Kegiatan ini membahas tentang perancangan dan pembuatan mesin pemotong padi sederhana, adapun manfaatnya berguna untuk membantu para petani saat proses pengerjaan pemanenan yang selama ini menggunakan sabit sebagai alat pemotong padi tradisional. Mesin pemotong padi sederhana terdiri dari beberapa komponen yaitu rangka utama, mata pisau potong 40 T, pelempar padi, mesin potong rumput Yasui YSI-328, dan roda. Perancangan untuk rangka utama memakai besi Galvanis dengan ukuran 1 inch, spesifikasi mesin pemotong rumput Yasui YSI-328 termasuk kategori mesin 2 Tak dengan kemampuan 1.8 HP 7000 rpm, diameter mata pisau potong 40 T yaitu 255 mm, komponen pelempar padi berguna untuk menata padi agar rebah ke samping setelah pemotongan bertujuan agar padi tidak terinjak oleh alat dan komponen selanjutnya, untuk memudahkan alat berjalan di sawah memakai roda Artco. Aplikasi pendukung dalam pembuatan design bentuk produk memakai software Solidworks 2014 sehingga diperoleh gambar dari produk tersebut. Untuk proses fabrikasi dilakukan di bengkel sampai alat siap dalam bentuk yang sesuai dengan design pada gambar. Setelah alat selesai selanjutnya ialah tahap pengujian. Tahap pengujian dilakukan di lahan sawah. Parameter yang akan diamati adalah kapasitas kerja saat dilakukan pemotongan terhadap variasi rpm dan konsumsi bahan bakar Nilai rata-rata kapasitas kerja mesin pemotong padi sederhana saat percobaan adalah 0,0131 ha/jam; 0,0141 ha/jam; 0,0149 ha/jam pada masing-masing variasi rpm mesin yaitu 1900 rpm, 3700 rpm dan 5000 rpm. Sedangkan rata-rata kapasitas kerja menggunakan sabit tradisional adalah 0,0105 ha/jam. Konsumsi bahan bakar yang habis pada variasi 1900 rpm, 3700 rpm dan 5000 rpm masing masing adalah 15,3333 l/ha; 14 l/ha dan 12,6667 l/ha.

Tujuan kegiatan yaitu agar mahasiswa dapat menggunakan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah untuk diterapkan kepada masyarakat terutama yang di pelosok. Kegiatan ini dilaksanakan di Pandam Gadang yang melibatkan mahasiswa berjumlah 26 orang. Pandam Gadang merupakan Nagari yang berada di Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. Kecamatan Gunuang Omeh terdiri dari 3 Nagari yaitu Pandam Gadang, Koto Tinggi, dan Talang Anau. Pandam Gadang terdiri dari enam jorong, yaitu Jorong Koto Panjang, Jorong Kampuang Gaduang, Jorong Kampuang Patai, Jorong Ikan Banyak, Jorong Koto Marapak, Jorong Sungai Mangkirai. Permasalahan yang banyak terdapat di Nagari Pandam Gadang adalah masalah pertanian seperti adanya hama dan penyakit tanaman serta sisa hasil sortir jeruk yang mengurangi produktivitas dalam bidang pertanian. Kecamatan Gunuang Omeh merupakan kecamatan yang terkenal dengan jeruknya yang manis, 95% mata pencaharian penduduk Nagari Pandam Gadang adalah petani sehingga banyak program kerja yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa untuk meningkatkan pertanian di Nagari Pandam Gadang. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pelatihan, sosialisasi manfaat, serta bahan yang diperlukan serta cara pembuatannya. Hasil kegiatan yaitu Pengolahan jeruk sisa yang asam akan di olah menjadi permen jeli rasa jeruk. Pengolahan jeruk sisa yang asam ini selain sebagai produk baru Nagari juga dapat menjadi nilai jual dengan harga yang lebih ekonomis serta baik untuk kesehatan. Diharapkan untuk Nagari Pandam Gadang melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap hasil pertanian ataupun kendala yang dihadapi setiap bulannya agar dapat memaksimalkan produksi pertanian.