Latar belakang: Bibir sumbing dengan celah palatum merupakan suatu kelainan kongenital denganberbagai macam presentasi klinis, bersifat multifactoral inheritance dimana terdapat bakat genetikataupun kontribusi dari faktor lingkungan. Pasien cleft lip palate (CLP) membutuhkan penangananmultidisiplin untuk mengoptimalkan hasil. Penanganan sebelum dan pasca tindakan pembedahan yangkomprehensif diperlukan untuk menghasilkan outcome dan prognosis yang baik. Tujuan: Melaporkankasus labiognatopalatoskizis komplit bilateral dengan pilihan teknik labioplasti modifikasi Millard untukkoreksi primer celah bibir, disertai penggunaan nasoalveolar molding (NAM) sebelum pembedahan.Laporan kasus: Bayi laki-laki berusia 6 bulan datang dengan keluhan terdapat celah pada bibir danpalatum disertai adanya kelainan kongenital multipel sejak lahir. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan celahpada bagian atas bibir komplit bilateral, gusi atas, serta palatum. Kavum nasi kedua hidung tampak defekpada bagian dasar hidung. Pada pasien dipasang NAM sejak usia 3 bulan agar dapat membantu asupanmenyusui. Kemudian pasien menjalani tindakan labioplasti menggunakan teknik Millard untuk koreksiprimer celah bibir. Metode: Penelitian literatur dengan mencari melalui Pubmed, Google Scholar, danClinicalKey sesuai pertanyaan klinis dalam beberapa tahun terakhir. Setelah penyaringan dengan kriteriainklusi dan eksklusi, diperoleh 1 jurnal yang relevan, selanjutnya jurnal ini dilakukan pengkajian kritis.Hasil: Dalam jurnal tersebut menyatakan bahwa penggunaan teknik modifikasi Millard dengan penggunaanNAM mempunyai outcome yang baik terhadap perbaikan bentuk bibir dan hidung pasien celah bibirkomplit bilateral. Kesimpulan: Penggunaan nasoalveolar molding sebelum pembedahan dapat bergunamenghasilkan perbaikan bentuk bibir dan hidung serta memperbaiki outcome dan prognosis pasien. ABSTRACTBackground: Cleft lip with cleft palate is either a non-syndromic disorder or a manifestation ofanother syndrome, with a variety of clinical presentations. Non-syndromic cleft lip is a multifactorialinheritance disorder in which there is a genetic tendency in the family, or being contributed byenvironmental factors. Cleft lip and cleft palate (CLP) patients need multidisciplinary managementto optimize results. A comprehensive prior and post surgery treatment are required to produce betteroutcome and prognosis. Objective: Reporting a case of complete bilateral labiognatopalatoschizis withMillard modified labioplasty approach for primary correction and the use of nasoalveolar molding(NAM) prior to surgery. Case Report: A 6-months-old male baby came with a complete bilateral cleftlip and palate, accompanied by multiple congenital abnormalities at birth. Physical examination showedcomplete bilateral cleft along lips, gums, hard and soft palate. There was also a defect at the base of thenose. In this patient, NAM was inserted since 3 months of age to assist breastfeeding intake. The patientunderwent a labioplasty procedure using Millard technique for primary correction of cleft lip. Method:Literature searching through Pubmed, Google Scholar, and ClinicalKey according to clinical questions.After screening with the inclusion and exclusion criteria, one relevant journal was obtained, then criticallyappraised. Result: The journal stated labioplasty procedure with NAM had a good outcome for lip andnose repair in a bilateral complete cleft lip. Conclusion: The use of NAM before surgery could be usefulin improving patient’s outcome and prognosis.
