Erupsi obat alergi merupakan bentuk reaksi simpang obat tipe B yang terjadi di kulit yang disebabkan oleh penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien erupsi obat alergi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada periode 1 Januari 2011-31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Sampel yang digunakan sebanyak 351 sampel yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien erupsi obat alergi paling banyak ditemukan pada perempuan (58,97%) dibandingkan dengan laki-laki. Kelompok usia 41-60 tahun (30,20%) merupakan kelompok usia pasien erupsi obat alergi terbanyak. Penyakit endokrin (10,54%) merupakan penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini dan riwayat alergi makanan ditemukan pada 4 kasus (1,14%). Bentuk erupsi yang paling sering ditemukan adalah eritroderma (23,93%). Obat penyebab erupsi obat alergi yang paling banyak ditemukan adalah antibiotik (21,65%).
Allergic drug eruptions is one of most dermatology cases can find in Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru for last four years and study about the characteristic description of allergic drug eruption's patients never been described before. To describe the characteristic of allergic drug eruption's patients in Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru Indonesia. This is a descriptive retrospective study with 35 subjects, which is describing the most common type of morphologic skin eruption, groups of gender and age were affected , and etiology drugs were suspected. Most common type of morphologic skin eruption is exfoliative dermatitis (eritroderma) (42,8%), most frequently gender affected is women (60%) and group of age most frequenly affected is 41-50 (25.7%) years old. Antibiotics is the most causes were suspected (60%). Exfoliative dermatitis, women and age 41-50 years old were most common characteristic description of allergic drug eruption's patients in Arifin Achmad general Hospital Pekanbaru time periode 2010-2014.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.