ABSTRAKGolongan darah adalah jenis pembagian darah pada manusia yang berbeda sesuai dengan gen yang dibawa dari orang tua. Banyaknya fasilitas kesehatan di Indonesia membantu dalam menawarkan pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah. Mengetahui golongan darah penting dilakukan untuk berjaga-jaga jika suatu saat membutuhkan transfusi darah dari orang lain. Beberapa kasus seperti luka bakar, persalinan dan kecelakaan membutuhkan transfusi darah untuk pertolongan akibat kekurangan darah. Oleh karena itu untuk mengetahui golongan darah perlu dilakukan pemeriksaan golongan darah sejak dini. Banyak diantara anak-anak belum mengetahui jenis golongan darah yang dimiliki. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang golongan darah dan pemeriksaan golongan darah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu tahap pertama penyuluhan pentingnya golongan darah melalui pembagian booklet untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang golongan darah dan tahap kedua adalah pemeriksaan golongan darah. Hasil yang diperoleh dari penyuluhan ini adalah adanya antusias siswa yang sangat tinggi dalam menyatakan manfaat dari mengetahui golongan darah mereka masing-masing yang ditandai dengan pertanyaan yang diajukan oleh siswa seperti jenis dari golongan darah, karakter dari setiap golongan darah. Berdasarkan tanya jawab selama metode ini memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan terhadap golongan darah. Hasil dari pemeriksaan golongan darah pada siswa secara keseluruhan adalah jenis golongan darah yang bervariasi dimana terdapat semua tipe golongan darah yaitu A, B, AB dan O dengan rhesus positif (Rh+). Kata kunci: darah; golongan darah ABSTRACTBlood type is a type of blood distribution in humans that differs according to the genes inherited from parents. The number of health facilities in Indonesia helps in offering examinations to determine the type of blood group. Knowing your blood type is important in case you need a blood transfusion from someone else. Some cases such as burns, childbirth and accidents require blood transfusions to help due to lack of blood. Therefore, to find out the blood group, it is necessary to do a blood group examination early on. Many of the children do not know the type of blood group they have. The purpose of this activity is to increase knowledge about blood groups and blood group examinations. This activity was carried out in 2 stages, namely the first stage was counseling on the importance of blood groups through the distribution of booklets to determine the level of knowledge about blood groups and the second stage was blood group examination. The results obtained from this counseling were that there was a very high enthusiasm of students in stating the benefits of knowing their respective blood groups which was marked by questions asked by students such as the type of blood group, the character of each blood group. Based on the questions and answers during this method, the results showed that there was an increase in knowledge of blood groups. The results of the blood group examination on students as a whole are blood types that vary where there are all types of blood groups, namely A, B, AB and O with positive rhesus (Rh+). Keywords: blood; blood type
ABSTRAK Saat mata terkena polutan yang membuat iritasi seperti kemerahan dan gatal, tak sedikit orang yang berusaha mengobatinya sendiri. Melakukan swamedikasi pemberian obat mata dengan indikasi obat yang benar, mencegah penggunaan obat yang salah dan memberikan pengetahuan serta pemahaman dalam penggunaan obat akan berdampak pada kepatuhan pengobatan dan keberhasilan dalam proses penyembuhan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memandirikan masyarakat terdampak polutan dalam upaya swamedikasi pemberian obat mata. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan melalui media booklet. Pada kegiatan ini dilakukan tahapan pre dan post test sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan di ketiga aspek yang diukur setelah dilakukan pelatihan. Persentase peserta yang memiliki tingkat pengetahuan baik terkait jenis sediaan meningkat dari 46 % menjadi 85 %. Persentase peserta yang memiliki tingkat pengetahuan baik terkait cara penggunaan meningkat dari 50 % menjadi 92 %. Persentase peserta yang memiliki tingkat pengetahuan baik terkait penyimpanan meningkat dari 62 % menjadi 95 %. Hal ini mengindikasikan bahwa pelatihan swamedikasi pemberian obat mata sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Terjadi rata-rata peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan masyarakat sebanyak 91 % dari jumlah total kuesioner. Kata kunci: Mata, Swamedikasi, Booklet ABSTRACT When the eyes are exposed to irritating pollutants such as redness and itching, not a few people try to treat it themselves. Self-medication administering eye medication with the correct drug indication, preventing the use of the wrong medication and providing knowledge and understanding in drug use will have an impact on medication adherence and success in the healing process. The purpose of this service activity is to empower communities affected by pollutants in an effort to self-medicate eye medication. This activity is carried out in the form of counseling through booklet media. In this activity, pre and post test stages were carried out before and after counseling. From the results of the pre-test and post-test conducted, it can be seen that there was an increase in knowledge in the three aspects measured after the training. The percentage of participants who had a good level of knowledge related to the type of preparation increased from 46% to 85%. The percentage of participants who had a good level of knowledge regarding how to use it increased from 50% to 92%. The percentage of participants who had a good level of knowledge related to storage increased from 62% to 95%. This indicates that self-medication training for administering ophthalmic drugs greatly affects the level of public knowledge. There was an average increase in knowledge after community activities were carried out as much as 91% of the total number of questionnaires. Keywords : Eyes, Swamedication, Booklet
ABSTRAKRabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, bersifat akut dan menyerang susunan saraf pusat. Bentuk pencegahan penyakit rabies adalah melakukan swamedikasi pemberian antiseptik sebagai penanganan awal jika digigit hewan penular rabies. Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat seperti antiseptik atau tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab (rasional). Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang bahaya rabies dan cara penularannya serta meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penanganan awal luka gigitan hewan penular rabies melalui swamedikasi pemberian antieptik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan melalui media booklet. Pada kegiatan ini dilakukan tahapan pre dan post test sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Secara statistik hasil dari pelaksanaan pre test dan post test diuji analisis dengan menggunakan analisis paired sample t-test dengan hasil perolehan adalah p = 0.006 (r = 0,589). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian swamedikasi pemberian antiseptik dan penyuluhan pencegahan penyakit rabiet sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Kata kunci: swamedikasi; antiseptik; rabies. ABSTRACTRabies (mad dog disease) is a disease caused by a virus, is acute and attacks the central nervous system. The form of prevention of rabies is to self-medicate the administration of antiseptics as an initial treatment if bitten by an animal that transmits rabies. Self-medication or self-medication is the activity or act of treating yourself with drugs such as antiseptics or without a prescription appropriately and responsibly (rationally). The purpose of this activity is to increase understanding of the dangers of rabies and how it is transmitted and to increase knowledge in early handling of bite wounds of rabies-infected animals through self-medicated administration of antieptics. This activity is carried out in the form of counseling through booklet media. In this activity, the pre and post test stages were carried out before and after counseling. Statistically, the results of the pre-test and post-test implementation were analyzed using paired sample t-test analysis with the results of p = 0.006 (r = 0.589). This shows that there is a knowledge relationship between before and after extension activities are carried out. This indicates that the provision of self-medicated giving of antiseptics and counseling on the prevention of rabbits greatly affects the level of public knowledge. Keywords: self-medication; antiseptic; rabies.
ABSTRAKVirus merupakan mikroorganisme pathogen dan tersebar di berbagai penjuru dunia. Meluasnya penyebaran virus di Indonesia berdampak terhadap semua bidang terutama bidang usaha yang menawarkan jasa atau bekerja di sarana pelayanan kefarmasian. Virus ini bisa menyerang siapa saja. Meluasnya penyebaran virus di Indonesia berdampak terhadap semua bidang terutama sekali bidang usaha yang menawarkan jasa atau bekerja di sarana pelayanan kefarmasian. Oleh karena itu untuk meminimalisir penularan penyebaran virus banyak hal yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan upaya perlindungan diri saat dispensing obat dari pencegahan penyebaran virus dalam memberikan pelayanan kefarmasian. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan melalui media booklet. Pada kegiatan ini dilakukan tahapan pre dan post test sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Secara statistik hasil dari pelaksanaan pre test dan post test diuji analisis dengan menggunakan analisis paired sample t-test dengan dengan hasil perolehan adalah nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test. Hal ini mengindikasikan bahwa edukasi alat pelindung diri saat dispensing obat sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Terjadi peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian edukasi alat pelindung diri saat dispensing obat sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian..Kata kunci: alat pelindung diri; virus ABSTRACTViruses are pathogenic microorganisms and are spread all over the world. The widespread spread of the virus in Indonesia has an impact on all fields, especially the business sector that offers services or works in pharmaceutical service facilities. This virus can attack anyone. The wide spread of the virus in Indonesia has an impact on all fields, especially the business sector that offers services or works in pharmaceutical service facilities. Therefore, to minimize the transmission of the spread of the virus, there are many things that must be considered by health workers. The purpose of this activity is to carry out self-protection efforts when dispensing drugs from preventing the spread of the virus in providing pharmaceutical services. This activity is carried out in the form of counseling through booklet media. In this activity, pre and post test stages were carried out before and after counseling. Statistically, the results of the pre-test and post-test were analyzed using paired sample t-test analysis with the results obtained is a sig (2-tailed) value of 0.000 <0.05, so there is a significant difference between pre-test and post-test. . This indicates that education on personal protective equipment when dispensing drugs greatly affects the level of public knowledge. There was an increase in knowledge after the counseling activities were carried out. This indicates that the provision of personal protective equipment education when dispensing drugs greatly affects the level of knowledge of pharmacists. Keywords: personal protective equipment; dispensing; virus
Salah satu tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan khususnya di Indonesia bagian timur adalah buah gandaria. Buah gandaria yang terkandung selanjutnya dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk sediaan topikal yaitu hand moisturizer gel. Hand moisturizer gel adalah sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses formulasi sediaan hand moisturizer gel dari buah gandaria dan apakah dapat menghasilkan mutu fisik hand moisturizer gel yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan evaluasi uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi, uji daya sebar, uji pH dan uji kelembaban. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Buah gandaria dibuat sediaan hand moisturizer gel menjadi 4 formula dengan konsentrasi sediaan yang berbeda-masing. Evaluasi sediaan hand moisturizer gel antara lain pengamatan uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi, uji daya sebar, uji pH dan uji kelembaban. Pada uji iritasi dan uji daya sebar dilakukan analisa statistik dengan metode One Way Anova. Hasil penelitian: Dari hasil parameter evaluasi sediaan hand moisturizer gel adalah sediaan hand moisturizer gel dengan konsentrasi 20 % merupakan sediaan yang paling baik karena yang paling memenuhi syarat uji sediaan hand moisturizer gel. Kesimpulan : Buah gandaria dapat diformulasikan sebagai sediaan hand moisturizer gel. Sediaan hand moisturizer gel yang paling baik terdapat pada konsentrasi 20 % berdasarkan evaluasi sediaan hand moisturizer gel.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.