Ide dasar moderasi beragama adalah untuk mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Tujuan artikel ini yaitu memaparkan mengenai aktifitas kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang sosialisasi moderasi beragama di SMP Kristen Ta’Aba Kabupaten Malaka. Kegiatan PKM tersebut menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) karena cukup relevan pada kegiatan sosialisasi sebab melibatkan stakeholders dalam memberi masukan dan solusi dalam proses perubahan sosial antar umat beragama pada suatu komunitas pendidikan menjadi semakin baik. Hasil dari kegiatan PKM tersebut yaitu telah memberi pemahaman terkait moderasi beragama dengan memahami setiap perbedaan yang tidak diminta melainkan pemberian Tuhan yang mencipta, bukan untuk ditawar tapi untuk diterima. Moderasi beragama menyadarkan bahwa keragaman (termasuk dalam hal beragama) merupakan anugerah Tuhan karena itu harus saling menghargai dan menghormati. Tuhan mengizinkan umat manusia hidup dalam keberagaman, bersuku-suku, berpulau-pulau, dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis, dan dapat saling belajar untuk mengenal satu sama lainnya.
Dunia pendidikan perlu menyadari bahwa aktifitas belajar mengajar harus dipraktikkan secara humanis atau mengedepankan unsur kebaikan tenaga pendidik maupun peserta didik itu sendiri, termasuk melalui pembelajaran PAK (Pendidikan Agama Kristen). Tujuan penelitian ini yaitu memaparkan mengenai sosialisasi implementasi pembelajaran PAK yang humanis. Kegiatan PKM tersebut menggunakan metode Participatory Action Research merupakan (PAR) karena cukup relevan pada kegiatan sosialisasi karena melibatkan stakeholders dalam memberi masukan dan solusi dalam proses perubahan sosial pada suatu komunitas pendidikan menjadi semakin baik. Hasil dari kegiatan PKM tersebut yaitu telah memberi pemahaman terkait pendidikan PAK yang berbasis nilai-nilai humanis dengan memahami berbagai kelebihan dan tantangan serta penerapan kurikulum pendidikan humanis yang berorientasi pada kebaikan peserta didik menjadi pribadi yang dinamis, integritas, otonomi/mandiri dan memiliki hubungan sosial yang positif dengan sesama.
This article discusses about the influence of Paul's role-model towards Ephesians regarding various problems they encountered around. The role-model states in the holy bible dealing with Paul is not only talking about His character or His life pattern which is always properly for God, but also about His pure faith. The author of 1 and 2 Timothy underlined on Paul's teaching context and his role-model since it is contrary to other heresy or pervert teaching context. Paul teaching context concerns about true life to live based on God's will whereas heresy or pervert teaching context reverse to what God's will. Henceforth, the author of Timothy book asked Timothy to represent all the leaders and the teachers to follow Paul teaching context, because the true and good teaching was able to renew life and model of teaching towards Ephesians. By using Hermeneutical Spiral method,the result of data analysis showed that heresy teaching content impacts the humanity life and tends to be threads for Ephesians faith.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.