Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disiplin belajar dan konsentrasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP N 16 Batam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment kemudian dilanjutkan dengan uji signifikasi Uji F dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dan konsentrasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP N 16 Batam. Dengan besar korelasi = 0,746 yaitu pada kategori cukup kuat, dan Fhitung = 106,923 sedangkan Ftabel = 3,06 maka diperoleh Fhitung ˃ Ftabel atau 106,923 ˃ 3,06. Artinya adalah semakin tinggi disiplin belajar dan semakin tinggi konsentrasi belajar maka akan semakin membaik pula hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa tersebut dan begitu juga sebaliknya jika semakin rendah disiplin belajar dan semakin rendah konsentrasi belajar maka akan semakin rendah hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa tersebut dalam pelajaran matematika. Kata Kunci: Disiplin, Konsentrasi, Hasil Belajar Matematika ABSTRACT Abstract. This study aims to determine whether there is correlation Discipline Learning and Concentration Study on the Result of Learning Math Grade IX SMP N 16 Batam. This research was conducted in SMP N 16 Batam.This research is a correlational research. Analysis technique used in this study to test the hypothesis by using the Pearson product moment correlation formula is then followed by Fhitung and then compared with Ftabel. The results of this study indicate that there is a positive and significant correlation between the discipline of study and concentration on learning outcomes learning math class IX students of SMP N 16 Batam. With a large correlation = 0,746 ie the category is strong enough, and of F = 106.923, while Ftabel = 3.06 then obtained Fhitung ˃ Ftabel or 106.923 ˃ 3.06. It means higher learning discipline and the higher the concentration of learning it will improve also the result of mathematics learning achieved by the student and vice versa if the lower discipline of study and the lower the concentration of studying the lower the learning outcomes of mathematics achieved by the student in math. Keywords: Discipline, Concentration, Mathematics Learning Outcomes.
The purpose of this research is to determine: (1) Differences of students learning result using Probing-Prompting models and Contextual Teaching and Learning (2) Differences in learning outcomes between students who have low motivation, moderate and high. (3) The interaction between the learning model (Probing-Prompting and Contextual Teaching and Learning) with student's learning motivation. This type of research is a experiment research with factorial design 2x3. The population of this research is all students in ten class of SMK Teladan Batam. Sampling was done by cluster random sampling technique, therefore the research sample is two classes, class X Teknik Kendaraan Ringan as an experimental class I and class X Teknik Konstruksi Kapal Baja as an experimental class II. The instrument of data collection applied was the value of midterm test II, a questionnaire about learning motivation, and the result of learning mathematics lessons test. The prerequisite test included the population normality test using the Lilliefors method and homogeneity test of population variance using the Bartlett method. The hypothesis testing was done using a two-way analysis of variance with a different cell. The result of research showed thaht: (1) The Probing-Prompting models and Contextual Teaching and Learning the same learning outcomes. (2) The result of student learning which has a low learning motivation, medium, and high education outcomes are the same. (3) Thereis no interaction between the learning (Probing Prompting and Contextual Teaching and Learning) with the learning motivation.
Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi dari rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan peneliti yaitu a) untuk melihat efektiftifitas model pembelajaran PAKEM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMPN 11 Batam, b). untuk melihat efektifitas model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMPN 11 Batam, c) untuk mengetahui perbedaan efektivitas Model pembelajaran PAKEM dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMPN 11 Batam. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan sampel untuk kelas eksperimen yaitu VIII.3 dan kelas kontrol VIII.5.Variabel dalam penelitian yang diperhatikan adalah: a). variabel bebas yaitu model PAKEM dan pembelajaran konvensional, b). variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah siswa. Data kemampuan pemecahan masalah mateamtis siswa diperoleh dari instrument berupa tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis tes menggunakan uji one sample t test untuk hipotesis 1 dan 2 sedangkan independen t test untuk hipotesis 3. Hasil dari analisis data, a).ttitung> ttabel(6,490 > 2,039), maka ha1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PAKEM efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP N 11 Batam. b). thitung< ttabel(-0,536 < 2,039), maka ho2 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional tidak efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP N 11 Batam. c). thitung = 4,272 > ttabel = 1,998 maka ha3: diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa model PAKEM lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.Kata kunci: PAKEM, kemampuan pemecahan masalah matematis
This research was started by the lowerness of students’ mathematical reasoning ability at VII grade of SMPN 1 Kerinci. That’s obtained from the student’s semester examination result then according to the experience, observation and interview results with the junior high school mathematic teachers. The aim of this research is to analyze the effect of Problem Based Instruction (PBI) Model through student’s reasioning ability at VII grade of SMPN 1 Kerinci. This research is using quasy experiment method with Randomized Group Control Only Design. The population is all of seventh grade students in SMPN 1 Kerinci. This research is using Random Sampling Technique that students at VII-C grade as experimental group and VII-A grade as control group. The research instruments in this study is mathematical reasoning ability test to obtain students mathematical reasoning ability. The data is not have normal distribution so that we used Mann Whitney-U test with SPSS helped, obtained Sig (1-tailed). value = 0,000 α = 0,05 so that rejected H0. According to the analyzed of the data, the conclusion obtained that student’s mathematical reasoning ability who learn with using PBI Model is better than using conventional learning.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Efektifitas model pembelajaran PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. (2) Efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. (3) Perbedaan keefektifan model pembelajaran PBL dan kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 47 Batam kelas VII tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling.Sampel dalam penelitian ini yaitu ekperimen 1 kelas VII2 dan eksperimen 2 kelas VII1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis.Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan Kolmogorof Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji Levene. Diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Uji keseimbangan rata-rata kelas sampel menggunakan uji t dua pihak diperoleh bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Pengujian hipotesis 1 dan 2 menggunakan one sample t-test dengan nilai signifikan 0,028 dan 0,000 karena 0,05 maka dipeoleh model pembelajaran PBL dan kooperatif tipe TAI efektif terhadapa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pengujian hipotetsis 3 menggunakan Independent sample t-test dengan nilai signifikan 0,047 karena 0,05 maka terdapat perbedaan keefektivan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 47 Batam.Kata Kunci: PBL, TAI dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.