Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan melihat bagaimana stimulus dan respon behavioristik santri yang diberikan guru terkait dengan hafalan nadzam imrithi. Penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun sumber data primer pada penelitian ini merupakan 105 santri Mumtaz II, sedangkan sumber data sekunder terdiri dari observasi, dokumentasi, wawancara terhadap panitia dan beberapa santri yang pada saat itu ikut terlibat didalam proses penghafalan imrithi sampai berhasil serta dokumen dan arsip kepanitiaan yang dianalis datanya dengan metode analisis data yakni Triangulasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1. Usaha pengampu imrithi dalam mewujudkan visi mengembalikan budaya yang perlahan luntur dipondok tremas berupa hafalan kitab imrithi dilakukan dengan pendekatan-pendekatan behavioristik. 2. Stimulus yang diberikan berupa akan diadakannya khataman imrithi pertama kali, sifat bangga dari pengasuh dan pengurus pesantren, pembaharu budaya menghafal serta nasihat-nasihat dan reward punishment. 3. Santri memberikan respon positif terhadap stimulus guru pengampu pada program menghafal nadzam imrithi yang mengandung muatan dalam menumbuhkan budaya menghafal pesantren yang hasilnya pada siswa/santri meliputi perubahan pola hidup yang lebih sering meluangkan waktu dalam setiap harinya untuk menghafal kitab nadzam dan menjadi kreatif dalam memunculkan ide-ide terkait sesuatu yang mempermudah hafalan seperti membuat lagu baru dan saling kerja sama untuk mendukung hafalannya sebagaimana tujuan belajar menurut pandangan behavioristic adalah membentuk tingkah laku yang diinginkan.
Penelitian ini berlandaskan tradisi menghafal Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam tiga tahun terakhir di MTs Pondok Tremas yang menunjukkan output positif, dimana santri kelas isti’dad banyak yang hafal Na?am. namun masih ada beberapa santri yang malas, kurang semangat, dan kurang termotivasi dalam melakukan muraja’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penerapan aspek-aspek Behavioristik dalam pembelajaran hafalan Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam, kendala dan solusinya, serta Implikasi penerapannya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat kualitatif. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, Penerapan aspek-aspek Behavioristik dalam pembelajaran hafalan Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam menggunakan konsep Reinforcement, Punishment, dan Shaping. Kedua, Kendala penerapan behavioristik yaitu: kompetensi pedagogik guru yang kurang piawai , semangat santri, lingkungan, kurangnya pendidikan yang baik dari orang tua, kurangnya durasi waktu menghafal, kecemburuan sosial sebab pemberian punishment, kurang adanya kerja sama antara guru dan orang tua. solusinya adalah menggunakan metode yang bervariasi, pemberian reward, melakukan pembiasaan budaya religious dalam keluarga, solusinya menambah jam pertemuan sepulang madrasah, adanya reward, menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua santri. Ketiga, Implikasi penerapan aspek Behavioristik yaitu: meningkatnya semangat dalam pembiasaan perilaku religious, peningkatan terhadap kecintaan dalam mendalami kitab kuning, peningkatan perilaku sikap sopan, peningkatan terhadap kekuatan daya ingat, pembelajaran yang komunikatif, peningkatan terhadap perilaku disiplin santri, dan peningkatan terhadap perilaku tanggung jawab santri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan melihat bagaimana stimulus dan respon behavioristik santri yang diberikan guru terkait dengan hafalan nadzam imrithi. Penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun sumber data primer pada penelitian ini merupakan 105 santri Mumtaz II, sedangkan sumber data sekunder terdiri dari observasi, dokumentasi, wawancara terhadap panitia dan beberapa santri yang pada saat itu ikut terlibat didalam proses penghafalan imrithi sampai berhasil serta dokumen dan arsip kepanitiaan yang dianalis datanya dengan metode analisis data yakni Triangulasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1. Usaha pengampu imrithi dalam mewujudkan visi mengembalikan budaya yang perlahan luntur dipondok tremas berupa hafalan kitab imrithi dilakukan dengan pendekatan-pendekatan behavioristik. 2. Stimulus yang diberikan berupa akan diadakannya khataman imrithi pertama kali, sifat bangga dari pengasuh dan pengurus pesantren, pembaharu budaya menghafal serta nasihat-nasihat dan reward punishment. 3. Santri memberikan respon positif terhadap stimulus guru pengampu pada program menghafal nadzam imrithi yang mengandung muatan dalam menumbuhkan budaya menghafal pesantren yang hasilnya pada siswa/santri meliputi perubahan pola hidup yang lebih sering meluangkan waktu dalam setiap harinya untuk menghafal kitab nadzam dan menjadi kreatif dalam memunculkan ide-ide terkait sesuatu yang mempermudah hafalan seperti membuat lagu baru dan saling kerja sama untuk mendukung hafalannya sebagaimana tujuan belajar menurut pandangan behavioristic adalah membentuk tingkah laku yang diinginkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.