Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia sejak Maret 2020 mengharuskan perkuliahan dan sekolah dilakukan di rumah dan berjalan secara daring. Seluruh Sivitas Akademika terutama dosen diharuskan bertransformasi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, baik secara materi, metode hingga strategi berkomunikasi dengan mediasi teknologi. Transformasi yang mendadak seperti ini tentunya menemui banyak kendala, tetapi juga ada dampak yang positifnya seperti efisiensi waktu dan biaya. Dampak negatifnya yaitu kurangnya pemahaman mahasiswa pada materi maupun penjelasan dari dosen, hingga stress yang menghinggapi dosen dan mahasiswa. Humor sebagai salah satu cara yang dapat digunakan dosen dalam kelas tatap muka untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, seharusnya juga dapat dimanfaatkan dalam synchronous computer-mediated communication. Namun, penelitian mengenai hal ini belum banyak dilakukan atau juga belum banyak dipublikasikan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan humor saat dosen mengajar daring serta untuk mendeskripsikan perubahan dan penyesuaian dalam hal humor yang dilakukan dosen pada pembelajaran termediasi-komputer yang sinkronis selama lebih dari setahun pandemi melanda Indonesia.
Profesi yang perlu melakukan personal branding adalah komika, istilah untuk penampil pada acara stand-up comedy, agar dapat berbeda sehingga mereknya tidak mudah tenggelam di tengah banyaknya komika saat ini. Obyek penelitian ini adalah Mongol Stres, komika yang tampil di awal kepopuleran stand-up comedy di Indonesia tahun 2011 dan tetap tampil di televisi hingga tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari tesis berjudul “Analisis Personal Branding Komika Stand Up Comedy Show di Metro TV (Penelitian Mixed Methods Pada Komika Mongol)” oleh Novrita Widiyastuti pada tahun 2013. Hasil dari tesis ini: Mongol adalah komika yang memiliki persona yang kuat, masuk dalam pendongeng yang observasionalis, yaitu bercerita berdasarkan pengamatan yang ia lakukan sehari-hari. Tujuan dari penelitian: melihat konsistensi dari personal branding yang telah dilakukan oleh Mongol Stres, sesuai dengan kriteria personal branding yang efektif yaitu Spesialisasi dan Konsistensi (Rampersad). Dimensi ini diukur dengan konsep karakteristik yang membentuk persona komika yaitu Materi dan Delivery (Neal), ditambah delivery yaitu Kostum, Alat Bantu, Suara dan Penampilan Fisik (Helitzer & Shatz). Strategi penelitian: analisis isi, metode pengumpulan data: observasi terhadap video Mongol yang melakukan stand-up comedy di televisi nasional dari tahun 2014 hingga 2018 dan dokumentasi dari berbagai sumber.
Mata Najwa, a talk show hosted by Najwa Shihab, on September 29, 2020 uploaded unusual video which questioning the existence of Terawan Agus Putranto, The Minister of Health Republic Indonesia at that time, whom never appears in the media to make statement about Government’s treatment of pandemic Covid-19. Mata Najwa tried to attract public’s attention by uploading a video that using empty chair interview technique, pretends Terawan was shows up in the middle of the show. Until the video with hastag #MataNajwaMenantiTerawan became trending topic in Twitter and created new humor discourses from netizens. The humor discourses in this hashtag is interested to be researched, that makes the objective of this research is to discover humor discourses contained in the video #MataNajwaMenantiTerawan, as well as user’s tweets that created new humor discourses in Twitter. Concept framework of this research is concepts about satire, parody, parikena, dan sarcasm. Research method: constructivism paradigm with qualitative type of research. Data collection methods: observing video Mata Najwa duration 4 minutes 22 seconds, timeline on Twitter with hashtag #MataNajwaMenantiTerawan, interview with Executive Producer of Mata Najwa from Narasi TV and documentation from various sources.
Aldo Skincare adalah sebuah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjual serum untuk wajah. Namun brand identity maupun desain kemasan yang dimiliki oleh Aldo Skincare belum membentuk brand image dan mengkomunikasikan informasi produk, membuat Aldo Skincare belum dapat bersaing dengan kompetitor lokal sejenis. Brand identity dirancang ulang dengan menggunakan langkah-langkah karya menurut Wheeler dan langkah-langkah karya mendesain kemasan menurut Klimchuk dan Krasovec. Hasilnya, pesan kunci dari Aldo Skincare adalah “For Healthy, Makes Beauty, Simple for Anyone” dengan tetap mempertahankan identitas warna yang sebelumnya digunakan. Melalui perancangan ini dibuat penamaan baru, yaitu Aglow by Aldo Baskoro dengan tagline “Drop of Wholesome”. Perancangan tersebut, sebagai atribut produk untuk menyampaikan informasi dan memperkuat brand image, diharapkan mampu meningkatkan keunikan dan daya tarik, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat menjadi sarana promosi dan menjadi brand pilihan khalayaknya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.