The aim of this study was to explore the analysis proximate and toxicity of the decoctions of P. crocatum. Fresh leaves of P. crocatum were boiled in water in order to obtain decoction and were examined for its chemical compounds by using SNI 01-2891-1992 method for proximate analysis. Toxicity of decoction extract of P. crocatum was orally fed to rats (Sprague dawley). The results showed that P. crocatum leaves contains 9.27% water, 14.33% ash, 3.96% fat, 22.63% proteins, and 59.08% carbohydrates. Acute toxicity test showed that all rats were still alive after 7 days treatment with P. crocatum decoction for all dose groups (0, 5, 10, and 20 g/kg BB). LC50 value of P. crocatum decoction was 544.82 ppm, meaning that the decoction was relatively harmless and bioactive.<br /><br />
Latar Belakang. Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kebanyakan masalah gizi yang terjadi saat ini akibat tidak seimbangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita baik secara makro maupun mikro. Perlu dikembangkan biskuit Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berbahan pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi, menguji daya simpan, menganalisis kandungan zat gizi, dan menguji penerimaan konsumen dari biskuit yang dikembangkan, yaitu; berbasis campuran tepung terigu (TT), tepung ubi jalar ungu (TUJU), tepung kacang merah (TKM), dan tepung wijen (TW) sebagai alternatif produk MPASI. Metode. Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2017 di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus dan Saraswati Indo Genetech, Bogor. Tahapan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan formula produk MPASI, analisis kandungan zat gizi dan uji daya simpan produk, serta analisis organoleptik dan penentuan produk terpilih. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh tiap produk yang dihasilkan. Hasil. Formulasi penambahan maksimal didapat dari tepung wijen dan tepung kacang merah sebesar 7,5 persen. Produk biskuit yang terpilih oleh 51,35 persen panelis adalah biskuit F367 dengan komposisi TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap warna, rasa, dan mutu tekstur dengan p-value ≤0,05. Hasil analisis kandungan zat gizi biskuit MPASI F367 seperti kadar abu, protein dan karbohidrat, fosfor, dan energi sudah memenuhi standar SNI 01-7111.2-2005. Daya simpan produk berlangsung selama 42 hari dengan mutu kerenyahan tergolong cukup renyah. Kesimpulan. Formulasi terpilih adalah F367 yang terdiri dari TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen sebagai produk MPASI. Produk F367 ini dapat menjadi alternatif produk MPASI.
Indonesia salah satu negara berkembang yang masih dihadapkan dengan masalah gizi, terutama pada anak-anak seperti gizi kurang dan gizi buruk (underweight), pendek (stunting), kurus (wasting), dan obesitas, dimana pemahaman tentang pemberian makan seimbang masih tertuju pada empat sehat lima sempurna. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang menu seimbang, perilaku ibu menyiapkan makanan dengan status gizi balita di Kecamatan Kayan Hilir, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 108 ibu yang mempunyai balita 1-5 tahun dan diambil dengan teknik pengambilan sampel yaitu Non Probability Sampling dengan Purposive Sampling yang disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Uji statistik menggunakan Kendall Tau - C dengan hasil pengetahuan ibu tentang menu seimbang Pvalue = 0,035 < 0,05; r = 0,146 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita, sedangkan perilaku ibu menyiapkan makanan Pvalue = 0,702 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan perilaku dengan status gizi balita. Kesimpulan, pengetahuan ibu mempengaruhi status gizi balita. Saran, meningkatkan kembali penyuluhan kesehatan kepada ibu balita terkait pemenuhan kebutuhan gizi balita dan makanan tambahan yang bergizi
Based on the results of National Basic Health Research in 2018 according to the proportion of total cholesterol levels in the population aged ≥45 years, 5 stated that as many as ≥10.5% of people had high cholesterol levels. The factors that cause hypercholesterolemia are nutritional status, especially obesity. Obesity is associated with lipoprotein, decreased High-Density Lipoprotein (HDL), and increased triglycerides and LDL, especially in central obesity. People who have a high percentage of body fat tend to have higher total cholesterol, LDL, and triglycerides compared to people who have normal weight. Nutrition counseling activities are carried out at the Johar Baru District Health Center which will be held on November 7, 2022. Respondents will be given a pre-test form containing 10 true and false statements for 10-15 minutes and then counseling will be carried out through poster media. After that, the respondent was given a post-test form. After 3 days of giving the material, monitoring, and evaluation were carried out on 5 respondents. This Monitoring and Evaluation will be carried out via telephone or the Whatsapp app. Based on the results of bivariate analysis, the results of knowledge obtained were p-value = 0.055 (p-value <0.05) so that it could be concluded that there was no difference in knowledge before and after nutritional education counseling using poster media in PTM patients at the Johar Baru District Health Center, Central Jakarta. Keywords: cholesterol; fat consumptionAbstrak: Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional pada tahun 2018 menurut proporsi kadar kolesterol total pada penduduk umur ≥45 tahun, 5 menyebutkan bahwa sebanyak ≥10,5% masyarakat memiliki kadar kolesterol tinggi. Adapun faktor penyebab hiperkolesterolemia adalah status gizi terutama obesitas. Terdapat keterkaitan antara obesitas dengan lipoprotein, peningkatan trigliserida dan LDL, penurunan High Density Lipoprotein (HDL), terutama pada obesitas sentral. Individu dengan persen lemak tubuh yang tinggi cenderung memiliki total kolesterol, LDL dan trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. Kegiatan penyuluhan gizi dilakukan di Puskesmas Kecamatan johar Baru yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2022. Responden akan diberikan form pre test yang berisikan 10 pernyataan benar dan salah selama 10-15 menit dan selanjutnya akan dilakukan penyuluhan melalui media poster. Setelah itu responden diberikan form post test. Setelah 3 hari pemberian materi dilakukan monitoring dan evaluasi kepada 5 responden. Monitoring dan Evaluasi ini akan dilakukan melalui telepon ataupun app Whatsapp. Berdasarkan hasil analisis bivariat, didapatkan hasil pengetahuan nilai p value = 0.055 (p-value < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan edukasi gizi menggunakan media poster pada pasien PTM di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Kata kunci: kolesterol; konsumsi lemak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.