ABSTRAKCandi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia berbentuk tumpukan stupa dengan tinggi 42 meter dan memiliki relief dengan panjang lebih dari 1 kilometer yang terletak di Kota Magelang, provinsi Jawa Tengah yang dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur. Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat ibadah namun menjadi tempat wisata sejarah yang di kelola oleh PT. Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Faktor tersebut yang menuntut manajemen Candi Borobudur untuk memberikan service excellent kepada pengunjung, terutama pada divisi frontline yang berinteraksi langsung dengan pengunjung. Upaya memaksimalkan faktor service exellent melalui karyawan frontline dapat dilaksanakan dengan memiliki polychronicity behavior. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas polychronicity behavior dalam meningkatkan kualitas service exellent. Melalui observasi yang mendalam, peneliti mendapatkan hasil temuan bahwa sebagian besar karyawan Frontline mampu menjalankan polychronicity behavior. Kendala utama dalam pelaksanaan polychronicity behavior adalah faktor usia dan tingkat pendidikan karyawan frontline. Kata Kunci: polychronicity behavior, karyawan frontline, candi Borobudur IMPLEMENTATION OF POLYCHRONICITY BEHAVIOR IN FRONTLINE EMPLOYEES PT. TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR  ABSTRACTBorobudur Temple is the largest Buddhist temple in the world in the form of a pile of 42 meters high stupa and more than 1 kilometer long relief located in the city of Magelang, Central Java province. Borobudur Temple is not only a place of worship but a historical tourist place managed by PT. Borobudur Temple tourism park, besides Prambanan and Ratu Boko. This factor demands the management of Borobudur Temple to provide excellent service to visitors, especially in the frontline division that interacts directly with visitors. Efforts to maximize exellent service factors through frontline employees can be implemented by having a polychronicity behavior. The researcher used descriptive qualitative research methods in this study to determine the effectiveness of polychronicity behavior in improving exellent service quality. Through in-depth observation, the researchers obtained findings that most Frontline employees were able to carry out polychronicity behavior. The main obstacle in the implementation of the polychronicity behavior is the age and education level of frontline employees.Keywords: polychronicity behavior, frontline employees, Borobudur temple