Perkembangan teknologi dapat mempermudah manusia melakukan aktivitasnya, salah satu pemanfaatan teknologi tersebut adalah membantu dalam proses pembayaran. Artikel ini menyajikan tahapan dalam pembangunan sistem pembayaran berbasis web di kantin Universitas Pertamina yang nantinya akan berfungsi untuk memudahkan dalam prosespemesanan makanan, memudahkan pemilik untuk mengecek hasil penjualan mereka dan juga meminimalkan antrian dalam pemesanan sehingga mampu memproses pesanan dengan cepat dan tepat. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara kepada pemilik kantin di Universitas Pertamina dan menggunakan beberapa studi literatur diharapkan dapat memenuhikeinginan dan harapan untuk mempermudah pemesanan dan pembayaran di kantin Universitas Pertamina ini. Bahasa pemrograman untuk aplikasi sistem pembayaran di Universitas Pertamina menggunakan MySQL untuk basis data, phpMyAdmin untuk mengelola database MySQL, javascript digunakan sebagai bahasa pemrograman, dan XAMPP versi 7.4.4.XAMPP merupakan sebuah paket program yang memuat Apache web server di dalamnya. Paket program ini dapat digunakan pada jaringan komputer lokal sehingga dapat digunakan untuk melayani tampilan halaman web dan mampu membangun sebuah prototype aplikasi sistem pembayaran. Hal ini sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para pemilik kantin sepertidata supplier, jumlah customer, products, jumlah transaksi pada hari ini dan juga reports untuk melihat rekap transaksi.
Kata kunci: Sistem pembayaran web; Cafetaria point of sales; Sistem informasi
Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil menerbitkan Lisensi Forest Law Environment, Governance and Trade (FLEGT), sebuah regulasi internasional berbasis mekanisme pasar yang diinisiasi oleh Uni Eropa untuk mendorong tata kelola hutan yang berkerlanjutan, khususnya di negara-negara berkembang. Capaian ini seringkali dianggap sebagai keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia. Namun, temuan awal menunjukan terdapat perubahan sikap yang dilakukan Indonesia pada proses negosiasi bersama Uni Eropa pada kurun waktu 2015-2016. Oleh karenaitu, artikel ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan sikap Indonesia dalam proses negosiasi penerbitan Lisensi FLEGT. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus tunggal yang dipandu oleh Teori Faktor-Faktor Pembentuk Diplomasi Ekonomidari Stephen Woolcock (2016). Tulisan ini berargumen bahwa sikap Indonesia didasari oleh adanya hubungan asimetris antara Indonesia dan Uni Eropa dalam implementasi FLEGT, inkoherensi kebijakan antara kementerian dan lembaga terkait, dan perbedaan persepsi antara aktor pemangku kepentingan terkait kewajiban SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Penelitian ini menemukan bahwa proses pembentukan kebijakan negara dalam diplomasi ekonomi terkait dengan pertimbangan dari faktor sistemik, domestik dan ideasional berupa perbedaan persepsi antara aktor-aktor yang berkepentingan.
Presidensi G20 Indonesia menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas dalam program pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Sebelum terjadi pandemi global Covid-19, pariwisata merupakan sektor andalan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Artikel ini membahas sentralitas peran negara untuk mendorong pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Artikel ini menggunakan metode studi kasus tunggal, observasi, dan wawancara. Analisis tulisan menggunakan perspektif Environmental-State untuk menganalisis peran strategis negara untuk mempromosikan norma keberlanjutan dalam pembangunan sektor pariwisata. Kesimpulan menunjukkan bahwa negara sangat berperan dalam mengarahkan sekaligus menentukan proses pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi. Ada tiga modalitas negara yang tidak dimiliki oleh aktor lain yang sangat berpengaruh dalam mendukung peran sentral negara, yakni: otoritas legal formal, anggaran yang berkelanjutan, dan jaringan birokrasi. Oleh karenanya, kepemimpinan negara sebagai �environmental state� dengan visi dan komitmen yang kuat tentang keberlanjutan akan sangat menentukan bagi keberhasilan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.