Kekurangan gizi pada balita merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan prevalensi balita kekurangan gizi pada tahun 2018 diatas nilai 10 dan Jawa Timur memiliki nilai 15,20. Permasalahan gizi balita memberikan dampak buruk pada kesehatan balita. Untuk menangani permasalahan kesehatan dan gizi balita hadir adanya posyandu. Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan oleh dan untuk masyarakat dibantu oleh petugas kesehatan setempat atau Puskesmas, salah satunya Posyandu Tanjung 1 RW 06 Desa Pepelegi Sidoarjo. Untuk mengelompokan status gizi balita pada Posyandu Tanjung 1 RW 06 Desa Pepelegi Sidoarjo, dilakukan klusterisasi agar penanganan gizi ke balita sesuai sasaran. Proses klasterisasi dilakukan dengan framework CRISP-DM dan algoritma K-Means. Hasil dari analisis klasterisasi menunjukkan bahwa terdapat 3 klaster dari data balita. Diharapkan kader Posyandu menjadikan hasil tersebut menjadi dasar dalam penentuan kebijakan dalam pemberian tindakan seperti vaksinasi dan imunisasi agar sesuai dan tepat guna.

No abstract

Audit sistem informasi berisi tinjauan yang tepat atas risiko yang terkait dengan organisasi sistem dan proses informasi. Selain itu audit sistem informasi juga berisi penilaian apakah kontrol yang cukup akan memastikan efisiensi, efektivitas, integritas, keamanan data organisasi, dan aset sistem informasi. Pada umumnya, audit membantu organisasi memantau dan mengevaluasi bagaimana bisnis bekerja dan memberikan perlindungan bagi kepentingan manajer, pekerja, pelanggan, dan investor. COBIT 5 memberikan praktik yang baik di semua dominan dan kerangka kerja proses dalam struktur yang mudah dikelola dan rasional untuk membantu mengoptimalkan investasi. Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa paper tentang audit TI/SI menggunakan COBIT 5 memiliki perspektif yang berbeda. Berdasarkan 10 jurnal yang didapat secara acak diperoleh 3 jurnal yang berjudul audit sistem informasi dan membahas proses audit sistem informasi, sedangkan 7 jurnal lainnya berjudul audit sistem informasi tetapi membahas tingkat kematangan tanpa membahas proses audit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bahwa audit sistem informasi berbeda dengan tingkat kematangan, yang juga dikaji dalam framework COBIT 5.

No abstract