Kebun Raya Indrokilo (KRI) merupakan kawasan cagar alam yang dibangun sebagai sarana edukasi dan konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah dan sebagai bentuk upaya menjaga keanekaragaman hayati dari degradasi habitat. Untuk itu kawasan ini menarik untuk diteliti bagaimana penerapan arsitektur hijau pada kawasan serta bagaimana opini pengunjungmengenai sarana yang ada. Penelitian ini ditujukan untuk menilai penerapan tolok ukur movement and connectivity (MAC) dan mengetahui evaluasi subjektif dari pengunjung. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa penjelasan dari penilaian parameter MAC, dan metode kuantitatif dalam memberikan penilaian dan prosentase evaluasi subjektif. Data hasil tolok ukur MAC dikomparasikan dengan hasil wawancara dengan jumlah sample 20 orang pengunjung Kebun Raya dengan intensitas kunjungan yang bervariasi. Hasil yang diperoleh dari kawasan ini adalah Kebun Raya Indrokilo memenuhi 17 nilai dari 26 nilai maksimal pada kategori MAC dan persentase kepuasan pengunjung sebesar 45%. Adanya upaya penerapan arsitektur hijau pada kawasan Kebun Raya Indrokilo oleh pengelola, dapat dilihat dari penilaian MAC dari greenship yang diterapkan oleh KRI mencapai 13% dari 21% persentase maksimal pada kategori tersebut tetapi perlu adanya sinergi antara penerapan greenship dengan upaya edukasinya kepada masyarakat.
Masjid merupakan tempat dimana seorang muslim beribadah kepada Allah dengan khusyuk. Kehadiran masjid sangat penting bagi kehidupan muslim, sehingga tidak heran jika masjid menjadi salah satu objek penting yang sering berkaitan dengan dunia arsitektur dalam perancangannya. Masjid-masjid Mataram Kuno merupakan bangunan yang mempunyai nilai sejarah tinggi bagi umat Islam di Indonesia khususnya di Jawa. Keberadaan masjid-masjid tersebut bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi salah satu identitas umat Islam di Jawa yang diwujudkan dalam suatu bentuk arsitektural seperti ruang beserta ornamennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya arsitektur dan pola tata ruang Masjid Agung atau Masjid Gedhe Surakarta dan Masjid Kauman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pengamatan fisik masjid, lalu melakukan analisis yang sifatnya diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan kedua masjid tersebut dari segi gaya arsitektur dan pola tata ruangnya. Persamaaan yang diperoleh antara lain tipologi ruang dan bentuk arsitektur. Sedangkan perbedaan seperti gaya arsitektur Jawa yang memiliki keunikan masing-masing seperti adanya pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Timur Tengah.
Green Architecture atau arsitektur hijau akhir-akhir ini sangat diminati oleh para arsitek dan konsumen. Konsep arsitektur hijau merupakan konsep perancangan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Faktor-faktor dalam dan luar bangunan sangat diperhatikan agar minim dampak kerusakan sumber daya alam yang telah ada. Rumah Turi di Surakarta adalah sebuah hotel yang menjadi objek penelitian, untuk mencari kesesuaian antara bangunan dengan konsep green building. Metode dalam penelitian adalah kualitatif dengan mengacu pada Guidelines Green Building Council Indonesia. Lebih khusus lagi adalah pada Greenship for Existing Building. Beberapa lembaga sertifikasi bangunan hijau di dunia yang sudah berperan aktif, di antaranya BREEAM (Building Research Establishment's Environmental Assesment Method) di Inggris, LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) di USA, Green Star (Standar Bangunan Hijau) di Australia. Indonesia melalui Green Building Council Indonesia memiliki parameter penilaian green building yang telah disesuaikan dengan iklim dan keadaan alam di Indonesia. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsep green building Hotel Rumah Turi dari segi pengelolaan air dan bahan material yang digunakan masih kurang maksimal. Nilai yang didapat adalah sebesar 50 % dari 2 parameter yang digunakan. Hasil penilaian ini akan menjadi rekomendasi, sehingga diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan air dan bahan material pada Hotel Rumah Turi Surakarta.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.