Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada sektor publik, whistleblowing system dan sistem pengendalian gratifikasi berpengaruh terhadap pencegahan fraud serta apakah pendeteksian fraud memoderasi pengaruh whistleblowing system dan program pengendalian gratifikasi terhadap pencegahan fraud. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deksriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan pada pelaksana pemeriksa/auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 45 auditor internal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa whistleblowing system memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud, sementara sistem pengendalian gratifikasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendeteksian fraud tidak signifikan memoderasi baik pengaruh whistleblowing system terhadap pencegahan fraud maupun pengaruh sistem pengendalian gratifikasi terhadap pencegahan fraud.