Tiga bank syariah nasional yang terdiri dari PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRIsyariah Tbk, dan PT Bank BNI Syariah melakukan merger pada Februari 2021 menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Strategi korporasi ini bisa berdampak positif, tetapi bisa juga membawa efek yang negatif. Untuk melihat efek tersebut, maka penelitian ini hadir dengan tujuan spesifik untuk mengamati financial performance sebelum dan sesudah merger serta mengidentifikasi tingkat signifikansi rasio keuangan dari dua kondisi tersebut. Penelitian menggunakan data sekunder dengan bantuan analisis uji-t sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan, merger ketiga bank mampu meningkatkan kinerja keuangan. Analisis uji-t sampel berpasangan menunjukkan hasil yang tak berbeda terhadap rasio kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM), rasio pembiayaan bermasalah kotor (NPF gross), rasio pengembalian aset (ROA), rasio pengembalian ekuitas (ROE), dan financing to deposit ratio (FDR). Namun, hasil uji-t sampel berpasangan menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan terhadap rasio pembiayaan bersih (NPF net), rasio margin operasi bersih (NOM), dan rasio total beban operasional terhadap total pendapatan operasional (BOPO).
The Covid-19 pandemic has had a broad impact on the Indonesian economy, including the construction sector. Many projects were delayed due to the company's funding difficulties. PT Waskita Karya (Persero) Tbk as one of the companies engaged in the construction sector was also affected by the pandemic, indicated by declining financial performance. This study aims to determine the financial performance of PT Waskita Karya before and during the pandemic and to examine the company's financial ratios. The study used descriptive research methods with a quantitative approach. The data comes from internal companies and the Indonesia Stock Exchange. By using the secondary data, the analysis focuses on the current ratio, quick ratio, debt to assets ratio, debt to equity ratio, return on assets, and return on equity. The results showed that several indicators of PT Waskita Karya (Persero) Tbk's financial performance were affected by the Covid-19 pandemic. In terms of liquidity, the current ratio and the quick ratio differ significantly before and during the pandemic. The solvency ratio, both the debt to assets ratio and the debt to equity ratio, were not significantly different before and during the pandemic. In profitability ratios, return on assets and return on equity are both significantly different between before and during the pandemic. Keywords: Covid-19 pandemic, Financial Performance, Financial Ratios
Banyak perusahaan memutuskan melepas sahamnya ke publik karena berharap bisa meningkatkan kinerjanya dengan lebih baik lagi. PT Waskita Karya (Persero) pun mengambil langkah tersebut demi mendapatkan tambahan modal dan mengejar kinerja keuangan yang lebih baik. Namun, tak semua perusahaan bisa sukses menggapai tujuannya setelah melepas sebagian sahamnya ke publik. Penelitian ini berusaha untuk membuktikan sukses tidaknya perusahaan setelah melakukan penawaran saham perdana (IPO) tersebut. Penelitian bertujuan untuk menguji rasio keuangan perusahaan sebelum dan setelah IPO. Penelitian menggunakan metode riset deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data sekunder perusahaan sebagai bahan analisis. Analisis fokus pada rasio lancar, rasio cepat, rasio utang terhadap aset, rasio utang terhadap ekuitas, pengembalian aset, serta pengembalian ekuitas. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas indikator kinerja keuangan perusahaan tak berbeda secara nyata sebelum dan sesudah IPO. Hanya rasio utang terhadap ekuitas setelah empat tahun pertama IPO yang menunjukkan hasil perbedaan nyata.
Wabah pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia dan Indonesia menciptakan efek negatif terhadap perekonomian. Meski demikian, pandemi meningkatkan penggunaan akses teknologi informasi dan komunikasi. Perusahaan yang bergerak di industri ini seharusnya bisa memanfaatkan situasi tak kondusif akibat pandemi sebagai peluang positif untuk meningkatkan kinerja keuangannya. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor teknologi informasi dan komunikasi seharusnya mampu meningkatkan kinerja keuangan ketika terjadi pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Telkom sebelum dan selama terjadi pandemi serta menguji rasio keuangan perusahaan. Penelitian menggunakan metode riset deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian menggunakan data sekunder perusahaan. Dengan menggunakan data tersebut, analisis fokus pada current ratio, quick ratio, debt to assets ratio, debt to equity ratio, return on assets, serta return on equity. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas indikator kinerja keuangan PT Telkom terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Pada rasio likuiditas, current ratio dan quick ratio menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan selama pandemi. Pada rasio solvabilitas, baik debt to assets ratio maupun debt to equity ratio, sama-sama berbeda signifikan sebelum dan selama pandemi. Hanya rasio profitabilitas, yaitu return on assets dan return on equity, yang tidak berbeda signifikan antara sebelum dan selama pandemi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja Koperasi Karyawan (Kopkar) Republika, mengidentifikasi posisi koperasi dengan analisis Matriks Internal Eksternal dan Grand Strategy Matrix, serta menemukan alternatif strategi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kinerja koperasi tersebut. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan bantuan analisis SWOT yang dikembangkan untuk mengidentifikasi Strategic Factor Analysis Summary (SFAS). Dengan SFAS ini, bisa diketahui Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS). Hasil penelitian menunjukkan, ada banyak kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal terhadap Kopkar Republika. Meski demikian, Kopkar Republika masih mampu mengelola faktor-faktor tersebut yang ditunjukkan dengan posisinya pada kelompok tumbuh dan bangun pada Matriks Internal Eksternal serta Kuadran I Grand Strategy Matrix. Kekuatan utama koperasi terletak pada anggota, sementara kelemahannya adalah anggota yang terbatas bagi karyawan perusahaan serta sarana dan prasarana koperasi kurang memadai. Peluang terbesar adalah adanya tawaran kerja sama dari pihak luar, termasuk dari kompetitor. Ancaman yang paling nyata dan umum terjadi adalah persaingan yang makin ketat dari para peritel mapan. Faktor kunci utama keberhasilan Kopkar Republika terletak pada kekuatan anggota, kemampuan menjalin kerja sama dengan pihak luar, dan mengatasi persaingan yang makin ketat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.