AbstrakNAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Penyalahgunaan NAPZA tidak saja berbahaya dan merugikan keluarga, tetapi menimbulkan dampak soasial yang luas. Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) perlu dilakukan dengan berfokus pada kegiatan pencegahan sebagai upaya menjadikan para tenaga kerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan efektivitas penyuluhan program P4GN terhadap pencegahan penya lahgunaan NAPZA pada pekerja. Penelitian pada tahun 2014 dan dilaksanakan pada 50 orang tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan media penyuluhan. Sebelum dilaksanakan penyuluhan diberikan pre test dan post test setelah penyuluhan untuk menilai efektifitas penyuluhan P4GN. Hasil analisis dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah dilakukan penyuluhan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga kerja terhadap NAPZA sehingga dapat menghindari penyalahgunaan NAPZA. EFFECTIVENESS P4GN PROGRAM FOR DRUG ABUSE PREVENTION Abstract
Abstrak The environment is a combination of two things: resources and hazards. One of the hazards that is a result of environmental changes is the occurrence of natural disasters. Floods are one of the disasters that is feared by people in society. Negative impact of floods is the affected quality of raw water in the flooded area. Polluted water will certainly have a negative impact on the health of the human body. From the explanation above, this article analyzes changes in water quality that occur in flood-affected areas. The utilized method is the empirical legal method, by describing the state of the research subject based on existing conditions and in relation to existing legal regulations. The results obtained from this study showed that irresponsible individuals had committed many violations by building factories on the riverbanks. This causes the river water to overflow and damage buildings, dikes, settlements, and so on. The advice that can be given is to give strict sanctions to people who intentionally or unintentionally violate legal regulations, as well as to build cooperation between society and the government to conserve nature and foster self-awareness to preserve the environment.
AbstrakPenambangan batu bara merupakan salah satu sumber pencemaran udara berupa partikel debu batu bara yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan bila terhirup manusia. Risiko kerja yang sering terjadi dapat berasal dari faktor pekerjaan atau perilaku pekerja sendiri, di antaranya sif kerja dan masa kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sif kerja, masa kerja, dan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan fungsi paru pekerja tambang batu bara. Penelitian ini merupakan desain kasus kontrol dengan jumlah masing-masing sampel untuk kasus dan kontrol sebesar 178 responden. Penelitian dilakukan pada bulan OktoberNovember 2014 di PT. X Kalimantan Selatan. Hasil penelitian berdasarkan uji kai kuadrat, didapatkan nilai p = 0,044 untuk sif kerja, 0,028 untuk masa kerja, dan 0,013 untuk budaya K3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, didapatkan nilai p sif kerja 0,01 dengan OR = 3,934. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sif kerja dengan fungsi paru, dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dan budaya K3 dengan fungsi paru. Sif kerja merupakan variabel independen yang paling dominan memengaruhi fungsi paru.Kata kunci: Fungsi paru, keselamatan dan kesehatan kerja, masa kerja, sif kerja Abstract Coal mining is one source of air pollution caused in form of coal dust particle that may interfere with health of breathing if inhaled by human. Occupational risks often occurred may come from occupational factor or worker's behavior itself, ones of which are work shift and work period. This study aimed to determine relations of work shift, work period and occupational health and safety (OHS) culture with lung function of coal mining worker. This study was control case design with each amount of sample for case and control was 178 respondents. The study was conducted on October -November 2014 at PT X in South Kalimantan. Results based on chi-square test showed p value = 0.044 for work shift, 0.028 for working period and 0.013 for OHS culture. Based on logistic regression test results, p value for work shift was 0.01 with OR = 3.934. As a conclusion, there is a relation between work shift with lung function and no relation between working period and OHS culture with lung function. Work shift is an independent variable most dominantly influencing the lung function.Keywords: Lung function, occupational health and safety, working period, work shift PendahuluanKeselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah menciptakan produktivitas setinggi-tingginya. K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali. Pelaksanaan K3 dapat mengurangi kecelakaan kerja sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. 1 Penambangan batu bara merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang dihasilkan dari partikel debu batu bara. Partikel debu tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan bila terhirup manusia. Risiko kerja yang sering terjadi dan banyak menimbulkan kerugian...
Penulisan ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek Pembangunan Jalan Akses Menuju Pelabuhan Trisakti-Liang Anggang, dan (2) Mengetahui keadaan kelengkapan fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek. Setelah dilakukan analisis sistem kesehatan dan keselamatan kerja, didapatkan bahwa (1) Pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada sistem kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi yang baik. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk kinerja penerapan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 9 tahun 2008 dengan nilai 88,295%, (2) Kelengkapan fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dikategorikan baik, yang ditunjukkan dari hasil Penilaian Kelengkapan Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 9 tahun 2008 dengan nilai 82,1%. Kata kunci: Sistem manajemen K3, konstruksi, jalan raya, kecelakaan, Jamsostek.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.