Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting diseluruh Dunia karna prevalensinya yang terus meningkat pada tahun 2019 hingga 22% pada kelompok usia ≥18 tahun, serta hubungan dengan penyekit kardiovaskuler, strok, retinopati dan penyakit ginjal. Tujuan dari Pendampingan ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga khususnya di Desa Barisallo Kel. Parangloe Kab. Gowa. Metode yang di gunakan adalah metode ceramah dengan menggunakan media banner dan lieflet. Kegiatan ini dilakukan selama 6 hari. Hasil dari kegiatan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari hasil pengabdian masih banyak masyarakat yang mengalami diagnosis/ atau permasalahan dengan tekanan darah tinggi, dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana pencegahan dari hipertensi itu sendiri. Sehingga dari dasar tersebut pengabdian masyarakat tentang upaya meniungkatkan pengetahuan masyarakat untuk menurunkan resiko hipertensi bertepatan dengan menyebarnya covid 19. Diharapkan kepada para tenaga kesehatan lebih giat lagi dalam melakukan penyuluhan kesehatan terutama pada desa barisallo, kec. Parangloe.
Stroke is the biggest contributor to the risk of decubitus in health care. This incidentis due to immobilization which affects the moisture of the skin. Decubitus can worsenthe patient's quality of life and lead to death. Prevention of the risk of decubitus iscarried out by repositioning. Objective: find out the effect of repositioning on the riskof decubitus using Digital Skin Moisture. Method: quasi-experimental research with anon-equivalent control group design consisting of intervention and control groups.The sample is a stroke patient with immobilization, registered a maximum of 3x24hours of first reception. Sixty people (30 intervention groups and 30 control grouppeople) were recruited using purposive sampling techniques. The study wasconducted over 3 months (July-September 2022). Results: the Mann-Whitney testshowed that the post-test results of the intervention group experienced more skinmoisture reduction (mean-rank 23.63) compared to the control group (mean-rank37.37) with a significant value of p=0.002<p=0.05. Therefore, it was concluded thatrepositioning measures positively influenced the risk of decubitus seen from themoisture of the patient's skin. Conclusion: A stroke is a high-risk event of decubitusjudging from skin moisture. Almost all stroke patients have abnormal skin moisture.Repositioning every 2 hours has a significant effect on reducing skin moisture. Skinmoisture measurement can be used with Digital Skin Moisture Tools. This tool ishighly recommended because it can provide accurate and fast information on therisk of decubitus.Keyword: Stroke, Repositioning, Decubitus, Digital Skin Moisture Tools
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting diseluruh Dunia karna prevalensinya yang terus meningkat pada tahun 2019 hingga 22% pada kelompok usia ≥18 tahun, serta hubungan dengan penyekit kardiovaskuler, strok, retinopati dan penyakit ginjal. Tujuan dari Pendampingan ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga khususnya di Desa Barisallo Kel. Parangloe Kab. Gowa. Metode yang di gunakan adalah metode ceramah dengan menggunakan media banner dan lieflet. Kegiatan ini dilakukan selama 6 hari. Hasil dari kegiatan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari hasil pengabdian masih banyak masyarakat yang mengalami diagnosis/ atau permasalahan dengan tekanan darah tinggi, dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana pencegahan dari hipertensi itu sendiri. Sehingga dari dasar tersebut pengabdian masyarakat tentang upaya meniungkatkan pengetahuan masyarakat untuk menurunkan resiko hipertensi bertepatan dengan menyebarnya covid 19. Diharapkan kepada para tenaga kesehatan lebih giat lagi dalam melakukan penyuluhan kesehatan terutama pada desa barisallo, kec. Parangloe.
Background: The emergency Room (IGD) is one of the main doors in emergency assistance in patient survival. One of the conditions that require emergency treatment is a fracture. Purpose: This research aims to determine the factors that influence the actions of nurses in handling emergency fracture patients. Methods:The research design used was observational non-experimental with a cross-sectional approach. The research sample is the nurse in the Emergency Unit. Data processing was arranged by the data group and data analysis using the SPSS program computer and presented in tables and frequencies Results: The results showed that there was a significant relationship between the level of knowledge, level of experience and level of training in emergency management (<0.05) of fracture patients at Tk.II Pelamonia Hospital Makassar. Conclusion: the factors that influence the emergency management of fracture patients are knowledge, training and experience.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.