Pendahuluan : Glaukoma sudut terbuka primer saat ini masih merupakan kasus utama yang menyebabkan morbiditas okular di negara berkembang. Glaucoma drainage device (GDD) merupakan salah satu penatalaksanaan operasi dalam menangani kasus glaukoma. Tindakan operasi GDD memiliki faktor resiko. Erosi pada implant di konjungtiva dan tube exposed merupakan komplikasi paling sering dalam tindakan operasi GDD. Tujuan : Untuk melaporkan kasus penatalaksanaan tube exposed glaukoma implant Presentasi Kasus : Seorang pria, 50 thn datang dengan keluhan tidak nyaman pada mata kanan. Pasien memiliki riwayat operasi glaukoma implant pada mata kanan 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan opftalmologis mata kanan didapatkan tube exposed disertai dengan injeksi siliar. Pasien kemudian dilakukan penatalaksanaan untuk memperbaiki glaukoma implant dengan menggunakan graft sklera pada mata kanan. Kesimpulan : Tindakan operasi GDD menjadi salah satu tindakan yang biasa dilakukan untuk penatalaksanaan glaukoma , Tube exposed pada GDD dapat di tatalaksana dengan menggunakan graft sklera.
Glaukoma primer sudut tertutup (GPSTp) adalah penyakit kerusakan pada saraf mata akibat penutupan sudut bilik anterior dengan faktor risiko utama peningkatan TIO yang menyebabkan menyempitnya lapang pandang dan menurunnya fungsi penglihatan. Tatalaksana glaukoma bertujuan untuk menurunkan TIO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita GPSTp di PMN RS Mata Cicendo Bandung tahun 2020 berdasarkan jenis kelamin, sebaran wilayah, profesi, usia, keluhan utama, lateralitas, diagnosis, visus, C/D ratio, TIO, faktor risiko, penyakit penyerta, tatalaksana dan lama kontrol. Penelitian menggunakan desain cross sectional deskriptif, menggunakan data sekunder melalui data rekam medis pasien glaukoma di RS Mata Cicendo Bandung periode Januari 2020 -Desember 2020. Sampel penelitian berjumlah 176 pasien dan terdapat 290 mata yang terdiagnosis GPSTp. Hasil penelitian ini menunjukkan GPSTp lebih banyak terjadi pada perempuan (64,2%) dengan rata-rata usia 61 tahun. Mayoritas pasien didiagnosis pada dua mata (64,8%). Penurunan penglihatan (70,5%) merupakan keluhan utama terbanyak. Rata-rata TIO pasien adalah 32,7 dengan visus terbanyak di bawah 3/60 (21%). Hipertensi (40,9%) menjadi penyakit penyerta terbanyak. Medikamentosa (95,9%) diberikan pada hampir semua pasien dengan trabekulektomi menjadi pilihan tindakan terbanyak. Pasien paling banyak melakukan kontrol selama 1 bulan (36,9%) dengan kontrol selama 12 bulan memiliki rata-rata TIO pada kontrol terakhir yang paling rendah, yakni 20,36.
Background: Uncorrected refractive error is one of the avoidable causes of vision impairment in children and adults. Vision problem in children has been shown to affect their psychological and academic performance. This study aims at identifying and gaining more insights on the characteristic of the refractive errors in state junior high school students in Bandung to avoid uncorrected refractive errors. Methods: A cross-sectional study was conducted in September-November 2015 in state junior high schools in Bandung, West Java, Indonesia. Sample was selected using multistage random sampling technique. Children were examined using tumbling E examination; then students with visual acuity worse than 6/12 underwent Snellen Chart test, refractometry without pupil dilatation, correction with trial lens, then was followed by direct ophthalmoscopy. Results: From a total of 435 children who completed all the examination, 80 children (18.39%) had refractive errors; consisted of 151 eyes (94.38%) with myopia and 9 eyes (5.62%) with astigmatism. Refractive errors were found to be more common in female children (73.7%) than male children (26.3%). Among those with refractive errors, 45 children (56.3%) did not use any corrective glasses before the examination. Conclusions: Routine refractive error test in vision screening examination is needed for students. It is equally important to raise more awareness toward eye disease in community.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.