Kekerasan terhadap anak sering diistilahkan dengan perlakuan salah terhadap anak atau child abuse. Semua tindakan kekerasan kepada anak-anak akan direkam dalam bawah sadar mereka dan akan dibawa sampai kepada masa dewasa dan terus sepanjang hidupnya. Jika hal ini terjadi, maka akan menjadi rantai dan budaya kekerasan. Jumlah kasus kekerasan pada anak di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pelaku kekerasan terhadap anak justru adalah orang yang diharapkan oleh sang anak untuk mendapatkan perlindungan, orang yang mereka patut dipercaya, seperti orangtua atau kerabat anak, pengasuh, orang di sekitar tempat tinggal anak, dan guru.
Anak-anak sangat penting karena mereka adalah nasib potensial dari suatu generasi atau bangsa di masa depan. Saat ini, sepertiga penduduk Indonesia adalah anak-anak dan di masa depan (2025-2030), Indonesia akan memiliki bonus demografi. Pada saat yang sama, berbagai kasus dialami oleh anak-anak Indonesia, seperti perdagangan, penindasan, eksploitasi seksual, makanan dan makanan ringan yang mengandung bahan berbahaya, pedagang dan pengguna narkoba, kekerasan fisik dan psikis di lingkungan dan sekolah. Ironisnya, sekolah di mana anak-anak mendapatkan pendidikan tidak terlepas dari tindakan kekerasan dan pelanggaran hak-hak anak lainnya. Kasus anak-anak yang melibatkan guru sebagai pelaku masih terjadi. Para guru melakukan hal-hal yang tidak terpuji sebagai orang tua anak-anak di sekolah. Jika kita merefleksikan berbagai kasus yang dialami oleh anak-anak saat ini, maka 'bonus demografi' di masa depan tidak akan menjadi lebih baik. Mengamati berbagai kasus pelecehan anak (kekerasan, kesehatan, penggunaan narkoba dan sebagainya), perlu untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan sehat untuk anak-anak. Negara / pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi (mendapatkan perlindungan dari kekerasan, kesehatan, hingga hak untuk bertahan hidup). Penulisan ini didasarkan pada hasil analisis yang menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan berbagai macam literatur relevan, yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan child abuse di Indonesia, kemudian merumuskan suatu pemecahan masalah yang dihadapi.
This study examines the impact of the clove extract anesthetic dose on carp (Cyprinus carpio) seedlings and provides information on the best dose of anesthesia for carp seed transport. Carp seeds with 3-5 cm length from the Fish Seed Center, alive, healthy, and not defective. Carp fish and 50 x 35 x 30 cm Styrofoam boxes are used as containers during the delivery of carp seeds, and their placement is random. The study was conducted with four treatments of different clove extract levels, treatment A as a control (0 ppm), B (3.3 ppm), C (6.7 ppm), and D (10 ppm), with three replications each. The examination of the anesthetic condition of carp was carried out four times during transportation, at 0, 6, 12, and 24 hours. Analysis of Variance (ANOVA) was conducted to see the impact of the treatments, and then the Tukey test was carried out to see the differences between treatments. The analysis was carried out using SPSS version 21. The results showed that increasing the anesthetic dose of clove extract impacted the health condition and survival of the carp seedlings during transportation. The highest survival rate (85%) was achieved at a concentration of 6.7 ppm. Keywords: anesthesia dosage, clove extract, common carp (C. carpio) seeds, the survival rate
Kegiatan pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini diberikan sosialisasi kepada siswa dan siswi di sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 3 Bekasi agar dapat memahami dan mengerti mengenai bahaya dan dampak serta aspek hukum yang berkaitan dengan cyberbullying (perundungan dunia maya) dalam pengaturannya di undang-undang informasi dan transaksi elektronik yaitu Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini melalui aplikasi zoom yang dilaksanakan satu hari selama 2 (dua) jam dengan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai bahaya dan dampak serta aspek hukumnya, dan setelah pemaparan selesai ada sesi pertanyaan dari para peserta. Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat atau sosisalisasi ini adalah adanya peningkatan pemahaman dari siswa dan siswi terhadap bahaya dan dampak dari cyberbullying (perundungan di dunia maya) serta aturan-aturan dan penerapan sanksi yang mengaturnya, dengan sosialisasi ini juga maka dalam penggunaan media sosial harus selalu berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakannya agar tidak merugikan diri sendiri. Kata Kunci : sosialisasi, bahaya, dampak, pelajar
