Carpal Tunnel Syndrome disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor okupasi seperti getaran, lama kerja, gerakan repetitif, postur kerja, dan masa kerja dan faktor non okupasi seperti riwayat penyakit, riwayat merokok, status gizi, umur, status kehamilan dan jenis kelamin. Salah satu jenis pekerjaan yang mempunyai aktivitas gerakan berulang dalam jangka waktu yang lama adalah operator pengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) ketika menekan nozzle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kerja, masa kerja, gerkan berulang, riwayat penyakit, dan status gizi dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada petugas operator pengisi BBM di SPBU Kota Kendari Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik cross sectional menggunakan uji Chi-square dan Fisher's exact. Intrumen dalam penelitian ini adalah informed konsent, lembar hasil phalen test, lembar observasi rapid upper limb assesment, microtoise, boston carpal tunnel questionnaire, timbangan berat badan dan stopwatch. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara postur kerja (ρ-value = 0,000), masa kerja (ρ-value = 0,012), gerakan berulang (ρ -value = 0,019), namun tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit (ρ -value = 0,188), status gizi (ρ -value = 0,544). Dapat disimpulkan bahwa postur kerja, masa kerja, gerakan berulang berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome.