No abstract

No abstract

Lecturers are the individuals employed by the higher educational institutions to educate students based on their competency. The roles of lecturers are not limited to the education of students only but also required to do the activities related to the research and the service for the community. These three aspects are considered to be the measure of lecturers’ performance. Consequently, the institutions must focus on the factors behind the performance of their lecturers to increase performance. By denoting the evidence of the previous study, the three determinants of performance are identified, namely, motivation, emotional and spiritual intelligence. Therefore, this study attempts to examine and analyze these determinants by the private university lecturers becoming active members of the Indonesia Management Forum. To take the samples and collect the data, we utilize a simple random sampling and survey method. Also, we use a variance-based structural equation as the model to analyze the attained data. Overall, this study concludes that there is a positive effect of emotional intelligence on the performance of lecturers. On the other hand, the effect of motivation and spiritual intelligence is not confirmed.

Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki anggota dan setiap orangnya memliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki prinsip koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang tercantum pada Undang Undang Nomor 25 tahun 1992.Secara umum prinsip operasional koperasi adalah membantu kesejahteraan para anggota dalam bentuk gotong royong dan tentunya prinsip tersebut tidaklah menyimpang dari sudut pandang syariah yaitu bersifat gotong royong dan kolektif dalam membangun kemandirian hidup. Melalui hal inilah, perlu adanya proses internalisasi terhadap polapemikiran tatacara pengelolaan,produk-produk,dan hukum yang diberlakukan harus sesuai dengan syariah. Dengan kata lain koperasi syariah merupakan sebuah konversi dari koperasi konvensional melalui pendekatan yang sesuai dengan syariat islam dan peneladanan ekonomi yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya.Dalam perkembangan suatu Negara, baik buruknya kondisi suatu Negara dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek ekonomi. Perekonomian suatu Negara dapat dikatakan baik apabila pendapatan Negara yang diperoleh dari beberapa sektor mengalami peningkatan dengan kata lain pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada pengeluaran. Di Indonesia salah satu pihak yang ikut ambil dalam menyumbang pendapatan Negaraadalah Usaha Mikro, kecil dan menengah (UMKM).Pertumbuhan dan peran UMKM masih bisa terus ditingkatkan, tidak saja karena ketangguhannya dalam menghadapi masalah ekonomi, tetapi juga kemampuannya yang besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan, serta menghadapi kemiskinan

Penelitian ini dilakukan melalui pembimbingan terhadap guru dengan model PeTis NaSi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mempraktekkan Terapi Religi pada siswa. Langkah-langkang model ini meliputi; perencanaan, latihan di sekolah/ tempat kerja, melaksanakan praktek di sekolah yang telah dijadwalkan, direfleksikan bersama untuk perbaikan lebih lanjut. Pendekatan penelitian menggunakan kwalitatif, dengan metode deskriptif. Intrumen penelitian mengunakan angket dan lembar observasi dan testimonial, angket diberikan pada guru sebelum bimbingan dan setelah melakukan praktek, lembar observasi digunakan saat proses bimbingan dan saat proses praktek terapi religi, testimonial diberikan pada guru dan siswa yang telah ditentukan. Berdasarkan analisis data hasil angket saat pertemuan awal, 100 % guru peserta belum melakukan/ mempraktekkan terapi/sejenisnya, setelah dilaksanakan pembimbingan pada sesi I rata-rata kemampuan guru menunjukkan nilai 66,1 berada pada kategori baik, lebih meningkat lagi pada sesi II rata-rata menunjukkan 88,4 . Jika di bandingkan peningkatan dari sisi I dan II menunjukkan peningkatan sebesar 23 %. Berdasarka hasil testimoial terhadap guru rata guru menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap prilaku guru sendiri dan siswa. Dari testimonial terhadap siswa, menyatakan timbul kesadaran atas kesalahan dan merubah perilaku yang baik pada orang tuan, dengan lebih bersemangat lagi untuk belajar. Kesimpulan dari kegiatan ini, pembimbingan Terapi religi dengan Model PeTis NaSi dapat meningkatkan kemampuan guru    dalam melakukan terapi religi pada siswa., guru lebih percaya diri dan bersemangat untuk melakukan praktek di sekolah.