Peningkatan angka kejadian Covid-19 terjadi disebabkan akibat beban populasi yang cukup tinggi di wilayah Jawa Barat. Cluster-cluster baru terdiri dari kasus di pemukiman penduduk, di mana rata-rata saat dilakukan penelusuran bisa menginfeksi anggota keluarga lainnya. Peningkatan cluster di pemukiman penduduk cukup dikhawatirkan karena beberapa penduduk sudah kurang menerapkan protokol kesehatan untuk Covid-19. Penduduk di daerah lingkungan Stikes Jenderal Achmad Yani pun termasuk kurang menerapkan protokol kesehatan, seperti sering terlihat kerumuman warga dan lalai menggunakan masker, sehingga dikhawatirkan menjadi pembawa penyakit untuk keluarga dan menimbulkan cluster baru. Lingkungan Stikes Jenderal Achmad Yani dekat dengan Rumah Sakit Pusat Rujukan Covid-19 di Jawa Barat. Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) D-4 sebagai salah satu program studi yang terlibat dalam diagnosis penyakit, berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan skrining Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan memeriksa antibodi SARS-COV-2 dengan metode imunokromatografi terhadap 50 warga di sekitar kampus. Semua kegiatan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan protokol yang diberlakukan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan World Health Organization. Hasil pemeriksaan menunjukkan 98% sampel non reaktif dan 2% reaktif. Sampel dengan hasil reaktif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjut menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction. Selain pemeriksaan, sampel diberikan edukasi untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan menjaga lingkungan dari penularan Covid-19.
Penumpukan limbah kulit semangka di Pasar Caringin memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat di Kelurahan Babakan Ciparay. Limbah tersebut sebenarnya dapat diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti cuka dengan teknik fermentasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Babakan Ciparay tentang teknologi fermentasi dan kemampuan untuk mengolah limbah kulit semangka yang ada di Pasar Caringin menjadi cuka. Kegiatan ini dilakukan di aula Kelurahan Babakan Ciparay dan melibatkan 50 orang ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kegiatan terbagi menjadi dua sesi, yaitu penyuluhan teknik fermentasi dan pelatihan pembuatan cuka kulit semangka. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa peserta dapat memahami materi yang disampaikan. Peserta juga berhasil membuat cuka kulit semangka yang aroma dan rasanya mirip dengan cuka apel. Berdasarkan hasil yang telah dicapai, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu-ibu PKK di Kelurahan Babakan Ciparay untuk mengolah limbah kulit semangka menjadi cuka. Dengan pengetahuan dan kemampuan tersebut, ibu-ibu PKK dapat membantu mengatasi penumpukan limbah kulit semangka di Pasar Caringin dan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kesehatan serta berpotensi memiliki nilai ekonomis.
Dalam rangka menekan angka kejadian COVID-19 Kementerian Kesehatan melakukan vaksinasi secara menyeluruh termasuk pada penduduk sekitar Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), namun mereka belum mengetahui jumlah antibodi yang terbentuk paska vaksinasi COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada penduduk sekitar UNJANI mengenai jumlah antibodi spesifik yang berhasil dibentuk tubuhnya paska vaksinasi COVID-19. Sebanyak 50 orang penduduk sekitar yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Antibodi spesifik dalam darah peserta diperiksa menggunakan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil yang sudah divalidasi dokter diinformasikan kepada para peserta. Melalui pemeriksaan laboratorium diketahui terdapat 66% peserta yang berhasil membentuk antibodi spesifik diatas 7 U/ml dan 34% peserta dibawah 7 U/ml. Target dari kegiatan ini sudah tercapai yaitu penduduk di sekitar UNJANI dapat mengetahui jumlah antibodi spesifik yang berhasil mereka bentuk paska vaksinasi COVID-19.
Serum biomarker analysis of blood protein is often interfered with by the presence of dominant protein fractions such as albumin and globulin when analytical separation is performed. Magnetite solid phase extraction (MSPE) has been shown to be fast, effective and efficient to enable cleanup of proteins. Some studies have reported that magnetite adsorption to albumin is about 40-90% in a pure solution after several hours mixing and homogenizing. Few studies have examined the binding of magnetite to total protein in a human blood matrix. The magnetite coprecipitation method was performed in this study. Coprecipitation of magnetite was carried out by mixing 2:1 FeCl (III):(II) 0.01 M in an aqueous medium for 40 minutes at 90
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.