Artikel ini dimaksudkan untuk menganalisis dampak pengelolaan dan penggunaan Dana Desa terhadap pembangunan daerah. Hal ini disebabkan oleh karena pengelolaan Dana Desa tidak tepat sasaran dan penggunaannya belum optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan dan penggunaan Dana Desa tidak memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan pembangunan daerah dan program pembangunan Desa tidak sinkron dengan kebijakan pembangunan Daerah (RPJM Daerah). Dampak ini disebabkan oleh karena Desa memiliki kewenangan luas dalam menentukan rencana programnya dan daerah kurang memiliki wewenang mengintegrasikan kebijakan program pembangunan. Untuk mengintegrasikan program pembangunan Desa yang sinkron dengan kebijakan pembangunan Daerah, diperlukan intervensi regulation Pemerintah Daerah guna mengarahkan program Desa, mengacu pada kebijakan pembangunan Daerah.
<pre><em>This research is about observing the environment in managing Traditional Markets in Sumedang Regency. Problems involving external analysis are characterized by a lack of representation of facilities and infrastructure and limited storage of work documents, while internal analysis is characterized by assigning tasks to employees that are not based on the competencies of each employee. The theory used refers to the stages in strategic management that refer to one element of the four basic elements of strategic management, namely environmental observation. The method in this study uses a qualitative approach. The results showed that in the external analysis aspect carried out by the Department of Cooperatives, Small and Medium Enterprises, Trade and Industry of Sumedang Regency, not yet fully able to analyze the external conditions, namely the work environment and social environment in the Cooperative, Small and Medium Enterprises, Trade and Industry Sumedang Regency is to be used as a strength or carrying capacity in the implementation of strategic management of Traditional Market management in Sumedang Regency, marked by facilities and infrastructure to support a limited working environment and social environment that still leaves social problems from the weak handling of garbage and placement of street vendors. While internal analysis on cultural aspects must be improved in terms of employee work discipline and human resource competencies must be improved according to work completion requirements.</em><em></em></pre>
AbstrakPenelitian ini mengenai perumusan strategi dalam mengelola Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang. Permasalahan dalam perumusan strategi masih belum sepenuhnya mengikuti perkembangan kondisi dan situasi faktual, masih rendahnya pengetahuan para pedagang mengenai produk dan strategi pemasaran dan revitalisasi pasar tradisional hingga saat ini ternyata belum mampu memberikan daya saing terhadap pasar modern. Dalam membahas perumusan strategi pengelolaan Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang mencoba menggunakan tahapan dalam manajemen strategis yang mengacu pada salah satu elemen dari empat elemen dasar dari manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003: 4), bahwa manajemen strategis mencakup pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perumusan strategi pengelolaan Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang pada saat ini belum sesuai dengan elemen pada manajemen strategis secara utuh, dimana dalam merumuskan dan menetapkan strategi, para pimpinan belum memiliki analisis yang tepat tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang pada khususnya Disperindag Kabupaten Sumedang itu sendiri, serta belum memberdayakan keunggulan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sumedang yang dikaitkan dengan tantangan lingkungan, dan belum sepenuhnya dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama pengelolaan Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang dapat dicapai. Kata Kunci: Perumusan Strategi, Pengelolaan Pasar Tradisional. Hunger and Wheelen (2003: 4) Abstract This research is about the formulation of strategy in managing Traditional Market in Sumedang Regency. The problems in the formulation of the strategy still not fully follow the factual condition and condition, the low knowledge of the traders on the products and marketing strategies and revitalization of traditional markets until now has not been able to provide competitiveness to the modern market. In discussing the formulation of Traditional Market management strategy in Sumedang Regency try to use stages in strategic management which refers to one element of the four basic elements of strategic management according to
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.