This study aims to bridge the research gap between service quality and customer loyalty by making customer satisfaction an intervening variable. The sample in this study is the customer of the Islamic hotel (Pesonna Hotel) in Makassar, amounting to 100 respondents. This research is a quantitative study with an associative approach, which is analyzed with a structural equation model and uses SmartPLS 3 as an analysis tool. The results of this study indicate that directly, service quality has no significant effect on customer loyalty. However, indirectly, adding customer satisfaction as an internal variable shows a significant effect.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan arisan lelang berdasarkan pandangan ekonomi Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai arisan uang dengan sistem lelang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian berasal dari sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode trianggulasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa motivasi masyarakat ikut serta dalam kegiatan arisan uang dengan sistem lelang adalah sebagai salah satu tempat menabung dan untuk mendapatkannya sangatlah mudah. Namun dalam pandangan ekonomi Islam arisan lelang ini terdapat unsur-unsur yang dilarang dalam melakukan transaksi muamalah yaitu unsur riba, gharar, dan maisir serta terdapat unsur ketidakadilan atau ketidakseimbangan yang tidak sesuai dalam prinsip dasar ekonomi Islam.
Tujuan- Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi factor inheren pembentuk beragam keputusan investasi dalam pemilihan saham berbasis konvensional atau Syariah.Desain/Metodologi/Pendekatan- Dengan menggunakan metode kuantitatif, artikel ini menggunakan metode confirmatory factor analysis (CFA) pada dua kelompok sampel pemuda yaitu 56 orang pemilih saham konvensional, dan 54 saham Syariah.Hasil Penelitian- Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi investor muda saham konvensional adalah Setup Value, diikuti oleh Return Attractiveness, dan Added Value, sedangkan untuk investor saham syariah dipengaruhi oleh faktor Spirituality, diikuti oleh Setup Value, Sharia Attractiveness, dan Return Attractiveness. Implikasi dari penelitian ini adalah faktor Spirituality dan Sharia Attractiveness sebagai faktor pembeda antara investor saham konvensional dan syariah dalam memutuskan untuk berinvestasi.Keterbaruan/Nilai- Penelitian ini menginvestigasi respon dari para investor muda, dan menjadi factor unik karena jumlah mereka, khususnya mahasiswa/i relatif kecil. Penelitian ini juga mengungkap proses pembentukan respon pemilihan saham baik konvensional maupun islami dalam kelompok investasi tertentu.
The potential for financial technology development or fintech with sharia basis in Indonesia is still quite large. Indonesia as the largest Muslim country in the world, becomes an undeniable potential. The purpose of this research is to know the potential of Fintech in increasing MSMEs in the digital era in Indonesia. This study uses document studies with a literature review approach. The results of this research show that. First, The patterns applied by sharia fintech in dealing with the problems faced by MSMEs in Indonesia include the ability to manage and analyze data in the era of big data, improve technology infrastructure, create transaction systems easily, content-based marketing in terms of digital marketing, establish cooperation, collaboration, and investment with relevant stakeholders, and innovation of fintech products. Second, The potential of Sharia Fintech in increasing MSMEs in the digital era in Indonesia, MSMEs have been using many applications and cooperating with banks and sharia Savings and Loan Cooperatives, so as to provide easy access to various types of bank financial services and savings and loan cooperatives, now financial institutions are able to reach all MSMEs to remote areas, Sharia Fintech has opened access to business financing more easily and quickly from banking institutions and other Islamic financial institutions.
The practice of buying and selling of cucumber commodity in Terong Market of Makassar city is still like a buying and selling system in the sack, regarding the object of buying and selling, based on the opinion of some scholars who are classified as gharar categories which are mild and inseparable except with difficulties. This study aims to analyze the practice of buying and selling in bulk on cucumber commodity in Terong Market of Makassar City and linking it with the principles of Islamic Business and Economics. This research is classified as a qualitative research with phenomenological and normative approaches. The data used are primary and secondary data. The results showed that the practice of buying and selling in cucumber buying and selling in the Terong Makassar Market in terms of the implementation of the contract was in accordance with Islamic rules by referring to harmony and the terms of purchase agreement, based on that gharar contained in the tradition of practice wholesale buying and selling at Terong Market is excluded from the gharar origin law, it is concluded that the practice is permissible in Islam. Keywords: Buy and Sell, Wholesale, Islamic Business and Economy Abstrak Praktik jual beli secara borongan terhadap komoditi timun di Pasar Terong kota Makassar masih seperti sistem jual beli di dalam karung terutama dalam hal objek jual belinya, dimana berdasarkan pendapat sebagian ulama masih tergolong kategori gharar yang ringan dan tidak dapat dipisahkan darinya kecuali dengan kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktek jual beli secara borongan terhadap komoditi timun di Pasar Terong Kota Makassar dan mengaitkannya dengan prinsip Ekonomi dan Bisnis Islam. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan normatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli secara borongan dalam jual beli timun di Pasar Terong Makassar ditinjau dari segi pelaksanaan akadnya telah sesuai dengan aturan-aturan Islam dengan merujuk pada kesesuaian rukun dan syarat akad jual belinya, berdasarkan hal tersebut maka gharar yang terkandung dalam tradisi praktik jual beli secara borongan di Pasar Terong dikecualikan dari hukum asal gharar, disimpulkan bahwa praktik tersebut diperbolehkan dalam Islam. Kata Kunci: Jual Beli, Borongan, Ekonomi dan Bisnis Islam
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.