Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja terhadap keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sawan (2) kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh siswa kelas XI anggota Kelomok Ilmiah Remaja dengan yang bukan anggota Kelomok Ilmiah Remaja. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Ex Post Facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sawan tahun ajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian ini adalah 30 siswa yang menjadi anggota KIR, dan 30 siswa yang bukan anggota KIR. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Data dikumpulkan telah dianalisis menggunakan metode analisis data statistik dengan menggunakan teknik uji T dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh kegiatan ekstrakurikuler KIR terhadap keterampilan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sawan. Hal ini ditunjukkan pada nilai thitung > ttabel (6,907 > 2,001) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak. (2) Terdapat perbedaan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh siswa anggota KIR dengan siswa yang bukan anggota KIR. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata nilai siswa anggota KIR 79,27 sedangkan rata-rata nilai siswa bukan anggota KIR 70,30. Saran dalam penelitian ini (1) siswa diharapkan lebih mudah termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR, (2) guru diharapkan mampu mendorong motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR, (3) bagi sekolah hasi penelitian ini diharapkan kepada kepala sekolah mampu menggunakan ini sebagai dasar untuk meningkatkan penulisan karya ilmiah melalui kegiatan ekstrakurikuler KIR.
The purpose of this study is to analyze the symbolic meaning and cultural identity of batik. The symbolic meaning of a form of batik motifs gives signs to represent the cultural character of Sarolangun District. Cultural identity acts as a mediation of interaction by the Sarolangun district community to be known in the outside the world. This research method uses descriptive qualitative method. The approach taken is semiotics by Charles Piers.The results of the Semiotics Peirce concept can distinguish the meaning of batik based on the shape of the batik motif and the sign found in the decoration. The symbolic meaning of a number of batik motifs are found in the theme of Mato Punai, Cik Minah edge motif, quaint bird. Mato Punai is a bird's eye motif as a symbol of prosperity. Cik Minah edge motif symbolizes the agility of a woman in life. There are 18 batik motifs that have been recognized and has been patents, hereby that Sarolangun batik arts has its own identity for Saroalngun district culture.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.