Invigoration can be applied prestorage treatment, midstorage treatment, and presowing treatment. The research was aimed to determine the relations of electric conductivity with viability on soybean seed after storage. The research was conducted from August 2017 to February 2018. This research was conducted by completed randomized design with factorial 2 factor and 3 replications, i.e time of invigoration and kind of invigoration. The observed variables i.e water content (WC), seed germination (SG), index vigor (IV), electric conductivity (EC). The result showed that WC, IV and EC which is not interactions between treatment, while SG showed that it has interactions between treatment. The regression shows the influence of EC by a factor of seed physiology, which is EC‑WC has a positive correlation, EC‑SG and EC‑IV have a negative correlation. Electric conductivity can be used as one factor in determining the viability of seed that reflects the level of meltdowns of the cell membrane. The seed with high electrolyte meltdowns (W1M4) was considered low vigor, while low electrolyte meltdowns (W3M2) was considered high vigor.
Gulma yang tumbuh ke permukaan tanah berasal dari simpanan biji gulma di dalam tanah. Terdapat banyak propagul gulma yang tersimpan di dalam tanah sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi propagul gulma pada berbagai jenis tanah sawah. Penelitian dilakukan sejak Februari hingga Mei 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah jenis tanah sawah terdiri atas empat macam, yaitu: tanah pasir pantai, vulkanik, latosol, dan regosol. Faktor kedua adalah kedalaman tanah terdiri atas enam aras, yaitu: 0-5, >5-10, >10-15, > 15-20, >20-25, dan >25-30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis gulma tertinggi pada tanah regosol, kemudian menurun pada tanah pasir pantai dan terendah pada tanah vulkanik dan latosol. Jumlah propagul gulma tertinggi terdapat pada tanah regosol di kedalaman >10-15 cm. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata jumlah propagul gulma antar jenis tanah maupun antar kedalaman tanah sawah. Kami menyarankan bahwa untuk pengendalian gulma agar berhasil maksimal, maka perlu disesuaikan dengan jenis tanah sawah untuk budidaya padi.
AbstrakBawang putih (Allium sativum L.)memiliki begitu banyak manfaat, dimana seharusnya diikuti dengan peningkatan akan produktivitasnya. Namun dilapangan budidaya bawang putih belum mampu mencukupi permintaan dari pasar, sehingga dilakukan import untuk memenuhinya. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas bawang putih, mulai dari kualitas bibit yang rendah, sampai gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) yang tepat juga akan membantu peningkatan produktivitas bawang putih, dimana pengendalian bisa dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu OPT yang menyerang. Kemudian dilakukan pengendalian secara kultur teknis, maupun penggunaan agen hayati. Oleh karena itu, dilakukan penyuluhan/sosialisasi mengenai pengenalan dan pengendalian OPT bawang putih, (baik di lahan maupun di gudang pasca panen) yang diikuti oleh anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Cepit, Pagergunung, Kec. Bulu, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Berdasarkan, hasil kegiatan penyuluhan, pengetahuan petani akan pengenalan dan pengendalian OPT meningkat sebesar 39% dibandingkan sebelum adanya kegiatan penyuluhan. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa petani melakukan pengendalian dengan cara yang telah dilakukan turun-temurun, pemahaman petani akan pengendalian OPT mengalami peningkatan setelah kegiatan sosialisasi, oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan secara berkala kepada petani, sehingga hasil penyuluhan dapat memberikan damapak nyata terhadap peningkatan produksi bawang putih.Kata Kunci: bawang putih, kelompok tani, opt, sosialisasi.AbstractGarlic (Allium sativum L.) has so many benefits, which should be followed by an increase in productivity. But in the field of garlic cultivation has not been able to meet the demand of the market, so do import to fulfill. Many factors cause low productivity of garlic, starting from low quality seeds, to pest and disease disorders. Proper pest control will also help increase the productivity of garlic, where control can be done by identifying the pest first. Then the technical culture is controlled and the use of biological agents. Therefore, socialization was carried out regarding the introduction and control of garlic pests (both on land and in the post harvest warehouse) which was followed by members of the Ngudi Rahayu Farmer Group, Cepit, Pagergunung, Bulu, Temanggung, Central Java. Based on the results of extension activities, knowledge and farmers will be the introduction of the pest control increased by 39% compared to before their extension activities. From the activities that have been carried out it can be concluded that farmers carry out control in a way that has been carried down for generations, farmers' understanding of pest control has increased after socialization activities, therefore it is necessary to provide periodic assistance to farmers, so that the results of counseling can have a real impact on increasing garlic production.Key Word: Farmers, garlic, pest, socialization
The coastal area is sub-optimal land which is poor in nutrients. Therefore it is necessary to add organic matter to increase nutrients content. The research that has been conducted aims to determine the effect of seaweed compost and biochar application on soybean growth on sandy coastal soils. The research was arranged in a Completely Randomized Design consisting of two factors. The first factor was the dose of seaweed compost, namely 0, 20, 40, 60. The second factor was giving biochar, namely without biochar and giving biochar. The research data were analyzed using Analysis of Variance, if there was a significant difference, it was tested with the Duncans Multiple Range test at the 5% level. The results showed that the interaction between seaweed compost and biochar significantly increased the growth rate of plant height. Biochar significantly increased plant dry weight and pod number. Seaweed compost only significantly increased root dry weight. The number of nodules, root length, and harvest index were not affected by seaweed compost and biochar.
Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun ketersediaanya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga harus dipenuhi dari impor. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan bahan organik yang dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman bawang merah tanpa memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bahan organik yang digunakan adalah kompos Azolla dan rumput laut, dimana rumput laut laut mengandung auksin, sitokinin, etilen, asam absisat, dan giberelin, sedangkan Azolla memiliki kandungan N, P, K, Ca dan Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter agronomis tanaman bawang merah terhadap pemberian bahan organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2019 di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman DIY, ketinggian tempat 600 mdpl. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian adalah tanah Regusol. Lokasi penelitian mempunyai curah hujan rata-rata 125,8 mm, temperatur rata-rata 25,2oC, kelembaban rata-rata 78,2%, dan lama penyinaran matahari 7,5 jam. Penilitian menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor (rumput laut dan kompos Azolla) dan 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), laju tinggi tanaman (cm/minggu), jumlah daun (helai), laju pertumbuhan daun (helai/minggu), jumlah umbi (rumpun), diameter umbi (cm), bobot segar umbi (g), dan indeks panen (%). Hasil penelitian pada variabel pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan Rumput Laut 1000 ppm+Tanpa Kompos Azolla memberikan hasil yang cukup baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk variabel hasil, walaupun tidak ada perbedaan yang nyata dalam jumlah dan bobot umbi, namun untuk indeks panen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.