Although titanium dioxide (TiO 2 ) is a non-magnetic semiconductor material nevertheless it can be transformed into a magnetic semiconductor material, i.e. diluted magnetic semiconductor (DMS), by adding impurities which have magnetic properties. Transition metals are good candidate impurities to be added to TiO 2 to form a DMS. This paper reports our investigations on the trends of electronic structure and magnetic properties of TiO 2 based DMS with transition metals impurities (Sc, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu and Zn) by using density functional theory (DFT). TiO 2 -Fe and TiO 2 -Mn have big magnetic moment, with the values are about 4.21 Bohr Mag/cell and 3.48 Bohr Mag/cell, respectively. However, based on density of states, TiO 2 -Sc and TiO 2 -Ni have no change the magnetic characteristic of pure TiO 2 .Based on the magnetic and semiconductor properties, the candidates for DMS are TiO 2 -V, TiO 2 -Cr, TiO 2 -Mn, TiO 2 -Fe, and TiO 2 -Co system.

Kusta merupakan penyakit menular yang dapat mengganggu aktifitas secara individu dalam interaksi sosial sehingga membutuhkan terapi pengobatan. Pemberian monoterapi dan kombinasi mempengaruhi kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kusta dan terapi obat yang dikonsumsi. Penelitian dilakukan secara restrospektif dengan metode deskriptif analitik, selama 1 tahun di mulai bulan April 2018 - April 2019 (n=138). Pengumpulan data meliputi karakteristik pasien yang terdiri dari usia, jenis kelamin, agama, domisili dan pekerjaan. Karakteristik klinis pasien terdiri dari tipe kusta, jenis penyakit, dan terapi obat. Analisis data menggunakan analisis univariate (analisis deskriptif) untuk mengetahui persentase jumlah pasien pada penelitian dan analisis dengan menggunakan chi-square test untuk melihat hubungan karakteristik dengan terapi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tipe kusta memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah pemberian obat pada pasien dengan nilai p<0,05.

This work presents a study of the configurational stabilities and atomic geometries of supercell diamond (216 atomic sites) through density functional theory (DFT) calculations. We build eight C-vacancies configurations consisting of mono-, di-, tri-, tetra-, penta-, hexa-, hepta-, and octavacancies. The atomic geometries of perfect and C-multivacancies diamond are further investigated. The formation and dissociation energies are calculated to analyze the configurational stabilities. The result shows that hexavacancy is the most stable configuration of the diamond C-multivacancies which is mainly caused by the minimum number of the dangling bond.