<p class="Abstrak">Selama kehamilan, seorang ibu sering mengalami mual, muntah, sakit punggung, atau indikasi penyakit ringan lainnya. Terkadang hal ini menghasilkan keputusan untuk minum obat tanpa resep dokter atau bidan. Perilaku seperti itu dapat menyebabkan risiko cacat janin. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang obat-obatan yang dapat dikonsumsi selama hamil. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang mengumpulkan pengetahuan tentang obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi wanita hamil. Penelitian ini bertujuan untuk membangun Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS) obat berbasis Android untuk wanita hamil. Penelitian ini menggunakan metode <em>Knowledge Management System Life Cycle</em> (KMSLC) yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu evaluasi infrastruktur, pembentukan tim, menangkap pengetahuan, merancang cetak biru<em> </em> KMS, verifikasi dan validasi, implementasi KMS, dan pengujian KMS. Penelitian ini telah menghasilkan pengetahuan <em>tacit</em> dan <em>explicit</em> mengenai obat ibu hamil. KMS Obat Ibu Hamil ini dilengkapi dua fungsi pencarian, yaitu pencarian berdasarkan nama obat dan pencarian berdasarkan keluhan nyeri atau indikasi penyakit. Pengetahuan Obat yang ada di KMS telah diverifikasi dan divalidasi. Pengembangan KMS Obat telah dilengkapi fiturnya sesuai dengan hasil proses penangkapan pengetahuan dari pakar. Adapun KMS Obat Ibu Hamil lebih lengkap 72% fiturnya dibandingkan dengan aplikasi yang telah berjalan, yakni MomsMed. KMS ini telah diuji fungsionalitas dan kompatibilitasnya, sehingga berfungsi dan kompatibel untuk versi Android 5.0, Lollipop (API level 21) ke atas. Terakhir, KMS ini dapat membantu ibu hamil dalam mencari pengetahuan tentang keamanan obat yang akan dikonsumsi ibu hamil sehingga tidak berisko pada janin.</p><p class="Abstrak"> </p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>During pregnancy, a mother often experiences nausea, vomiting, back pain, or other indications of minor illness. Sometimes this results in the decision to take medication without a prescription from a doctor or midwife. Such behavior can cause the risk of fetal defects. This can occur due to a lack of knowledge about medicines that can be consumed during pregnancy. Therefore, we need a system that collects knowledge about medicines that are safe for consumption by pregnant women. This study aims to build an Android-based Knowledge Management System (KMS) of medicines for pregnant women. This research uses the Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC) method which consists of several stages, namely evaluation of infrastructure, team building, knowledge capture, design of the KMS blueprint, verification and validation, implementation of KMS, and KMS testing. This study has produced tacit and explicit knowledge regarding the medicines of pregnant women. KMS for Pregnant Women Medicines is equipped with two search functions, namely searching by medicine name and searching based on complaints of pain or indication of disease. Drug knowledge in KMS has been verified and validated. The development of KMS has been equipped with features under the results of the process of capturing knowledge from experts. The KMS for Pregnant Women is 72% more complete than the existing application, namely MomsMed. This KMS has been tested for functionality and compatibility, so it works and is compatible with Android versions 5.0, Lollipop (API level 21) and above. Finally, this KMS can assist pregnant women in seeking knowledge about the safety of drugs that are to be consumed so that there is no risk of the fetus.</em></p><p class="Abstrak"><em><strong><br /></strong></em></p>
Pelayanan kefarmasian yang baik akan memberikan dampak positif pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan, penurunan biaya kesehatan, dan peningkatan perilaku rasional dari seluruh tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan masyarakat. Pelayanan kefarmasian ini mencakup pelayanan kepada seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasien yang akan pulang karena pasien-pasien ini memiliki peluang besar terhadap infeksi nosokomial atau hospital acquired infection (HAI). Salah satu penyebab infeksi nosocomial adalah penggunaan antibiotika yang tidak rasional. Kejadian infeksi ini meningkatkan angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas), lamanya perawatan, dan meningkatkan biaya pengobatan bagi pasien. Hal tersebut dapat diturunkan atau dihilangkan dengan cara mencegah infeksi yang terjadi di rumah sakit. Salah satu cara untuk menurunkan kejadian infeksi khususnya di tempat pembedahan adalah dengan pemberian antibiotika profilaksis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rasionalitas penggunaan antibiotika cephalosporin untuk profilaksis bedah. Penggunaan antibiotika cephalosporin biasanya dipilih untuk profilaksis infeksi dalam tindakan bedah. Namun, pada kenyataannya beberapa bakteri resisten terhadap aktivitas antibiotika ini karena praktek penggunaannya yang tidak rasional. Penggunaan antibiotika cephalosporin secara rasional diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pasien. Penelitian ini adalah deskriptif observasional analitis yang dilakukan secara retrospektif. Data penggunaan antibiotika sefalosporin diambil pada pasien yang sudah pulang pada periode Desember 2011 hingga November 2012. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menjalani tindakan bedah di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang menerima resep antibiotika cephalosporin. Studi ini menemukan bahwa rasionalitas antibiotik dalam catatan medis pasien yang menjalani tindakan bedah di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menunjukkan bahwa sebagian besar antibiotika cephalosporin digunakan termasuk dalam kategori I yaitu antibiotika digunakan secara rasional oleh dokter. Hanya sebagian kecil yang memenuhi penggunaan antibiotika cephalosporin yang termasuk dalam kategori VI dikarenakan data tidak lengkap.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.