In the upstream oil and gas industry Slug Catcher is a separator to separate heavy liquid hydrocarbons and the gaseous lighter fraction. Slug Catcher is a cylindrical pressure vessel which has a horizontal orientation designed with an internal pressure of 84.37 kg/cm 2 , 73,89 °C temperature, 3 mm corrosion allowance, 3,500 mm length, and 1,750 mm diameter. This paper aims to design a Slug Catcher from a mechanical side that is safe and able to withstand the stress caused by internal pressure. General design which includes calculation of thickness of shell, heads, and nozzles, maximum allowable working pressure (MAWP), and minimum design metal temperature (MDMT) using ASME BPVC Section VIII Division 1. Based on the results obtained the nominal shell thickness is 60 mm, head minimum thickness 58 mm, material specification for shell and head is SA 516 Gr 70. In general, the selected material use low carbon steel; flange rating class 600; vessel's Maximum Allowable Working Pressure is 87.60 kg/cm 2 ; hydrostatic test pressure is 113 kg/cm 2 .

Well "X" merupakan salah satu sumur produksi panas bumi yang memproduksikan fluida dua fasa yaitu uap dan brine. Brine inilah yang biasanya membawa zat-zat yang dapat membentuk scale seperti Silica, Calcite dan Sulphide. Scale pada sumur produksi dapat mengurangi produksi secara signifikan karena mampu menghambat aliran fluida di dalam sumur. Hal itulah yang terjadi pada Well "X". Parameter terpenting dalam pembentukan scale adalah Scale Saturation Index (SSI). Bila SSI > 1, maka fluida dalam kondisi supersaturated dan pengendapan silica dimungkinkan terbentuk. Pembentukan scale akan meningkat seiring dengan penurunan temperatur dan kenaikan pH akibat flashing. Sehingga laju pembentukan scale dan lama waktu pembentukan scale dapat dihitung secara matematis. Data yang diperlukan dalam analisa ini adalah data hasil produksi Well "X" (Output Curve) dan data sampel scale Well "X". Untuk menghitung SSI dilakukan perbandingan antara konsentrasi silica dalam larutan dengan kelarutan amorphous silica pada kondisi yang sama. Sedang kan untuk menghitung laju pembentukan scale dan lama waktu pembentukan scale adalah densitas silica, kelarutan quartz pada temperatur reservoir, larutan amorf pada temperatur flashing dan salinitas. Dari hasil analisa yang dilakukan didapatkan bahwa endapan silika tidak akan terbentuk pada WHP yang telah digunakan. Apabila dilakukan analisa Trial and Error diantara didapatkan bahwa nilai SSI ≈ 1 berada pada tekanan 2.3 bar a atau 18.08 psia. fgSedangkan untuk analisa laju dan lama waktu pembentukan scale, pada tekanan WHP 7.81 bar a atau 114.64 psig merupakan yang paling baik karena laju pembentukan scale yang tidak terlalu besar yaitu sekitar 1.56 inch/ tahun dan waktu pembentukan scale sebesar 25% adalah yang lebih lama yaitu 1.12321 tahun.

No abstract

Produksi yang menganalisa sampel air, gas, bahan-bahan kimia, scale, limbah dan sampel minyak yang analisanya bersifat kimia, yang berasal dari kilang beserta lingkungan sekitarnya. Dalam analisa contoh minyak, salah satu parameter analisisnya adalah SULFUR CONTENT. Analisa sulfur content dilakukan dengan menggunakan alat instrumen, yaitu X-RAY SULFUR ANALYZER, X-Ray sulfur analyzer ini dalam pengoperasiannya menggunakan Cell Tube sebagai wadah contoh yang akan dianalisa. Selama ini selesai analisa, cell Tube dibuang beserta isinya ke penampungan limbah bahan beracun dan berbahaya.Dalam kondisi normal, mungkin tidak begitu menimbulkan masalah. Akan tetapi jika anggaran terbatas dan dalam proses pengadaannya terjadi kendala. Hal ini dapat menghambat proses lifting, bongkar muat dan pendistribusian bahan bakar minyak ke berbagai pelosok daerah lainnya. Dikarenakan sertifikat quality controlnya belum bisa dibuat karena ada salah satu analisa yg sangat penting dispesifikasi produk bahan bakar minyak yakni analisa sulfur content tidak bisa dianalisa. Ketika menghadapi masalah ini, sehingga penulis merasa perlu melakukan tindakan alternatif yaitu mendaur ulang cell tube bekas. Dengan menggunakan alat sederhana serta menggunakan prinsip tuas, akhirnya cell tube bekas dapat dipisah dan dibersihkan sehingga dapat digunakan kembali.

The utilization of old gas wells in Balun field has the potential to improve the welfare of the people in Cepu District and the surrounding areas in meeting their daily gas needs. However, the challenge of these old unutilized gas wells has risks and impacts on the environment, such as the possibility of gas leak causing fires. This study aimed to analyze the potential of old gas wells and to analyze the impact of risks on the areas around the old gas wells, which will be passed through the gas network, and where the gas processing units will be established. In this analysis, the results of the gas processing process would be distributed to Cepu District to meet household fuel needs. In addition, the use of these old gas wells is also to provide education to students regarding gas processing and distribution. The analysis of the utilization of old gas wells began with mapping of environmental conditions, distribution pipeline systems, and gas processing locations. The mechanical equipment requirements for the model, pipeline design, and processing unit would be presented. Next, the need for the instrumentation system would improve the transmission system and processing unit with reference to ease of operation and safety. In addition, budget requirements and flow diagram were needed to facilitate further programs when building pipelines and the desired gas processing unit.