Background: The Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is currently in the range of 30 per 1000 live births and about 5% of deaths are caused by infectious diseases associated with low immunity of infants due to lack of breast milk intake. The experience of primiparous adolescent mothers in obtaining family support in providing exclusive breastfeeding. Objective: This study aims to find out what are the experiences of primiparous adolescent mothers in exclusive breastfeeding and what are the obstacles and lack of family support. Methods: This research is a qualitative research with descriptive phenomenology, data obtained through in-depth interviews with five respondents who are primiparous adolescent mothers who have met the requirements or are said to be saturated. Data were collected in the form of interviews and field notes and analyzed by technique. Results: The experiences of primapara adolescent mothers in exclusive breastfeeding were pain in the breasts, sore nipples and swollen breasts. Teen mothers felt that there was a negative assessment of the social environment with their status as young mothers and some participants expressed their lack of understanding about breastfeeding. The obstacles to exclusive breastfeeding are the reasons for sore nipples, swollen breasts, psychological problems, and working mothers. Husbands do not provide support or motivation for their wives to give exclusive breastfeeding to their children, even their own biological mothers do not give directions to primiparous adolescent mothers to give exclusive breastfeeding. Conclusion: The experience of primiparous adolescent mothers during exclusive breastfeeding is highly dependent on family support, although adolescent mothers know that breastfeeding is important for children's health but the confidence and confidence of adolescent mothers in breastfeeding is still low. The five themes found in this study were able to describe the experiences of primiparous adolescent mothers while receiving family support in exclusive breastfeeding.

Pendahuluan: dalam penentuan kebutuhan dan prognosis kematian pasien diperlukan skoring kematian di Intensive care unit (ICU). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skoring Acute Physiology And Chronic Health Evaluation (APACHE II) terhadap angka kematian pada pasien gagal nafas di Ruang ICU Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2019. Metode: rancangan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yaitu 56 pasien gagal nafas. Intrumen menggunakan lembar cheklist apache dan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil:Ada hubungan skoring APACHE II terhadap angka kematian pasien gagal nafas di Ruang ICU Rumah Sakit PMI Bogor dengan Pvalue 0,02 dan OR 4,63. Kesimpulan:Ada hubungan skoring APACHE II terhadap angka kematian pasien gagal nafas. Diharapkan perawat membuat integrasi ICU dengan perhitungan APACHE II di ruang ICU.

Introduction: Menstrual pain or what is known as dysmenorrhea is a problem that occurs during menstruation. Purpose: The purpose of this study was to find out about the effectiveness between warm water compress therapy and ginger water decoction therapy for reducing dysmenorrhea pain at Harapan Bunda Hospital. Methods: This study used a pre-experimental research design with a one-group pre-test post-test design with observation sheets. The sample used was 15 people using accidental sampling technique. Data analysis using the Wilcoxon Signed Ranks Test. Results: Based on the output of the Wilcoxon Signed Ranks Test, Sig. (2-tailed) of 0.001 <0.05, which means H0 is rejected and Ha is accepted Conclusion: Based on the results of research conducted, ginger water compress therapy is effective in reducing dysmenorrhea pain in nurses on the 3rd floor of Harapan Bunda Hospital Jakarta in 2021.

Pendahuluan: Bayi yang lahir prematur dengan BBLR memiliki permukaan tubuh yang lebih luas sedangkan jaringan lemak subkutis yang lebih tipis menyebakan terjadinya penguapan berlebih ditambah dengan pemaparan dari suhu luar yang menyebabkan hipotermi. Untuk mengatasi hipotermi bisa dilakukan tindakan terapi sentuhan dan penggunaan nesting. Tujuan: Untuk mengetahui tentang Efektifitas Antara terapi sentuhan dan penggunaan nesting terhadap suhu tubuh pada bayi berat badan lahir rendah. Metode: Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian one grup pre-test post-test design dengan lembar observasi. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang menggunakan menggunakan tehnik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hasil nilai p=0,019 untuk terapi sentuhan dan p=0.019 untuk penggunaan nesting, berarti pada alpha 5%. Yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Ada efektifitas antara terapi sentuhan dan penggunaan nesting terhadap suhu tubuh pada bayi berat badan lahir rendah. Untuk mengatasi hipotermi bisa dilakukan tindakan terapi sentuhan dan penggunaan nesting. jaringan lemak subkutis yang lebih tipis menyebakan terjadinya penguapan berlebih ditambah dengan pemaparan dari suhu luar yang menyebabkan hipotermi

Pendahuluan: Tindakan pembedahan sectio caesarea merupakan salah satu bentuk intervensi medis terencana yang dapat menimbulkan kecemasan bagi pasien pre operasi sectio caesarea, salah satu cara untuk menangani kecemasan menjelang operasi dengan teknik relaksasi genggam jari. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor Metode: Desain penelitian menggunakan quasy eksperimental dengan one group pre-test dan post-test without control group, sampel penelitian 15 responden menggunakan teori Diehl (1992). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner baku dari Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji analisa menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum pemberian teknik relaksasi genggam jari sebagian besar responden mengalami kecemasan kategori sedang sebanyak 73% dan cemas berat sebanyak 27%. Sesudah dilakukan intervensi didapatkan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 73%, dan berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank Test, didapatkan p-value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 < (0,05), maka keputusan uji adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Adanya pengaruh pemberian teknik relaksasi genggam jari terhadap penuruanan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesaria