With an estimated 241 million human cases and 627,000 deaths in 2020, malaria remains a significant and ongoing global health challenge. This study employs a qualitative approach to investigate knowledge, attitudes, and practices surrounding mosquito control and prevention methods in East Sumba Regency, Indonesia. While malaria is under control in much of Indonesia, transmission in Sumba Island remains high, with incidence as high as 500 per 1000 population in some areas. A qualitative study was undertaken to explore use of insecticide treated nets, (ITNs), traditional Sumbanese mosquito control methods, and the role of women, integrated health service posts, (posyandu) and community-based health workers (kaders) in combatting malaria and controlling mosquitoes. Focus group discussions (n = 7) were conducted in East Sumba Island stratified by urban/rural location and level of malaria transmission. Key informant interviews (n = 14) were conducted with religious leaders, health workers, and women’s group leaders. Results indicate that environmental conditions, such as high temperatures, were common deterrents to regular ITN use. Furthermore, our results suggest that community embedded health workers, kaders, and health service posts, posyandu, play an important role in information dissemination related to mosquitoes and mosquito-borne diseases as well as the distribution and use of ITNs in East Sumba Island. The role of the posyandu and kaders could be expanded to improve malaria prevention by integration with educational campaigns, aiding ITN distributions, and malaria diagnosis and treatment. This study is the first to examine mosquito-borne disease-related knowledge, attitudes, and practices in East Sumba Island, Indonesia. Results could improve mosquito control and malaria prevention by providing insights into local knowledge of Anopheles mosquitoes and malaria as well. Tailoring mosquito control and malaria prevention strategies around local knowledge and perceptions is likely to be more acceptable and sustainable.
Dampak teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan semakin terasa dan sejalan dengan pergeseran pola pembelajaran dari pendidikan tradisional tatap muka ke pendidikan yang lebih terbuka dan termediasi. Teknologi informasi sangat cepat berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia, Salah satunya dalam bidang pendidikan yang banyak digunakan untuk mendapatkan informasi diberbagai belahan dunia tanpa terhalang oleh jarak dan waktu dimanapun bisa digunakan. Seiring dengan adanya kebutuhan dari aktivitas belajar online dalam dunia Pendidikan teknologi telah banyak menghasilkan inovasi baru dalam bentuk digital yang biasa kita kenal dengan sebutan e-learning. E-learning merupakan alat pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang e-learning pada SMAN 1 Waingapu sebagai alat pendukung dalam proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan antara lain adalah waterfall. Sedangkan pada metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi serta tinjauan pustaka ke dalam penelitian terkait. Dalam membangun sistem e-learning Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan MySQL sebagai database. Dengan metode sistem e-learning dapat menumbuhkan intensitas antara pengajar dan siswa serta mempermudah dalam mendapatkan materi pembelajaran dimanapun dan tanpa keterbatasan ruang dan waktu.
Desa merupakan salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam proses pendataan seluruh penduduk dalam satu wilayah, salah satunya pendataan penduduk miskin. Desa Tarimbang merupakan salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Sumba Timur yang rata-rata penduduknya tergolong penduduk kurang mampu. Sistem pengolahan data penerima bantuan kurang mampu di Desa Tarimbang masih menggunakan sistem yang manual. Hal ini menimbulkan beberapa kendala yaitu terdapat data yang tidak sesuai, data hilang atau rusak, keterlambatan dalam mengumpulkan data, tidak tersedianya laporan data penduduk dan data penerima bantuan yang efektif, data dikelola dengan cara manual atau melalui buku induk. Dari kendala-kendala tersebut maka dirancang suatu sistem informasi pengolahan data. Sistem dirancang sampai pada implementasi user interface. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dengan pemodelan use case diagram. Dengan sistem ini, pemerintah Desa Tarimbang dapat menginput data penduduk, data parameter, data bantuan, data penerima bantuan, dan data pengaduan dari masyarakat, kemudian sistem akan menyimpan data tersebut, sehingga memudahkan pemerintah dalam pengolahan data.
Bakso merupakan makanan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan hal yang positif dimana masyarakat umum sudah mengenal cita rasa kuliner ini, namun dari sisi penjual, usaha ini merupakan usaha yang memiliki sangat banyak saingan dan seiring berjalannya waktu persaingan usaha kuliner baksa ini semakin ketat. Sehingga perlu adanya kreativitas dari sisi penjual, dimana salah satunya adalah usaha Baksoku. Melalui kegiatan pengabdian ini dilakukan usaha untuk meningkatkan daya saing usaha Baksoku dengan desain kemasan produk yang lebih menarik dan banner yang dibuat untuk menarik para pelanggan baru. Hasil desain kemasan ini dinilai oleh 30 orang pelanggan dan memberikan hasil sebesar 60% pelanggan lebih memilih desain kemasan yang baru dan 40 lainnya lebih memiliih penggunaan kemasan lama. Alasan pemilihan desain baru adalah 50% dikarenakan tampilan lebih menarik, 39% karena kemasan lebih mudah dibuka untuk dikonsumsi, 6% karena lebih mudah dibawa, dan 6% karena kualitas bahan yang digunakan.
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan adalah menganalisis dan mengkaji motivasi serta <em>hygiene factor</em> dari sumber daya manusia pada PLN Sumba Timur. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap data yang diisi melalui kuesioner. Hasilnya <em>motivatingfactors</em> dan <em>hygiene</em> merupakan dua hal yang berbeda dalam mempengaruhi kepuasan kerja. <em>Hygienefactors</em> dapat mencegah ketidakpuasan kerja tapi bukan merupakan faktor yang menimbulkan kepuasan kerja. <em>Hygienefactors</em> hanya sebagai pencegah perasaan negatif di tempat kerja. Selanjutya, <em>motivatingfactors</em> merupakan faktor yang memotivasi kepuasan kerja karyawan di tempat kerja
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.