 AbstractA number of suicide bombings committed by the terrorist groups in Indonesia have caused a prolonged trauma in the lives of the victims’ families. However, the trauma is not experienced only by the victims’ families; some members of the terrorists’ families, specifically children are also found to experience it. They face discrimination and stigma in the society. They might be exposed to and influenced by the environments overwhelmed with many violent terrorist attacks. On the other hand, living in members of family involved in violence and terrorisms, these children would be susceptible to follow the path of being violent and terrorists. Besides being exposed to radical thoughts, seeing their parents treated badly by the society and the police officers may cause a serious trauma and phycological burden among the children that may lead them to come up with the retaliation. It is important to transform the way we treat children of the terrorists' families. Rather than being isolated and stigmatized, families I suggest a more children-friendly approach in dealing with children of the terrorists’ families in order to heal their trauma as well as deradicalize their mindsets. This approach is expected to play a vital role in protecting children from being radicalized and in breaking the vicious cycle of terrorism in family settings. This paper has an objective to explore the important of protection for children who come from the terrorist’s families. The study uses a qualitative descriptive method that aims to elucidate a problem and its solution through literature review pertaining to the issues on from child protection from terrorists’ influences. KeywordsDeradicalization, Child Protection, Children of Terrorists, Terrorism AbstrakBerbagai peristiwa bom bunuh diri di Indonesia yang dilakukan pelaku terorisme menyisakan luka mendalam, bahkan trauma berkepanjangan bagi keluarga korban dari peristiwa tersebut. Begitupula yang dihadapi keluarga pelaku terorisme, terutama anak-anak. Mereka mengalami diskriminasi dan stigma di masyarakat. Di sisi lain, anak sangat mudah terpengaruh lingkungan sekitarnya; anak-anak dari keluarga teroris rentan mengikutinya perilaku dan cara berpikir orang tuanya yang terlibat terorisme, dan punya kemungkinan besar mengikut jalan sebagai teroris. Selain karena bersentuhan dengan pemikiran radikal orang tuanya, keterlibatan anak-anak dalam gerakan terorisme sebagai “pelarian†akibat beban psikis dan sosial karena stigma dan diskriminasi dari masyarakat. Apalagi stigma dan diskriminasi itu membuat anak-anak tidak memiliki pilihan bebas dalam masyarakat, baik dalam Pendidikan atau pekerjaan. Dendam setelah menyaksikan perlakuan aparat kepolisian terhadap orang tua mereka yang terlibat aksi terorisme juga bisa menjadi pendorong keterlibatan anak-anak dari keluarga teroris mengikuti jalan orang tuanya.Penanganan anak dari pelaku terorisme memerlukan upaya dan pendekatan khusus dengan tujuan deradikalisasi. Upaya ini membutuhkan pendekatan yang lunak demi membersihkan pengaruh perilaku dan cara berpikir terorisme orang tua mereka. Upaya ini akan memutus lingkaran terorisme agar anak-anak menemukan pilihan selain mengikuti jejak orang tua mereka yang terlibat aksi terorisme. Tulisan ini mendisukusikan pentingnya upaya perlindungan bagi anak dari pelaku terorisme dengan pendekatan lunak dan edukatif. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan suatu topik masalah dan menawarkan solusi melalui temuan-temuan pustaka terkait perlindungan anak dari pelaku aksi terorisme. Kata Kunci Deradikalisasi, Perlindungan Anak, Anak Keluarga Teroris, Terorisme.Â
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.