) merupakan salah satu bagian tumbuhan yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang telah dinduksi aloksan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keamanan dalam penggunaan tumbuhan sebagai obat herbal agar tidak menimbulkan efek berbahaya yang tidak diinginkan, maka perlu dilakukan uji toksisitas pada hati mencit. Hati merupakan organ tubuh sasaran zat toksik karena memegang peranan penting dalam proses metabolisme tubuh. Rancangan penelitian dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri kontrol negatif (akuades), kontrol positif (Glibenklamid), dan ekstrak etanol kulit buah rambai dengan dosis bertingkat 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, 1600 mg/kgBB yang diberikan secara oral. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dan apabila perlakuan berpengaruh maka diuji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian ekstrak etanol kulit buah rambai berpengaruh nyata terhadap kerusakan pada sel-sel hati mencit diabetes berupa hiperemi dan hemoragi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas sub kronis dan kronis terhadap pemberian ekstrak etanol kulit buah rambai. Penelitian lanjut yang dapat dilakukan yaitu pengujian toksisitas pada organ lainnya seperti ginjal, otak, jantung, limpa dan lain-lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.