Limbah minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik berdampak negatif terhadap lingkungan. Minyak jelantah yang mengandung asam lemak tak jenuh dapat dijadikan bahan baku pembuatan minyak epoksi dan berpotensi sebagai plasticizer kompon karet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika vulkanisasi karet menggunakan plasticizer minyak jelantah epoksi. Sintesis minyak epoksi dilakukan dengan metode refluks skala batch pada suhu 60°C dan variasi waktu 4, 6, dan 8 jam. Minyak epoksi yang terbentuk digunakan sebagai plasticizier pada kompon karet. Kinetika vulkanisasi karet dipelajari menggunakan pendekatan model reaksi orde 1, orde 2, dan Deng-Isayev. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Deng-Isayev dapat memberikan pendekatan yang paling baik terhadap kinetika vulkanisasi karet menggunakan minyak jelantah epoksi, dibandingkan dengan kedua model yang lain. Energi aktivasi karet dengan plasticizer minyak jelantah epoksi (158-200 kJ/mol) lebih tinggi dibanding menggunakan plasticizer komersial (63–87 kJ/mol), seperti epoxidized soybean oil (ESO) dan paraffinic oil (PO). Namun, kompon dengan plasticizer minyak jelantah yang diepoksidasi selama 6 jam (MJE 6) menghasilkan nilai torsi dan k tertinggi (MH = 18,39 kg.cm dan k = 1,51 x 10-5 s-1) dibandingkan formulasi lainnya. Bahan pemvulkanisasi dapat terdistribusi di dalam kompon karet dengan lebih baik, ikatan silang yang terbentuk cukup banyak dan kecepatan vulkanisasi tinggi karena memiliki bilangan oksiran yang lebih besar, sehingga kompon lebih reaktif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.