This study aims to determine the impact of Indonesian government policies on the supply chain resilience of the ferronickel industry in Indonesia. The existing problem is that the law prohibits nickel ore exports, and the policy of industrial downstream causes delays in the process of nickel processing. The problems happen because Indonesia's nickel industry is still incapable of downstream. As a result, the nickel supply chain faces dynamic and complex events that can disrupt operational activities. At the same time, supply chains need to withstand and recover from disruptions quickly. Therefore, Supply Chain Resilience, which is the ability to survive, adapt, and recover from disruptions to meet customer needs, is needed. This study uses system dynamics to analyze complex and dynamic systems to provide more practical policy advice. The system dynamics model starts by building a conceptual model through a system diagram. Inside the model is a causal loop diagram, then proceeds with developing a quantitative stock flow diagram (SFD) model. Finally, this SFD model operated with several scenarios used as policy suggestions for the Indonesian government.
In penetrating exports, SME players are often faced with obstacles such as their unpreparedness in preparing the documents needed for exports. This problem is a classic problem considering that the ability to prepare export documents is a way to export successfully. Also, SME actors need to implement Good Logistic Practices (GLP) such as product processing activities, packaging, storage and shipping management to become resilient SMEs in line with the increasing understanding of export documents. The approach used in this study is quantitative research methods with a study survey approach and normative empirical studies. Data analysis uses a correlation approach between variables. This study used data from 210 SMSs in the KUB Cilongok, with a sample of 71 respondents. The results of the study showed that 71.5% of SME players in penetrating the export market were still constrained in understanding export documents. So to achieve export capability, it is necessary to create a comfortable and balanced supply chain
Kemasan yang digunakan oleh UMKM masih sangat sederhana sehingga produk kurang diminati dan pasarnya. Salah satu produk UMKM makanan khas tradisional adalah keripik tike, makanan ringan khas Indramayu. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing UMKM, perlu dilakukan perancangan kemasan produk keripik tike agar lebih unik dan menarik dengan mempertimbangkan persepsi konsumen. Perancangan ulang kemasan ini menggunakan pendekatan metode kansei engineering dan model kano yang dilakukan melalui survey. Kansei engineering dapat menerjemahkan persepsi konsumen terhadap desain dan model kano dapat mengidentifikasi kualitas atribut sehingga diperoleh 114 kansei words dan 10 atribut kemasan penilaian model kano. Selanjutnya dari integrasi kedua metode maka dibuatlah beberapa alternatif desain kemasan untuk dipilih. Terdapat 3 alternatif desain kemasan keripik tike yang dibuat dengan desain kemasan terpilih adalah alternatif 2 karena memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan pada kansei word awal. Informasi yang disampaikan konsep desain alternatif terpilih adalah pada bagian depan dan belakang kemasan adalah terdapat expired date, komposisi produk, logo halal, label perusahaan, informasi cara penyimpanan, informasi manfaat produk, tanggal produksi, gambar, gambar produk, informasi rasa, dan legalitas produk, dan menggambarkan bahan utama rasa.
CV E merupakan salah satu Usahan Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi garment/konveksi dengan jenis produk yang dihasilkan adalah kaos, jaket, dan kemeja. Produktivitas yang belum optimal serta ketidakseimbangan lini produksi menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh CV E. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisis kinerja dari sistem produksi pada serta memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas CV E menggunakan software flexsim 2019. Hasil dari simulasi model yang telah divalidasi menunjukan berbagai permasalahan yang terjadi seperti %blocked yang cukup tinggi pada mesin bordir serta %idle yang tinggi pada mesin obras, cupit, pemasangan kerah dan saku, serta finishing yang mengakibatkan rendahnya produktivitas perusahaan. Permasalahan ini desebabkan oleh kurangnya kapasitas pada mesin bordir serta pembuatan kerah dan saku sehingga mengakibatkan permasalahan yang sistemik. Desain eksperimen dilakukan pada bagian kapasitas mesin bordir dan mesin pembuatan kerah dan saku yang masing-masing memiliki 3 dan 2 level skenario. Dari total 6 alternatif yang dibandingkan, diketahui bahwa alternatif 2 memiliki hasil terbaik untuk meningkatkan produktivitas serta utilitas dari mesin-mesin yang ada di perusahaan dengan peningkatan hasil output perusahaan sebanyak 57% dibandingkan model awal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.