The research aim to determine the effect of extraction using various combination of pH alkaline-acid to protein and amino acid content of Lamtoro Protein Concentrate Leaf (LPCL). Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 5 replications. The Lamtoro Leaf Meal (LLM) (50 gram) was blended in NaOH (200 ml) for 15 menit and centrifuged to separate the supernatant from extracted LLM. The extracted LLM was re-extracted with buffer acetat pH 4,6 and sentrifuged again to separate supernantant from extracted LLM. Both supernatant from NaOH and buffera acetat pH 4,6 extraction were mixed and precipitated with buffer phospat until isoelectric point. The treatments were tested consisted of extracted with NaOH pH 8, NaOH pH 9 and NaOH pH 10. The parameters measured; isoelectric point at precipited, crude protein, total amino acid (TAA), total essential amino acid (TEAA) and individual amino acid. The results showed that the precipited obtained isoelectric point pH 7 was 2.66; 1.03 and 2.58 gram at the extraction treatments using NaOH at pH 8, 9 and 10, respectively. LPCL extracted using NaOH at pH 9 and 10 contained a high crude protein of 54.82 and 52.60% higher than the extraction using NaOH at pH 8 of 46.98%. The total amount of amino acid and essential amino acid (AAE) of LPCL were highest in treatment using NaOH at pH 10 of 26,58; 13.31 %, respectively. Combination extraction LLM using pH buffer 10 followed by re-extract using acetate buffer pH 4,6 contains crude protein and good essential amino acid, especially leucine. Conclution of the research that the combination extraction using NaOH at pH 10 and followed by re-extract using acetate buffer at pH 4.6 is the best treatment contain crude protein and essential amino acid at LPCL.
Asam organik adalah asam yang berasal dari bahan-bahan organik sehingga pemakaiannya relatif tidak berbahaya bagi ternak, pekerja kandang dan lingkungan sekitar. Suplementasi ransum dengan senyawa asam organik tidak hanya menurunkan pH saluran pencernaan tetapi juga berpengaruh positif terhadap kecernaan protein dan penurunan kadar bakteri pathogen.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi asam organik dalam ransum mengandung Bungkil Inti Sawit (BIS) terhadap konsumsi ransum, konsumsi protein, protein efisiensi ratio (PER), dan retensi Nitrogen pada ayam broiler. Sebanyak 160 ekor DOC Strain Cobb digunakan dalam penelitian ini. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah R0 (Ransum dasar), R1 (Ransum dasar + Asam Organik 0,5%, R2 (Ransum dasar + BIS 15%), R3 (Ransum + BIS 15% + Asam Organik 0,5 %). Peubah yang diamati yaitu konsumsi ransum, konsumsi protein, PER dan retensi Nitrogen. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suplementasi asam organik dalam ransum yang mengandung BIS berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi protein, dan PER, tetapi tidak nyata (P>0.05) terhadap retensi nitrogen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi asam organik dalam ransum mengandung BIS mampu meningkatkan konsumsi ransum, konsumsi protein, dan PER namun belum mampu meningkatkan retensi Nitrogen
Biji karet merupakan salah satu bahan pakan hasil samping berkualitas dari perkebunan karet yang dapat dijadikan pakan ternak unggas maupun ruminansia. Salah satu kelemahan dari bahan pakan tersebut adalah tingginya kandungan asam sianida (HCN) yang dapat menyebabkan keracunan bila dikonsumsi oleh ternak. Salah satu cara untuk mengeliminasi bahkan menghilangkan kandungan antinutrisi tersebut yaitu dengan proses pengukusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu pengukusan terhadap penurunan asam sianida maupun perubahan zat makanan lainnya seperti bahan kering dan bahan organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dilakukan Analisis Ragam, sedangkan uji jarak berganda Duncan digunakan sebagai uji lanjut. Perlakuan yang terapkan adalah; P0 (tepung biji karet tanpa pengukusan sebagai kontrol), P1 (pengukusan tepung biji karet selama 10 menit), P2 (pengukusan tepung biji karet selama 20 menit) dan P3 (pengukusan tepung biji karet selama 30 menit). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa lama waktu pengukusan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap HCN tepung biji karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengukusan semakin signifikan menurunkan kandungan HCN, bahan kering maupun bahan organik tepung biji karet. Dapat disimpulkan bahwa pengukusan tepung biji karet selama 30 menit mampu menurunkan asam sianida 13 kali lebih rendah (9.542 - 0.712%) dibandingkan kontrol
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai level tapioka terhadap kondisi kimia (pH, Bahan Kering, N-Amonia, Asam Laktat dan Nilai Fleigh) dan mikrobiologi (Populasi bakteri asam laktat) silase ampas tahu. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ampas tahu, tepung tapioka, dan probio-FM. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kain pemeras, selotip, pH meter, termometer, plastik bening bervolume 2 kg, karet, tali plastik, baskom, dan timbangan. Metode penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan silase dan analisis kualitas silase secara fisik. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah berbagai level penggunaan tapioka sebagai akselerator dalam silase ampas tahu yaitu : T0 (0%), T1 (3%), T2 (6%) dan T3 (9%). Data yang dihimpun dianalisis menggunakan analisis ragam, apabila terdapat hasil yang berpengaruh nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tapioka sampai 6% berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap Bahan Kering, Nilai pH dan Nilai Fleigh, namun tidak nyata (P>0.05) terhadap kandungan N-Amonia, asam laktat dan populasi bakteri asam laktat silase ampas tahu. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan 6% tapioka sebagai akselerator mampu menghasilkan silase ampas tahu berkualitas, yang ditandainya dengan populasi bakteri asam laktat, dan asam laktat yang tinggi, pH asam serta nilai NF yang cukup baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.