Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana implementasi kegiatan storytelling di perpustakaan serta membahas bagaimana perpustakaan sekolah mengembangkan emotional branding melalui storytelling di SDN 035 Soka Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan pada penelitian ini terdiri atas Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Guru serta, Siswa. Metode Pengumpulan data yakni observasi, wawancara mendalam serta studi literatur. Teknik analisis data yakni reduksi data dengan koding, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil pada penelitian ini yakni implementasi kegiatan storytelling di perpustakaan mendukung program gerakan literasi sekolah serta memberikan dampak positif bagi siswa seperti meningkatkan minat kunjung ke perpustakaan, meningkatkan minat baca dan menulis serta meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Program storytelling ditinjau dari segi emotional branding menjadi sebuah strategi perpustakaan sekolah dasar dalam menciptakan citra positif pemustaka terhadap perpustakaan sehingga pemustaka menjadi loyal menggunakan perpustakaan dan tercipta kedekatan emosional antara pustakawan dengan pemustaka. Pustakawan berperan sebagai aktor kunci dalam mengembangkan storytelling sebagai strategi emotional branding dengan melakukan kegiatan pengembangan kompetensi dalam storytelling, pengembangan koleksi dan kualitas serta kuantitas layanan perpustakaan sekolah.
Vandalisme di perpustakaan merupakan tindakan perusakan yang dilakukan oleh manusia terhadap koleksi maupun fasilitas yang ada di perpustakaan. Bentuk dari tindakan vandalisme terhadap bahan pustaka diantaranya corat coret, menandai dengan bolpoint atau stabilo, memberi tanda sebagai batas baca, melipat bahan pustaka, merobek, mengambil sebagian halaman bahan pustaka, menggunting gambar, mencopot stiker, penambahan tulisan serta mengotori bahan pustaka. Perpustakaan sekolah tidak terlepas dari bahaya vandalisme, salah satunya tindakan perobekan terhadap bahan pustaka. Hal yang dapat dilakukan pustakawan dalam mengatasi perobekan bahan pustaka yaitu dengan mengadakan kegiatan sosialisasi, melakukan kerjasama dengan guru kelas, melakukan kerjasama dengan orang tua siswa dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku perobekan bahan pustaka. ABSTRACT Vandalism in the library is an act of destcution committed by humans agains collection or facilities in the library. The form of vandalism against library materials such as scribbled marks, marked with ballpoint or highlighter, gave punctuation marks, forl library materials, rips, tore the page, removes stickers, attaches additives and contaminates library materials. The school library is inseparable from the dangers of vandalism, one of the act is tapping the materials. The things that librarians can do in overcoming library materials is by holding socialization activities, cooperating with teachers, parents and giving strict sanctions against the perpetrators of tapping library materials.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.