Praktik pembuatan maket ini bertujuan untuk memberikan gambaran langsung kepada siswa-siswi SD Islamiyah Warungboto tentang ekosistem alam dengan cara dan metode yang sederhana. Pelatihan di lakukan dalam tiga sesi. Sesi pertama diisi dengan penyampaian materi dasar ekosistem, berisi penyampaian sederhana tentang eksosistem alam seperti sawah, air, rumput, katak dan lingkungannya. Selanjutnya sesi ke dua diisi dengan praktik pembuatan maket ekosistem dengan alat dan bahan sederhana, dengan praktik siswa siswi mampu medapatkan langsung gambaran tentang ekosistem yang sesungguhnya di alam. Kemudian sesi ketiga adalah sesi yang di peruntukan bagi siswa-siswi SD Islamiyah Warungboto, Masing-masing kelompok maju ke depan untuk menjelaskan kepada teman kelas lainya tentang eksositem apa yang meraka buat maket, sehingga akan saling bertukar pengetahuan. Hasil pelatihan ini memberikan dampak yang baik kepada siswa-siswi SD Islamiyah Warungboto terhadap pengetahuan eksosistem alam, serta dapat meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan di sekitarnya.
Posisi dipermukaan bumi ditentukan dengan alat penentu posisi absolut yang disebut Global Positioning System (GPS). Peningkatan pemanfaatan GPS untuk pengumpulan titik koordinat atau waypoint diperkebunan kelapa sawit berdampak peningkatan metode pengumpulan data waypoint di lapangan. Metode umum adalah menggunakan tool buat titik atau mark. Metode terbaru adalah setelah tool buat titik dilanjutkan dengan menggunakan tool rerata titik. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi yang dimiliki GPS Garmin 64 S menggunakan kedua metode pembuatan waypoint. Metode penelitian dilakukan dengan inventarisasi data penentuan posisi absolut beberapa kali pengukuran sample pohon sawit di Lahan Kebun Pengajaran dan Penelitian (KP2) Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta dan nilai akurasi GPS yang sama dengan kedua metode pembuatan titik kordinat. Koordinat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universal Transverse Mercator (UTM), Zona 49 Selatan. Melalui penelitian ini diketahui tingkat akurasi ditentukan dari nilai standar deviasi. Semakin kecil nilai standar deviasi maka tingkat akurasinya semakin akurat. Hasil penelitian ini menun-jukan metode 1 memiliki rata-rata pergeseran X(lintang) sebesar 13,69 meter dan standar deviasi sebesar 3,70 me-ter. Metode 1 memiliki rata-rata pergeseran Y(bujur) sebesar 151,84 meter dan standar deviasi sebesar 12,32 meter. Hasil penelitian untuk metode 2 memiliki rata-rata pergeseran X(lintang) sebesar 14,92 meter dan standar deviasi sebesar 3,86 meter. Metode 2 memiliki rata-rata pergeseran Y(bujur) sebesar 360,85 meter dan standar deviasi sebesar 12,16 meter. Hasil penelitian ini dapat diseimpulkan pada metode 1 berdasarkan hasil penelitian diketahun nilai lintang memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat dibandingkan dengan metode 2. Pada nilai bujur, metode 2 memiliki memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat dibandingkan dengan metode 1. Kata Kunci : GPS, Titik Koordinat, Tool, UTM, Rerata Titik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.