Building material innovations in various interlocking concrete block masonry from local materials to withstand lateral earthquake forces is an exciting issue in masonry wall research. The block hook has an advantage in the interlocking system's invention to withstand loads in the in-plane and out-of-plane orientations commonly required by the masonry walls against earthquake forces. Reviews of the investigation of in-plane and out-of-plane masonry walls have rarely been found in previous studies. In this paper, the results of a series of experimental tests with different interlocking models in resisting the simultaneous in-plane shear and out-of-plane bending actions on concrete blocks are presented. This paper presents a research investigation of various interlocking concrete blocks' mechanical properties with different hook thicknesses. Discussion of the trends mentioned above and their implications towards interlocking concrete block mechanical properties is provided.
<p class="11daftarpustaka">Suatu bahan yang menggandung pozzolan seperti abu sekam padi mampu meningkatkan kekuatan tekan pada beton, tetapi dengan adanya abu sekam padi tersebut akan mempengaruhi kelecakan pada beton, sehingga digunakan bahan Viscocrete 1003 untuk meningkatkan kelecakan betonnya. Pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui nilai kekuatan dan modulus elastis beton ialah pengujian destruktif . Namun pengujian ini dianggap kurang efektif karena harus merusak sample beton yang akan diuji. Pengujian dengan metode UPV dapat menjadi solusi dalam memperkirakan kuat tekan maupun modulus elastisitas beton berdasarkan nilai kecepatan rambat gelombangnya. Adapun Persentase ViscoCrete 1003 yang digunakan pada penelitian ini ialah 0,6% terhadap berat semen dan variasi penambahan abu sekam padi sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% terhadap berat semen dengan benda uji silinder 15 cm x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton, kecepatan rambat gelombang dan modulus elastisitas terus meningkat hingga penambahan abu sekam sebesar 20 %. Modulus elastis dinamik menghasilkan nilai 39%-45% lebih besar dibandingkan dengan modulus elastis static dikarenakan perbedaan homogenitas pada variasi silinder.</p>
Self-compacting concrete has self-flowing, viscous and compact properties that minimize mechanical compaction. This concrete is suitable for solving the concrete pouring in the narrow and congested reinforcement. Beams made of both self-compacting concrete and normal high-strength concrete are analyzed by MSC Marc / Mentat software. Steel is modeled by being embedded in concrete. The failure criterion of Linear Mohr-Coulomb is used for concrete and Von Mises for reinforcing steel, respectively. Concrete and the plate support are modelled by 3D solid elements. For the steel, the truss element is used. The contact analysis is implemented between beam and both steel plate and steel supports. The load-deflection curve for both concrete are almost the same as the results of the experimental curve. The results of the contact analysis also showed that there were contact and separation in the contact area. The shear retention factor value close to one meaning will restrain greater loads. The results of the study on the reinforcement ratio also showed a reduction of 70% and an increase of 70% when using minimum and maximum reinforcement, respectively. The larger concrete cover also reduces the load that the beams can restrain.
Bangunan Rumah Sakit merupakan bangunan yang harus tetap berfungsi setelah terjadinya bencana gempa bumi. Agar bangunan tersebut tetap berfungsi sebagimana mestinya, maka perlu dilakukan kajian mengenai perilaku struktur bangunan dengan berbagai kondisi jenis tanah yang meliputi tanah keras, sedang dan lunak. Penenitian ini menggunakan metode Force-based Design dan Direct Displacement-based Design untuk mengetahui nilai displacement dan storey drift. Bangunan gedung rumah sakit ini diasumsikan berada di wilayah Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa displacement dan storey drift terbesar terjadi pada bangunan yang direncanakan berada di atas tanah lunak.
Force Based Design (FBD) dan Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode yang umumnya digunakan untuk merencanakan bangunan gedung, namun metode DDBD belum familiar digunakan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan pada Metode DDBD dengan gedung yang memiliki ketidakberaturan horizontal, karena terdapat berbagai variasi kekakuan portal. Hal ini berbeda dengan bangunan biasa dengan kekakuan yang relatif sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan hasil desain dengan metode DDBD pada bangunan gedung dengan ketidakberaturan horizontal sudut dalam bentuk U terhadap metode FBD berdasarkan SNI 1726 (2012). Perencanaan metode FBD menurut SNI 1726 (2012) dilakukan dengan analisis statik ekuivalen dan analisis respon struktur. Parameter yang dibandingkan dalam penelitian ini meliputi gaya geser dasar, perpindahan, simpangan antar tingkat, jumlah tulangan dan tingkat kinerja struktur menurut ATC-40. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode DDBD menghasilkan gaya geser, perpindahan, simpangan antar lantai dan kebutuhan tulangan paling besar. Dibandingkan dengan dua metode yang lain, namun tingkat kinerja yang didapatkan dari ketiga metode sama yaitu Damage Control (DO).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.