No abstract

Today's Organizational Development is intensively carried out by all layers, both Profit and Non-Profit Organizations even in the Military world. The Military World will continue to improve in its Organization because of the demands of the development of the Main Tool system owned. Their Combat Equipment has undergone a lot of renewal and moderation. For this reason, a good Maintenance system effort is based on the ISO 9000: 2015 quality management system. Therefore, an analysis of strengths, weaknesses, opportunities, and obstacles is needed so that a quality management system that is in accordance with existing standards and rules can be developed. The purpose of writing is to formulate a SWOT Analysis integrated with 7 principles of the ISO 9000: 2015 quality management system in Combat Maintenance Maintenance Systems in a country. The research method used is descriptive qualitative, where data is collected through observation and interviews with decision-makers in an organization or company.  Keywords: Organizational Benefits, Non Profit, Military, SWOT, ISO 9000: 2015

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam hal ini khususnya kapal selam sangat memegang peran penting dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yuridiksi nasional. permasalahan sering terjadi keterlambatan proses pemenuhan suku cadang baik sebelum ataupun selama KRI Kapal Selam melaksanakan tugas operasi di laut. Berdasarkan permasalahan yang tersebut di atas, peneliti mencoba menerapkan Teori Supply Chain Management (SCM) pada sistem perencanaan suku cadang yang diharapkan mampu memberikan solusi secara signifikan dalam usaha memenuhi dukungan kebutuhan suku cadang yang terintegrasi dari satuan-satuan pendukung perbekalan sampai distribusinya ke KRI Type Kapal Selam Dari hasil penelitian diperoleh hubungan antara  perencanaan terhadap kesiapan operasi KRI Kapal Selam belum maksimal karena masih terdapat 24,1 % faktor luar yang mempengaruhi perencanaan suku cadang. Dari hasil analisis diperoleh Nilai Korelasi Berganda (R) Variabel Penelitian yakni sebesar 0,573 untuk variabel Independen perencanaan. Ini mengandung arti bahwa variabel bebas perencanaan dapat memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,573 atau 57,3%. Variabel perencanaan bernilai positif hasil uji terhitung sebesar 9,056 lebih tingi dari pada T tabel sebesar 1,671 dan hasil uji signifikansi 0,000 lebih rendah dari pada 0,05.