Background: Panfacial fracture can cause nasal function and esthetics alterations, one of which is saddle nose deformity. Post-traumatic saddle nose could be treated with augmentation rhinoplasty to correct the nasal structure and function. It can use autologous material such as fat graft and cartilage graft. Purpose: To report the effect of fat graft augmentation rhinoplasty compared to costal cartilage graft on patients’ satisfaction of saddle nose panfacial fracture cases. Case report: Reporting two cases of panfacial fracture with saddle nose. The first case, a 22-years-old female with multiple facial fractures underwent plate and screw fixation and nasal fracture close reduction followed by augmentation rhinoplasty using fat graft. The second case was a 23-years-old male diagnosed as blow-out fracture treated with internal fixation and costal cartilage augmentation rhinoplasty. Clinical question: Does fat graft augmentation rhinoplasty result in a better satisfaction level than costal cartilage graft in panfacial fracture with saddle nose cases. Review method: Evidence-based literature searching was performed through Pubmed, Scopus and Proquest databases to evaluate the effect of rhinoplasty augmentation using fat graft compared to costal cartilage on patient satisfaction level. Result: One study showed patient’s high satisfaction level after fat graft augmentation procedure. Another study showed that satisfaction rates were also high in cartilage graft augmentation patients. Conclusion: The advantages of using fat graft augmentation are the more natural esthetic outcome, easy to perform and low morbidity. Rhinoplasty Outcome Evaluation (ROE) questionnaire could be used to evaluate the outcome of augmentation rhinoplasty with high sensitivity and specificity.Keywords: saddle nose, panfacial fracture, fat graft augmentation, costal cartilage graft, ROEABSTRAKLatar belakang: Fraktur panfasial dapat mengakibatkan perubahan struktur wajah disertai kelainan fungsi dan estetika hidung, salah satunya deformitas saddle nose. Saddle nose pasca trauma wajah dapat ditatalaksana dengan rinoplasti augmentasi untuk memperbaiki struktur dan fungsi hidung. Rinoplasti augmentasi dapat menggunakan material tandur autologous misalnya tandur lemak dan kartilago. Tujuan: Melaporkan hasil augmentasi tandur lemak dibandingkan tandur kartilago iga terhadap tingkat kepuasan pasien kasus saddle nose fraktur panfasial. Laporan kasus: Dua kasus fraktur panfasial disertai saddle nose. Kasus pertama, perempuan 22 tahun dengan fraktur wajah multipel, dilakukan fiksasi internal menggunakan plate and screw dan reduksi tertutup fraktur nasal, dilanjutkan rinoplasti augmentasi tandur lemak untuk memperbaiki saddle nose. Kasus kedua, laki-laki 23 tahun dengan fraktur blow-out ditatalaksana dengan fiksasi internal dilanjutkan rinoplasti augmentasi tandur kartilago iga. Pertanyaan klinis: Apakah rinoplasti augmentasi tandur lemak menghasilkan tingkat kepuasaan pasien lebih baik dibandingkan tandur kartilago iga pada kasus saddle nose pada fraktur panfasial? Telaah literatur: Pencarian literatur mengenai pengaruh augmentasi tandur lemak dibanding tandur kartilago iga terhadap tingkat kepuasan pasien fraktur panfasial dalam database Pubmed, Scopus dan Proquest. Hasil: Satu artikel menunjukkan tingkat kepuasan pasien pasca rinoplasti augmentasi tandur lemak yang tinggi dengan tingkat morbiditas rendah. Artikel lain menunjukkan tingkat kepuasan yang juga tinggi pada pasien augmentasi tandur kartilago tanpa komplikasi mayor. Kesimpulan: Keuntungan penggunaan tandur lemak pada rinoplasti adalah terlihat lebih alami, lebih mudah dilakukan dengan morbiditas rendah, akan tetapi dengan tingkat resorpsi tinggi. Kuesioner Rhinoplasty Outcome Evaluation (ROE) dapat menjadi alat untuk menilai outcome dari rinoplasti augmentasi dengan sensitivitas dan spesifitas cukup tinggi.Kata kunci: saddle nose, fraktur panfasial, augmentasi tandur lemak, tandur kartilago iga, ROE
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.