Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa materi segiempat dan segitiga berdasarkan tahapan Polya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII J SMPN 1 Kotabaru Tahun Ajaran 2019/2020, yang dikelompokan menjadi 3 kategori yakni tinggi dengan Skor ≥ Mean + 1 SD, kategori sedang M – 1 SD ≤ Skor < M + 1 SD, dan kategori rendah dengan Skor < M – 1 SD. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kategori kemampuan tinggi sudah mampu memecahkan masalah yang diberikan, tetapi kurang teliti dalam menuliskan kesimpulan dari solusi yang diinginkan serta kurang teliti dalam menuliskan satuan. Siswa kategori kemampuan sedang belum mampu memecahkan masalah yang diberikan karena hanya mampu memahami masalah dan merencanakan penyelesaian, siswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses perhitungan/komputasi serta kurang teliti saat mengerjakan. Siswa kategori kemampuan rendah belum mampu memecahkan masalah yang diberikan karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah, sehingga tidak mampu melakukan tahapan selanjutnya.
Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis dibuktikan dengan sebagian besar siswa tidak bisa merumuskan ulang solusi dari masalah yang diberikan. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengkaji kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas IX dalam menyelesaikan permasalahan yang berkenaan dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pada penelitian ini digunakannya metode deskriptif kualitatif. Teknik Simple Random Sampling yang peneliti gunakan untuk memilih subjek penelitian. 13 siswa pada satu MTs di Kabupaten Karawang menjadi subjek penelitian. Instrumen tes dan nontes digunakan pada penelitian ini, tiga soal uraian yang memuat indikator menyatakan kembali sebuah konsep, menyajikan konsep ke dalam representasi matematis, mengaplikasikan konsep algoritma dalam pemecahan masalah. Selanjutnya, untuk instrument nontes berbentuk wawancara tidak terstruktur untuk mengetahui kesulitan siswa. Berlandaskan pada hasil kajian data yang sudah dilakukan, maka didapatkan persentase siswa yang mampu menyatakan kembali sebuah konsep mencapai 23,08%, menyajikan konsep ke dalam representasi matematis mencapai 53,85%, dan mengaplikasikan konsep algoritma dalam pemecahan masalah mencapai 30,77%. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa saat mengerjakan soal SPLDV secara keseluruhan tergolong rendah, dengan persentase 35,90%. Faktor penyebab yang turut mempengaruhi pemerolehan rendahnya persentase pemahaman konsep matematis siswa yaitu kurangnya konsentrasi belajar, kebiasaan belajar yang tidak teratur dan metode pembelajaran yang kurang menarik.
Students’ who have low mathematical anxiety cause themselves more confidence in learning mathematics and solving given problems, while mathematical habit of mind is a key aspect of student success in learning mathematics. This study aims at investigating the association of mathematical anxiety and habit of mind of high school students’. This study is survey research and it was conducted in a public senior high school in Karawang, West Java, Indonesia. The sample of this research consists of the 11th grade were 501 students’ taken using the cluster sampling method. The instrument used in this research covers mathematical anxiety and habit of mind questionnaire, and the data were analysed by using confirmatory factor analysis. The results show that students' mathematical anxiety was negatively associated with habits of mind. However, the result of the research indicates that dominant aspects of mathematical anxiety are: negative perceptions of mathematics learning, low mathematical achievement, lack of confidence, and mathematics tests. Meanwhile, the dominant aspect of habits of mind are: persevering, thinking metacognition, and working carefully and precisely.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji konsepsi siswa dalam proses pemodelan matematis. Desain studi kasus tunggal dan analisis tunggal dengan sampling-teoritis digunakan dalam penelitian ini. Dua siswa (S-17 dan S-23) dipilih dari 35 siswa kelas X pada satu SMAN di Kabupaten Karawang. Kedua siswa diminta untuk menyelesaikan situasi masalah dunia nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsepsi siswa terhadap suatu konsep matematika digunakan dalam menyelesaikan masalah akan tetapi konsepsi tersebut belum menuntun siswa kepada solusi yang tepat. Idealnya, dalam proses pemodelan matematis konsepsi yang dilakukan oleh siswa tidak hanya sebatas pemaknaan atau interpretasi konsep atau prosedur matematika, tetapi juga dalam pemodelan matematis konsepsi digunakan dalam interpretasi situasi masalah dunia nyata.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.